Oleh Djajusman Hadi

Mengenang tahun 2013 yang baru saja berlalu dan kita menapak tahun baru 2014, tentunya sudah banyak hal yang terbingkai dalam perjalanan waktu selama setahun ini. Jika pada awal 2013 lalu kita telah membuat resolusi 13, mungkin hari ini bisa menjadikan moment yang tepat untuk menengok kembali apa yang pernah kita lakukan. Apa yang pernah kita tanamkan dan cita-citakan akan kita temukan banyak jawaban sebagai bekal menapak di tahun 2014.


Evaluasi diri sangat penting sebagai suatu koreksi bahwa apa yang tidak direncanakan, terwujud. Sebaliknya, apa yang direncanakan sama sekali tidak terwujud. Apa yang difokuskan akhirnya melenceng. Namun, yang tidak difokuskan, terbidik dengan baik. Apa yang diinginkan, sirna entah ke mana. Sebaliknya, yang tidak diinginkan, menghampiri kita tanpa permisi.
Pembaca yang terhormat, awal tahun 2014 ini, Komunikasi mempersegar tampilan dan isinya, untuk mengimplementasikan salah satu resolusi 2014. Edisi Komunikasi pada awal tahun ini menyajikan karya unik yang diangkat dari PKM, khususnya, sajian berbasis kekaryaan mahasiswa di tingkat nasional. Kondisi ini paling tidak akan memacu adrenalin mahasiswa guna memicu semangat dan motivasinya dalam meraih kekaryaan yang inovatif dan berkualitas di lingkungan baru ini. Secara otomatis akan sangat mempengaruhi etos belajar mahasiswa di masa-masa mendatang. Sebab mustahil jika mahasiswa bisa mencapai prestasi maksimal apabila tidak ada daya rangsang dari seniornya dan dukungan reward atau bentuk hadiah dari suatu prestasi selama studi di kampusnya.
Selain itu, juga dibahas tentang upaya untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan mahasiswa melalui pendaftaran online beasiswa. Tujuannya jelas, yaitu meningkatnya kualitas pelayanan kesejahteraan mahasiswa. Pada tahun 2014 ini target Komunikasi adalah menyajikan aktualisasi yang eksis dan berkualitas, sehingga pasokan ide segar dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Tuhan memberi kita potensi luar biasa yang sebenarnya menjadi modal dasar kita dalam menjalani kehidupan. Modal dasar itu adalah hati nurani dan akal pikiran. Ke tempat modal dasar itulah kita mulai menengok diri dan mengenali peran kita. Sebagai seorang pimpinan yang tahu bagaimana menjadi pemimpin, sebagai kepala daerah yang juga mengetahui bagaimana menjadi suara rakyat, manajer yang tahu bagaimana menyusun strategi pengembangan usaha ke arah keberhasilan dan kesejahteraan bersama, suami, istri, anak, mahasiswa, pelajar, wartawan, staf kantor juga mengetahui apa sebenarnya yang menjadi perannya. Akhirnya, apa pun peran kita tetap kita juga harus mengenali diri kita sebagai hamba Tuhan. Jika semua peran itu terjalani dengan baik, yakinlah bahwa semua yang kita canangkan dan citakan akan diizinkan-Nya berhasil.
Evaluasi segala pencapaian sebagai pemilik peran kehidupan dan juga sebagai pribadi. Rencanakan segala yang terbaik, dengan tetap yakin bahwa ada tangan Tuhan yang akan mendekap kita menjalani kehidupan. Jika pelangi ada setelah hujan, pun demikian seperti janji Tuhan bahwa sesudah kesulitan akan ada kemudahan, setelah penderitaan akan datang kebahagiaan. Tentu adalah harapan semua orang, bahwa semakin berkurangnya waktu di dunia maka semakin sukses dalam kehidupan. Manusia yang sukses adalah manusia yang menjadi dirinya sendiri dengan mengenali jati dirinya dan bermanfaat bagi semesta.
Selamat kembali ke UM The Learning University, kembali memasuki dunia belajarmu guna meraih kreativitas unggulan di tahun 2014! Tetap Semangat!
Penulis adalah Wakil Pimpinan Redaksi Komunikasi UM