Universitas Negeri Malang (UM) patut berbangga atas prestasi yang diraih mahasiswanya di kancah Internasional. Salah satunya adalah prestasi tim mahasiswa UM yang berhasil menyabet gold medal dalam gelaran World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2019. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama lima hari pada (2-6/10) di SEGi College Subang Jaya, Malaysia. Tim yang berhasil memenangkan hati juri tersebut beranggotakan Zahratul Laili dan Rufaidah As-Samara dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Sayyidati Fatimah Az Zahroh dari Jurusan Matematika, Bondan Charisnanda dari Jurusan Sastra Inggris, dan Syahroni Al Khadzir dari Jurusan Geografi. Pembimbing mereka, Septa Katmawanti, S.Gz., M.Kes., dosen Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat tak kalah bangga atas capaian mahasiswa didikannya tersebut.

Perbedaan jurusan tidak menjadi penghambat, justru memperkaya khazanah keilmuan tim. Berangkat dari keresahan masyarakat Indonesia terkati masalah berat badan yang tidak ideal, tercetuslah ide pembuatan aplikasi yang bernama DIA CERDIC, Aplikasi diet tersebut untuk orang-orang Indonesia dan orang-orang yang memiliki penyakit tidak menular. Penderita penyakit tidak menular seperti penderita jantung koroner, diabetes, dan stroke dapat mengatur porsi makanannya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tidak hanya untuk penderita penyakit, aplikasi ini juga bisa digunakan orang-orang sehat yang ingin memiliki tubuh ideal.

Tim ini patut berbangga bisa mengalungi medali emas di ajang inovasi yang diikuti berbagai negara seperti Inggris, Filipina, Turki, Vietnam, Malaysia, Korea Selatan, Indonesia, Thailand, dan beberapa negara lainnya. Untuk mengikuti lomba seperti itu tentunya tidak mudah. Syahroni Al Khadzir mewakili tim menuturkan bahwa untuk mencapai titik ini diperlukan niat dan ketulusan untuk bekerja bersama tim. Tim yang solid akan membuat pemilkiran menjadi lebih jernih dan inovatif. “Judge your self to improve your skills dan think globally and act locally,” pesannya. Syahroni berharap, pihak kampus dapat membiayai kegiatan kompetisi sejenis secara keseluruhan agar tim yang berkompetisi bisa fokus menyiapkan strategi untuk memenangkan grand winner atau prize. “Event ini bisa menjadi pijakan untuk terus berkarya di ajang-ajang invention selanjutnya,” tutup Syahroni. Dewi