Copy of IMG_1310

Sanggar Seni dan Budaya (SSB) Al Karomi mengadakan pentas topeng-topeng pada Sabtu (07/02) bertempat di Gedung Kesenian Gajayana, Jl. Nusakambangan, Malang. Pentas yang diadakan oleh organisasi yang bergerak di bidang seni dan budaya jurusan Sastra Arab UM ini diadakan dalam rangka pentas produksi. Tema yang diangkat adalah sebuah ketidakjelasan kehidupan.
Cerita yang diangkat dalam pentas topeng-topeng ini merupakan adaptasi naskah dari Rachman Subur dan di sutradarai oleh Nasihin Noor. Banyak prestasi yang telah diraih melalui pementasan dengan
judul topeng-topeng. Salah satunya adalah juara umum festival teater yang berbahasa Arab nusantara yang diadakan oleh Arab
Saudi. Tidak hanya itu, pementasan ini juga telah sukses dipentaskan di kota Jogjakarta.
Isi cerita yang kebanyakan merupakan kritik serta gambaran kehidupan duniawi yang penuh dengan kepalsuan. “Baik dan
buruk, hitam dan putih sudah tidak jelas lagi. Saat ini kita dipenuhi
dengan kepura-puraan. Hal ini yanghendak disampaikan melalui dramatopeng-topeng ini,” ungkap Nasihin Noor.
Di balik kesuksesan pementasan ini, banyak kendala yang dialami
sebelumnya. Banyak rencana yang berubah. Masalah yang muncul adalah masalah tempat pementasan. Awalnya direncanakan di SasanaBudaya UM. Namun, karena ada masalah dengan pengelola gedung maka pentas topeng-topeng ini diundur dan diganti dari rencana semula, serta memilih gedung lain sebagai tempat pementasan. Setelah ditetapkan, akhirnya pementasan akan
dilaksanakan tanggal (24/01). Namun, terjadi lagi kesalah pahaman dengan pihak pengelola Gedung Kesenian Gajayana, dan diundur tanggal (07/02). “Awalnya kami berencana pentas di Sasana
Budaya, tapi ternyata di sana sudah penuh. Akhirnya kami memilih Gedung Kesenian Gajayana. Namun, ada keteledoran dari pihak gedung. Mau tidak mau kami harus mengundur hingga tanggal 7 Februari,” ungkap pria yang biasa disapa Athenk.
Di akhir acara terdapat dialog mengenai dialog mengenai teater. Dalam dialog ini di isi dengan pemateri yang berpengalaman dalam bidangnya, Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. Beliau merupakan Guru Besar Sastra Indonesia UM.Rodli