Seiring berjalannya waktu, semakin sulit menemukan bacaan yang bermutu dan meningkatkan imajinasi anak. Saat ini bacaan anak umumnya hanya menampilkan cerita-cerita klasik dengan alur yang monoton sehingga anak kehilangan selera literasi. Dengan cerita yang lebih segar dan berbeda, Okky Madasari mendobrak dunia sastra anak dengan novel anak keluaran 2018 yang terbit pada Januari lalu. Selasa (23/10) bertempat di Kafe Pustaka Universitas Negeri Malang (UM), Penulis novel Mata di Tanah Melus ini hadir dalam acara bedah buku yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis (UKMP) UM.

Berkolaborasi dengan Pelangi Sastra Malang, kegiatan ini dihadiri oleh Wawan Eko Yulianto sebagai pembedah, Firdausya Lana sebagai moderator, serta pengunjung umum yang sangat antusias.

Mata di Tanah Melus termasuk novel anak yang memiliki alur cerita menarik. Wawan menuturkan buku ini termasuk buku anak yang progresif. “Mata di Tanah Melus bukan sekedar buku anak biasa. Namun lebih dari itu, Okky Madasari menghadirkan cerita yang progresif yang di dalamnya terdapat unsur realis dan utopis,” jelasnya.

Okky mengaku mendapat pengalaman yang cukup menantang untuk membuat novel dengan genre anak-anak tersebut. “Mempertahankan feelnya sampai akhir yang cukup sulit,” pungkasnya. Namun, semua bisa teratasi jika selalu melihat apapun dari prespektif anak. Wanita cantik ini melihat sulitnya mendapatkan buku lokal yang menawarkan sisi kearifan lokal, keberagaman di Indonesia serta mengeksplorasi lebih jauh daerah yang ada di Indonesia. Itulah alasan Okky menggarap novel anak ini. Selain itu, Okky juga menjelaskan bahwa dia ingin memberikan bacaan yang bermutu, kaya akan nilai moral serta berisi nilai karakter bagi anak. Novel Mata di Tanah Melus sendiri tetap menyelipkan unsur petualangan untuk membangun rasa penasaran terhadap masyarakat serta sejarah yang ada di Suku Melus.

Latar yang dipilih Okky bukan hanya sekedar latar tempelan. “Saya menghadirkan latar nyata dan benar-benar ada di NTT seperti Belu, Fulan Fehan (padang tumput), Benteng Tujuh Lapis, Bangsa Melus yang kian hilang tergerus zaman,” tuturnya. Rencananya, Okky akan menggarap proyek novel anak ini dengan serius dan akan dijadikan 4 serial. “Kasih bocoran dikit-dikit nih, saya akan membuat serial dari Mata yaitu Mata dan Rahasia Gapi serta Mata dan Manusia Laut untuk novel berikutnya,” tambahnya sambil tersenyum.

Pewarta: Ryandini Dwi Puspita, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan