Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sejarah Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Lomba Karya Tulis Nasional (LKTIN) bagi tingkat mahasiswa pada Minggu (16/9). Diadakannya lomba ini sebagai bentuk keprihatinan teman-teman Jurusan Sejarah terkait dengan banyaknya vandalisme atau perusakan situs sejarah yang dapat merusak keaslian situs tersebut. Dengan mengusung tema Sinergi Masyarakat dalam Melestarikan Nilai-nilai dan Situs Sejarah, panitia berharap mahasiswa dan masyarakat dapat bersama-sama menjaga situs sejarah sebagai kekayaan dan warisan budaya.


Empat kali menyelenggarakan event yang sama, tahun ini LKTIN Sejarah mendapatkan apresiasi yang baik dari mahasiswa jurusan Sejarah di Indonesia. Tercatat ada 44 tim yang mendaftarkkan diri dan mengirimkan abstrak. Pada seleksi tahap awal terdapat 90% peserta yang lolos. Sedangkan pada babak final hanya dipilih lima tim terbaik dari, yaitu Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan Universitas Negeri Malang (UM). Tak hanya peserta, tim penilai juga berasal dari berbagai universitas di Indonesia, antara lain Ufi Saraswati, M.Hum. dari UNNES, Dr. Blasius Suprapta, M.Hum. dari UM, dan Kasijanto, S.S, M.Hum. dari Universitas Indonesia.
KTI dengan judul Wayang Sri Tanjung Sebagai Sarana Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai Sejarah Dari Relief Pada Candi Surowono berhasil membawa tim dari UM keluar sebagai pemenang. Mereka menduduki posisi juara 1 LKTIN setelah mengalahkan tim dari UGM dan UNNES. Mengangkat topik yang yang menarik menjadi kunci kesuksesan tim yang digawangi oleh Fajar Santoso, Pepy Risma, dan Nur Elifianita ini. Penentuan topik berangkat dari keprihatinan mereka terhadap situs sejarah Candi Surowono, Kediri. Mereka menilai infrastruktur di sana kurang terawat. Meskipun letaknya berada di dekat Kampung Inggris, Pare yang banyak dikunjungi, namun situs sejarah ini justru kurang mendapat apresiasi dari pengunjung dan masyarakat sekitar. Problematika tersebut yang menjadi sumber inspirasi mereka dalam membuat karya tulis ilmiah.
Kemenangan salah satu tim UM di LKTIN ini diharapkan menjadi motivasi bagi teman-temannya. Menurut Najib Jauhari, S.Pd., M.Hum., Pembina HMJ Sejarah, untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional dalam lingkup lintas universitas diperlukan berbagai strategi yang cukup matang. “Apalagi LKTIN ini diikuti oleh berbagai universitas ternama yang ada di Indonesia,” ujarnya. Najib juga menuturkan, semakin sering mahasiswa mengikuti kompetisi dan bertemu dengan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, akan semakin mendalam analisisnya. Safira