Nama Lengkap : Faris Rosul Arifin (Faris)
TTL : Pamekasan, 06 Juni 1997
Motto Hidup : Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas
Riwayat Pendidikan:
• TK Widayatama Madura
• SDN Proppo 1 Pamekasan
• SMPN 3 Pamekasan
• SMAN 4 Pamekasan
• S-1 Ilmu Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

Riwayat Organisasi:
• BEM UM (2019-sekarang)
• Staff Advokasi Riset BEM UM (2018)
• HMJ Geografi Universitas Negeri Malang (2017)
• Pengurus Divisi MC Ikatan Pecinta Retorika Indonesia (2018)
Prestasi yang pernah diraih:
• Juara I Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas Ilmu Sosial
• Asia-Pasific Social Science Confrence (APSSC 2017) di Fukuoka Jepang sebagai pemakalah (Oral-Presenter) pada Konferensi Internasional di Jepang (APSSC) 2017.
• International Geography Seminar (IGEOS 2017) Jurnal Terindeks Scopus sebagai Pemakalah (Oral-Presenter) pada Seminar Internasional di Bandung.
• Juara harapan I Vosico (Volcano Scientific Competition) tingkat Jawa-Bali
• Duta CERITA (Community Empowerment in Raising Inclusivity and Trust Through Technology Aplication) Sebagai Penggerak dan Penerus Duta CERITA cabang Malang.
• Sekolah Berwawasan Lingkungan berbasis Change Project dan Project Base Learning Tingkat Nasional Sebagai Presenter dan Sebagai Juara Umum (The Best Performing School).

Kegigihan dan kerja keras Faris Rosul membuahkan prestasi-prestasi yang luar biasa, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Tak hanya di bidang akademik, pria yang lahir di Pamekasan ini juga memiliki segudang prestasi non akademik lainnya. Hingga di tahun 2019 dirinya dinobatkan sebagai ketua Badan Ekseskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Malang (UM) atau yang biasa dikenal dengan sebutan Presiden Mahasiswa (Presma) UM. Faris memiliki ide baru untuk “Ngopi Bareng Bersama Bapak Rektor” yang nantinya menunggu keputusan bersama dengan para kabinet kerjanya. Komunikan penasaran dengan kisah presma baru kita? Apa saja progam kerja yang telah dia rencanakan? Mari simak obrolan santai Faris bersama dengan salah satu kru majalah Komunikasi!


Apa Saja Pengalaman Prestasi yang Anda Miliki?
Saat awal jadi mahasiswa baru (maba) saya sempat bingung, saya ingin ke jalur prestasi atau ke jalur organisasi. Suatu ketika saya mengerjakan tugas di A3 lalu saya bertemu dengan salah satu kakak tingkat saya yang sama-sama dari jurusan Geografi, kebetulan dia merupakan salah satu sosok mahasiswa yang berprestasi tapi juga mahasiswa yang organisatoris. Selama dua tahun berturut turut, pada tahun 2015-2016 dia mampu menjadi mahasiswa berprestasi (mawapres) di Fakultas Ilmu Sosial. Dia dikenal dengan nama Sam Yudi Susilo. Saya dapat banyak pengarahan dari dia, saya diajak untuk satu kos dan satu kamar bersama. Setiap malam saya selalu ditawari untuk mengikuti lomba-lomba dengan motivasi menjadi seorang mahasiswa yang berprestasi. Tak hanya dengan teori saja, dia juga memperkenalkan salah satu temannya, anak FMIPA yang menjadi mawapres dan juga menjabat sebagai ketua BEM Fakultas waktu itu.
Setiap ada lomba yang saya tahu, saya selalu ikuti lomba-lomba tersebut, mulai dari lomba debat, karya tulis, pidato, dan lain sebagainya. Saya tidak peduli saya menang atau kalah, yang terpenting bagi saya adalah pengalaman, karena pengalaman merupakan guru terbaik. Namun, saat saya kalah saya selalu mencoba dan terus mencoba memperbaiki kesalahan yang pernah saya lakukan. Tidak ada kata pantang menyerah dalam mencoba, yang ada adalah ilmu dan pengalaman dari setiap hal yang pernah saya lakukan. Dalam perlombaan yang sering saya ikuti, saya banyak mendapat kekalahan, hingga akhirnya 2018 kemarin mendapat juara II pada saat debat pendidikan, Juara II Pidato Pekan Retorika Indonesia dan diundang sebagai Presenter Konferensi Internasional di Jepang. Tidak berhenti sampai di situ, hingga sekarang saya masih terus belajar untuk menjadi lebih baik.


