Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (FE UM) juga berhasil menyabet juara pertama kategori produksi budidaya dalam ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo X 2019 yang diselenggarakan di Politeknik Negeri Batam (22-24/11). Produk yang ditawarkan oleh tim dari FE, Reddi Apparel, berhasil memikat hati juri dalam ajang bergengi tersebut. Tim hebat penggagas Reddi Apparel beranggotakan Miko Dwi Abadi, Muhammad Ilham Aly Ma’sum, serta Muhammad Wildan Fajar Saputra, dengan Andy Prasetyo Wati S.E., S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing.

“Sebelum mengikuti ajang KMI, kami memulai perjuangan dengan mengikuti Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2019,” tutur Miko. Menurut penjelasannya, dalam kompetisi tersebut peserta mengajukan proposal bisnis yang nantinya akan diseleksi dan apabila terpilih akan mendapat kesempatan untuk didanai sebesar maksimal Rp40 juta. Reddi Apparel yang diajukan untuk KBMI 2019 berhasil mendapat pendanaan sebesar Rp14 juta. “Setelah pengumuman pendanaan, kegiatan usaha berlangsung selama kurang lebih lima bulan, dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi, serta laporan kemajuan. Kemudian, barulah Reddi Apparel dibawa maju ke ajang KMI 2019. “Alhamdulillah, kami dapat juara 1,” jelas lelaki kelahiran Madiun ini.

Reddi Apparel merupakan sebuah usaha pembuatan pakaian olahraga yang dimulai sejak tahun 2017. Dalam kurun dua tahun, usaha ini berkembang pesat dan sudah mampu melayani konsumen dari seluruh Indonesia. Omzet yang dihasilkan selama 2019 telah mencapai lebih dari Rp400 juta dengan keuntungan sekitar 35%. Dengan kesuksesan usaha serta pengalaman tim dalam kompetisi, Andy Prasetyo Wati S.E., S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing merasa tidak ada halangan yang berarti selama proses persiapan maupun perlombaan. “Hanya ada kendala untuk menguasai medan tempur. Karena tim sudah solid dan kompak, sisanya tinggal ikhtiar yang akhirnya juga terjawab dengan kemenangan,” ungkapnya.

Selain didirikan untuk mengikuti perlombaan serta menghasilkan profit, Miko berkeinginan untuk membuka lapangan kerja melalui usaha ini. Miko juga berharap produk pakaian olahraganya ini tidak kalah saing dengan produk luar negeri.

Di akhir wawancara Miko berpesan agar mahasiswa yang tertarik dengan wirausaha terus mengembangkan potensinya. “Pemerintah sangat serius memberikan wadah bagi wirausahawan muda untuk berkembang. Oleh karena itu, ada baiknya mengembangkan bakat kewirausahaan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang tersebut,” tuturnya. Harapan serupa juga dilontarkan Andy, sang sang dosen pembimbing kepada mahasiswa UM secara umum. “Tetap gali potensi diri kalian baik di bidang akademik maupun nonakademik. Jangan pernah lelah untuk berjuang meskipun kadang hasilnya tidak sesuai harapan,” tutupnya. Nurul