Oleh Anselmus J.E Toenlioe
Pesta identik dengan kesenangan. Jika pembelajaran disepakati sebagai hal menyenangkan, maka kegiatan akademik di kampus layak diposisikan sebagai kegiatan pesta, pesta akademik. Seperti layaknya setiap pesta, di sana akan ada panitia. Di tangan panitia, sukses tidaknya suatu pesta diletakkan.
Tak ada pesta yang tak akan usai. Begitulah ungkapan bijak para pujangga. Namun, ungkapan ini tidak berlaku bagi kegiatan akademik. Kegiatan akademik relatif permanen, meski panitia akademik akan terus berganti. Pesta akademik akan tetap berlangsung, panitialah yang berganti sesuai aturan.
Lima tahun ke depan, pesta akademik di UM akan dipegang oleh “kabinet” baru. Terhitung sejak Desember 2014, saat rektor baru selesai dilantik, “kabinet” baru sudah mulai bekerja, dan pesta akademik berlanjut.
Kabinet baru memiliki tugas melanjutkan pesta akademik lama yang jelas lebih menantang. Hal ini dikarenakan peserta pesta merindukan sukses di masa lalu, tapi mengharapkan suasana baru.
Dari hasil kerja kabinet sebelumnya, sejumlah kenikmatan berpesta akademik telah dirasakan warga UM. Itu artinya, “kabinet” baru dituntut untuk menghadirkan pesta lanjutan yang memberikan kenikmatan minimal setara kabinet sebelumnya. Tentu saja semakin bermanfaat, tidak hanya bagi warga UM, melainkan juga pendidikan nasional, dan masyarakat umum.
Sejumlah sensasi dalam berpesta telah dinikmati warga UM melalui kabinet lama. Tak hanya bidang akademik, bidang non-akademik pun telah dirasakan nikmatnya. Dalam bidang non-akademik, bangunan fisik misalnya, Gedung Graca Cakrawala, kampus dalam taman, serta sebagian besar jalan yang sudah berpaving.
Sementara itu, dalam bidang akademik, kehadiran dua belas prodi baru sepanjang tahun 2014 telah memberikan sensasi akademik tersendiri. Namun, pencapaian paling fenomenal di masa akhir kabinet lama adalah pemerolehan akreditasi A dengan nilai 372. Diikuti sejumlah prodi yang juga tak mau kalah dengan hasil akreditasi A.
Meskipun demikian, perjalanan ke depan masih jauh. Masih terdapat area akademik yang harus diisi dengan berbagai inisiatif dan kreativitas dari kabinet baru. Di sanalah kabinet baru dapat melahirkan sensasi dan kenikmatan baru dalam melanjutkan pesta akademik bagi warga UM. Tentu saja dengan tetap melanjutkan apa yang dirintis dan telah dicapai oleh kabinet terdahulu.
Ada yang terasa spesial dalam kabinet baru UM periode 2014/2019 pada tataran dekan. Di sana terdapat dua dekan wanita, Prof. Hj. Utami Widiati, MA. Ph.D sebagai Dekan Fakultas Sastra dan Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial. Ini menjadi spesial, karena baru pertama kali dalam sejarah UM, dekan dijabat oleh wanita.
Perubahan ternyata terjadi juga pada Redaksi majalah Komunikasi. Karena purna tugas, Dr. Mistaram, M.Pd sebagai ketua penyunting dan Drs. Sugeng Rahayu sebagai ketua pengarah tidak lagi menjadi bagian dari Redaksi Komunikasi. Tak terhitung banyaknya sumbangsih beliau berdua terhadap kemajuan majalah ini. Redaksi mengucapkan terima kasih kepada beliau berdua atas jasa dan sumbangsih selama ini kepada Redaksi.
Terima kasih juga kepada kabinet lama, atas nikmatnya pesta akademik yang telah dirasakan warga UM. Selamat bekerja kabinet baru. Kami tunggu inisiatif dan kreativitasnya dalam mengelola pesta akademik di kampus tercinta. Salam sukses.
Penulis adalah Ketua Penyunting Komunikasi