Saya juga mengikuti konferensi internasional geografi, kebetulan geografi sering mengadakan riset-riset tentang alam, baik itu di gunung maupun di tempat yang memiliki masalah dari segi hidrologis. Dari situlah saya mengemas penelitian-penelitian saya dalam bentuk paper, sebelum itu saya sering melakukan pembimbingan bersama dengan dosen. Hingga akhrinya paper itu saya publish di konferensi internasional di Bandung atau yang biasa disebut IGEOS (International Geography Seminar) dan alhamdulillah saya diterima di sana, tidak berhenti di IGEOS saja. Saya juga mencoba membuat paper untuk saya submit di Jepang, sebulan setelah itu saya mendapat invitation letter bahwa paper saya diterima di Jepang, semua pembiayaan ditanggung oleh fakultas dan universitas.

Apa Motivasi Anda Mengikuti BEM UM Hingga Menjadi Presma UM?
Seperti alasan klasik yang biasa diutarakan mahasiswa, yaitu mencari pengalaman. Selain itu, sejak SMP saya sudah aktif berorganisasi sehingga sudah menganggap bahwa organisasi merupakan kebutuhan bagi saya. Pada saat SMA saya menjadi Ketua Pramuka di SMAN 4 Pamekasan selama satu periode. Pada saat di perkuliahan saya mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi FIS UM dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikatan Pecinta Retorika Indonesia (IPRI). Setahu saya, BEM UM merupakan organisasi yang berkualitas dan sangat menjunjung sportivitas sehingga dengan mengikuti BEM ini saya banyak belajar dan berkontribusi secara penuh terhadap BEM dan almamater UM, sekaligus menyalurkan pengalaman organisasi yang saya peroleh. Bersama! Bergerak dalam harmoni menginspirasi untuk negeri!


Mengapa Organisasi Merupakan Hal Penting Bagi Anda?
Saya mengikuti banyak lomba, karena lomba-lomba merupakan kebutuhan mahasiswa di bidang akademis. Tapi semua prestasi, gelar, dan penghargaan yang saya dapatkan itu tidak ada gunanya jika tidak bermanfaat bagi sesama. Saya ingin melakukan perubahan, saya ingin membagikan hasil yang sudah saya dapat, dan saya ingin menjadi mahasiswa yang bermanfaat di kalangan universitas, dan organisasilah tempatnya. Organisasi merupakan kebutuhan bagi setiap mahasiswa karena semua hal yang kita pelajari di dalam organisasi tidak akan ditemukan dalam teori-teori di bangku kuliah. Dalam dunia kerja nanti kita akan merasakan bahwa organisasi itu memang kebutuhan yang sangat mutlak. Banyak perusahaan atau lapangan kerja yang sangat membutuhkan kerja tim, di situlah pengalaman-pengalaman dalam berorganisasi banyak dibutuhkan, tidak mengandalkan prestasi saja.


Visi Kampanye yang Anda Tawarkan?
Visi kampanye yang saya tawarkan adalah mempererat kekeluargaan dalam lingkup internal dan juga eksternal (BEM fakultas dan UKM) guna menciptakan Ormawa UM yang lebih solid, bersinergi, dan berkolaborasi. Di samping itu saya menawarkan program kerja yang mengarah kepada aspirasi dan juga akademik.


