Memasuki era New Normal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang (KKN UM) pulang kampung Lamongan Desa Surabayan membuat video edukasi sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat desa Surabayan akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan dengan sering mencuci tangan dan membersihkan area rumah yang sering disentuh (7/7). Dalam pelaksanaanya mahasiswa KKN UM membuat tiga video yang meliputi cara membuat pensanitasi tangan, disinfektan beserta penggunaannya, dan video olahraga indoor. Selain video yang berkaitan dengan pencegahan penularan Covid-19, mahasiswa KKN UM juga meluncurkan podcast terkait perkembangan Desa Surabayan sebagai kampung tangguh yang masuk dalam nominasi lomba kampung tangguh Semeru Se-Kabupaten Lamongan. Irham Fitrullah, penanggung jawab program kerja video edukasi mengungkapkan “video ini dibuat karena melihat situasi dan kondisi saat ini yang tidak memungkinkan untuk mahasiswa terjun secara langsung ke lapangan. Sehingga adanya video edukasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di tengah pandemi saat ini.”

Video pembuatan pensanitasi dan disinfektan mandiri di rumah guna mengisi waktu luang serta menghemat biaya pengeluaran masyarakat selama pandemi, tentunya masih dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan contohnya lidah buaya, daun sirih, dan jeruk nipis. Tautan video yang telah terunggah diserahkan kepada sekretaris desa. video tersebut diberikan secara daring mengingat situasi dan kondisi era New Normal yang membatasi kerumunan dan pertemuan secara langsung. Video diserahkan kepada pihak desa dengan harapan dapat dimanfaatkan langsung oleh warga desa untuk tetap produktif di rumah dan selalu mengingat untuk menjaga kesehatan dengan berolahraga serta membawa pensanitasi tangan yang dibuat sendiri di rumah.

“Semula warga Desa Surabayan yang terpapar Covid-19 berjumlah lima orang. Untuk mencegah penularan tersebut, masyarakat menutup semua akses keluar masuk Desa Surabayan dengan membuat posko. Apabila masyarakat luar desa yang hendak masuk Desa Surabayan harus menyertakan KTP dan melalui bilik sterilisasi serta pengukuran suhu tubuh. Kami juga berharap dengan adanya video edukasi dari Mahasiswa KKN UM ini, membantu dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan mampu mengedukasi masyarakat Surabayan,” ungkap ketua karang taruna di Desa Surabayan, Lalung Arstahta Sya’arahgana. Lelaki yang akrab disapa Gana ini juga menambahkan, ia berharap agar masyarakat semakin tertib untuk mengikuti protokol kesehatan di era new normal guna memutus rantai penyebran Covid-19.

Kontributor: Fika Fajarwati, Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran

Editor: Bunga | Admin: Maria