Kesuksesan para alumni sejatinya cermin kesuksesan sebuah universitas. Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Malang (UM) yang menjadi wadah para alumni UM menjalin pertemuan bertajuk IKA UM 2019. IKA UM secara resmi dibentuk pada 22 Januari 1983 sebagai wadah kerja sama, forum konsultasi, dan sarana komunikasi alumni. Wadah alumni tersebut diharapkan dapat berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Rangkaian acara pertemuan para alumni kali ini diselenggarakan sejak Jumat (13/9) sampai dengan Minggu (15/9), dimulai dengan pameran berbagai macam karya gemilang para alumni melalui IKA UM Fair 2019, Musyawarah Nasional, serta diakhiri dengan Reuni Akbar di masing-masing fakultas. Acara reuni ini dihadiri oleh semua angkatan dari 28 wilayah di Indonesia.

Ketua IKA UM, Prof. Dr. Moh. Ainin, M.Pd. menyampaikan bahwa alumni yang hadir mayoritas sudah tua. “Sebanyak 21 peserta alumni ikut hadir menyukseskan acara IKA UM Fair mulai dari angkatan 70, 80, 90, dan 2000-an. IKA UM Fair merupakan saksi kontribusi alumni yang menampilkan produk-produk unggulan karya alumni UM dalam rangka memberi motivasi dan inspirasi kepada mahasiswa UM supaya memiliki kemauan jiwa berwirausaha,” tuturnya. IKA UM Fair merupakan hal baru yang diselenggarakan oleh pengurus IKA UM, sebelumnya kegiatan pertemuan para alumni ini hanya Musyawarah Nasional dan Reuni Akbar. Produk yang ditampikan pada acara IKA UM Fair sangat beragam, mulai dari pangan, energi, pendidikan, dan sandang. Mereka mengenalkan produk unggulan seperti kain selendang, batik, makanan minuman, souvenir, baju, dan pernak-pernik lainnya yang sudah dikemas rapi di stan masing-masing. Namun, karena terbatasnya ruang dan tempat, tahun ini hasil karya yang bisa dipamerkan terbatas.

Jejaring alumni merupakan keluarga besar yang mendukung perkembangan sebuah universitas yang menjadi ujung tombak promosi, potensi finansial dan moral, juga penyedia lapangan pekerjaan bagi sesama alumni. Wakil Rektor I, Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa nantinya akan ada aplikasi alumni UM. “Aplikasi alumni UM nantinya akan memiliki fitur-fitur lowongan pekerjaan, galeri yang memuat foto-foto sejarah UM atau memories perkembangan UM, dan sebagainya,” jelasnya.

IKA UM dilaksanakan empat tahun sekali. Rangkaian kegiatan tersebut salah satunya adalah Musyawarah Nasional (Munas) yang tahun ini digelar di Aula Graha Rektorat lantai 9. Tercatat beberapa agenda yang dilaksanakan, yaitu laporan koordinasi Munas, sambutan, sarasehan, laporan pertanggungjawaban pengurus pusat IKA UM periode 2015-2019, revisi dan pengesahan AD ART, serta pemilihan dan pelantikan Ketua Umum IKA UM periode 2019-2023. Puncak acara dari kegiatan Munas ini adalah dibacakannya susunan pengurusan pusat IKA UM periode 2019-2023. Nama-nama yang diangkat antara lain: (1) Pembina, Prof. Dr. H. AH. Rofi’uddin, M.Pd. selaku Rektor UM dan Dr. Mu’arifin, M.Pd. selaku Wakil Rektor III UM; (2) Penasihat yaitu Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D. dan Drs. H. Murdibjono, M.A.; (3) Pengurus harian yaitu Prof. Dr. H. Suparno sebagai ketua umum, Prof. Dr. Moh. Ainin, M.Pd. sebagai ketua I, Drs. Bambang Mudjiono sebagai ketua II, Drs. Sutrisno, S.Pd., M.Pd. selaku ketua III, Dra. Fatmawati sebagai sekretaris jenderal, Drs. Taat Setyohadi sebagai sekretaris, serta Drs. Achmad Zunaedi sebagai Bendahara. Usai penetapan pengurus IKA UM periode 2019-2023 acara dilanjutkan dengan foto bersama dan penyampaian ucapan selamat.

Sebagai ketua umum terpilih IKA UM periode 2019-2023, Prof. Dr. H. Suparno menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjabat sebagai Ketua Umum IKA UM hingga lima tahun ke depan. Ia menegaskan, peran alumni sangat sentral dalam mewadahi dan mengakomodasi para lulusan. Oleh karena itu, dalam kepengurusannya ia akan memperkuat basis informasi yang akurat, baik di pusat maupun di tingkat wilayah. “Semua kekuatan akan kita berdayakan. Karena lazimnya, alumni harus punya peran dalam rangka pengabdian untuk lembaga, salah satunya menempatkan lulusan agar mendapat kepercayaan di dunia kerja,” jelasnya saat memberikan sambutan pada kegiatan Reuni Akbar. Ia memaparkan, ada empat simpul yang menjadi pola pikir pendidikan modern, yaitu input, proses, output, dan outcome. Keberadaan IKA UM sejatinya sebagai upaya mengisi simpul yang terakhir. “Outcome itu medan pengamalan ilmu, pengamalan kapasitas hasil belajar di berbagai lini kehidupan,” tandasnya. Dewi