Mengapa Menawarkan Visi tersebut?
Visi tersebut muncul karena kondisi Ormawa UM pada saat ini. Banyak aspirasi mahasiswa UM yang belum tersampaikan dan juga minimnya kontribusi mahasiswa UM dalam bidang akademik. Dengan adanya BEM UM 2019 ini diharapkan mampu mewadahi aspirasi mahasiswa dan juga dapat mengembangkan potensi dalam bidang akademik melalui program kerja-program kerja unggulan kami.


Apa Saja Program Kerja Baru yang Anda Tawarkan?
Program kerja yang terbaru yang akan saya tawarkan, yaitu adanya program pelatihan penulisan yang bekerja sama dengan PKM center dan teman-teman Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) untuk terus melatih para mahasiswa, khususnya di lingkup UM. Dengan adanya progam ini saya berharap mahasiswa UM memiliki rasa cinta dan senang menulis serta mampu menulis dengan baik. Tidak hanya adanya suatu pelatihan saja tapi juga ada suatu perlombaan-perlombaan kepenulisan.
Selain itu, saya juga menawarkan progam “Ngopi Bareng Bapak Rektor” yang akan diikuti oleh semua ketua himpunan mahasiswa jurusan atau prodi, BEM, DPM fakultas, dan DPM. Kita duduk bersama setiap kurang lebih tiga bulan sekali untuk mendiskusi permasalahan-permasalahan yang ada di universitas bersama dengan Bapak Rektor. Di sana kita dapat saling menyampaikan keluhan kita terhadap universitas dan langsung berdiskusi dengan pimpinan tertinggi di UM. Dengan adanya program baru ini saya ingin mahasiswa-mahasiswa UM kembali berbicara. Bukan hanya sekedar menerima dan menjalani perintah dari atasan tanpa mengetahui alasannya.


Tips dan Trik Agar Bisa Seimbang Antara Organisasi dengan Akademis?
Kalau tips dan trik lebih mengarah kepada pengalaman pribadi mungkin ya, kalau pengalaman pribadi saya, saya sering menuliskan apa yang akan saya kerjakan hari ini, besok, hingga seminggu ke depan, jadi lebih terstruktur dan terjadwal. Saya punya dua catatan, satu catatan untuk akademis dengan lomba dan satunya untuk catatan jadwal organisasi saya. Di samping itu, seperti materi klasik manajemen organisasi lainnya, saya juga membuat skala prioritas yang akan dikerjakan dengan kategori penting mendesak, tidak penting, mendesak, dan sebagainya. Agar saya tetap konsisten dan seimbang antara organisasi dan akademik, saya memiliki target-target yang saya tulis di selembar kertas dan tempelkan di dinding kos atau rumah saya. Dalam mencapai target tersebut sering dilanda rasa bosan dan kadang mager, hehehe, maklum mahasiswa. Nah, untuk mencegah hal itu saya menempel foto Ibu/bapak saya waktu kerja di sawah atau waktu di bengkel motor dan juga menulis semua pengeluaran, semua uang yang saya habiskan selama kuliah. Sehingga ketika saya bosan, saya cukup melihat dan mengingat orang tua yang bekerja keras untuk membiayai saya.


Pesan untuk Mahasiswa UM?
Jika kalian memiliki tujuan ataupun cita-cita yang tinggi jangan banyak alasan, seperti tidak memiliki passion, tidak ahli, tidak terlahir dari orang yang mampu, saya tidak punya Kesempatan, dan lain sebagainya. Buang alasan itu jauh-jauh! Lakukan dan yakini apa yang akan kamu lakukan. Cari solusi dari setiap permasalahan yang menghambatmu untuk meraih cita-cita, dan yang terpenting keluarlah dari zona nyaman. Sudahi dulu senang-senangmu, jangan terlalu banyak bersenang-senang, tapi banyak-banyaklah menangis dan kesusahan untuk menuai suatu keindahan di hari kelak yang akan kamu capai.Cintya