Pencapaian membangggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Perwakilan tim UM menyabet juara harapan 3 dalam Chemistry Competition (CeC): Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) yang diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Jumat (603). Tim ini berasal dari Fakultas Teknik (FT) dengan tiga anggota yaitu Made Radikia Prasanta, Enggie Hendrawan Saputra, dan Muhammad Aditya Firnanda.

Chemistry Competition 2020 diselenggarakan dengan tema “Optimalisasi Peran Intelektual Muda menuju Indonesia Ramah Lingkungan dalam mewujudkan SDGs 2030”, bertujuan mengajak peserta untuk berperan aktif memberikan ide dalam mewujudkan Indonesia yang ramah lingkungan. Karya tulis dengan judul “S-Box (Smart Power Plants Box): Inovasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan guna Meminimalisasi Pengggunaan Listrik Hasil Pembakaran Bahan Fosil” berhasil menyumbangkan juara dalam kompetisi ini. Diakui oleh ketua tim Made Radikia Prasanta kemenangan ini tidak akan terwujud tanpa adanya persiapan yang matang. “Dari awal sebelum final kami benar benar mempersiapkan full paper baik dari segi tata Bahasa kerapian dan sebagainya secara matang.” ujarnya. Dia juga menambahkan bahwa persiapan terus dilakukan setelah pengumuman lolos full paper dengan membuat presentasi yang dapat memukau dewan juri dan penyampaian presentasi dengan baik.

Sama seperti kompetisi LKTI pada umumnya, CeC mengambil 12 karya terbaik yang akan diundang ke UNY untuk mengikuti final. UM termasuk ke dalam 12 karya terbaik bersaing dengan Perguruan Tinggi bergengsi Nasional antara lain Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknoloi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya (3 tim), Universitas Negeri Malang, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Negeri Yogyakarta. “Dari dua belas tim tersebut akan dipilih enam tim terbaik untuk mendapatkan penghargaan juara 1, 2, 3 dan juara harapan 1, 2, 3,” ujar Radikia. Selain penghargaan yang diperoleh dapan kompetisi ini, tim juga mendapatkan pengalaman baru di bidang kimia. Hal ini menjadi alasan Radikia, Enggie, dan Aditya untuk mengikuti CeC. “Karena kami ingin mencoba out of the box, dalam artian karena lomba ini lebih ke arah kimia. Sehingga menambah pengalaman baru berkompetisi di luar bidang studi yang kami pelajari,” tuturnya.

Diungkapkan oleh Radikia, dalam persiapan kompetisi ini manajemen waktu menjadi salah satu kendala. Selain itu bersaing dengan tim-tim terbaik dari seluruh Indonesia menjadi tantangan terbesar mereka.”Tentu saja kendala yang dihadapi mahasiswa itu iya manajemen waktu yang baik. karena sebelum mengikuti lomba ini kami harus mengikuti lomba di Surabaya dan seminggu kemudian kami harus berangkat ke UNY,” ujarnya. Tidak lupa ia menyampaikan bahwa kendala tersebut dapat mereka lalui dengan adanya bimbingan dari dosen Fakultas Teknik, Siti Sendari, S.T., M.T. Radikia dan anggota timnya bersyukur dapat mengikuti kompetisi ini, karena mereka dapat bertemu dengan tim terbaik. “Kami merasa sangat beruntung bertemu teman-teman yang memiliki inovasi sehingga menambah wawasan kami dan menambah rasa kompetitif kami.” Mahasiswa Fakultas Teknik tersebut menuturkan bahwa penting bagi mahasiswa untuk mempelajari di luar bidang masing-masing dan mengikuti kegiatan yang dapat menunjang kemampuan karena gelar tidak menentukan kesuksesan seseorang. Sehingga yang akan ia kembangkan selanjutnya dengan mengembangkan riset yang sudah ada saat ini.”Kami ingin mengembangkan inovasi yang dapat bermanfaat untuk Universitas dan masyarakat,” ujarnya. Rosa