paduan suara campurPaduan suara mahasiswa Swara Satata Çakti berangkat ke Bandung
untuk Festival Paduan Suara ITB tingkat Nasional dan ITB Internationa Choir Competition pada Sabtu (24/01). Keberangkatan penuh haru karena dihadiri oleh Wakil Rektor III. Rencananya akan ada serangkaian lomba yang akan diikuti oleh Swara Satata Çakti, di antaranya: Male SSÇ Choir lomba dikategori F – Paduan Suara Dewasa Sesi 1, FPS ITB XXIV Mixed SSÇ Choir lomba dikategori D – Paduan Suara Umum Kualifikasi 2, FPS ITB XXIV Female SSÇ Choir lomba dikategori F – Paduan Suara Dewasa Sesi 2, FPS ITB XXIV Mixed SSÇ Choir lomba dikategori 1 – Mixed Youth Choirs, ITB International choir competion.
Swara Satata Çakti sudah banyak meraih prestasi yang membanggakan, salah satunya pada lomba paduan suara se- Jawa Bali yang diadakan oleh Universitas Airlangga Surabaya (UNESA) di tahun 2014. UKM satu ini mendapat juara ketiga dari sederetan nama paduan suara yg terdaftar. Lomba itu digelar di akhir Januari sampai awal Februari 2014 di Kampus B UNESA. Hal ini ditegaskan
oleh Alim selaku Divisi Teknologi dan Komunikasi, “Alhamdulillah kami baru saja meraih juara ketiga pada lomba se- Jawa-Bali di awal tahun lalu. Harapan ke depannya bisa lebih banyak lagi prestasi yang dicapai, dan semoga bisa membawa nama baik UM ke kancah internasional.” Dari serangkaian perlombaan yang diikuti PSM UM berhasil meraih medali perak pada kategori Paduan Suara Wanita dan Pria dari 32 peserta. Tidak hanya itu, pada tingkat internasional, PSM berhasil mendapatkan 3rd place pada kategori Mixed Youth Choir. Pada babak final, tim PSM UM mendapat kejutan dari Wakil Rektor III ( Bapak Syamsul Hadi) yang datang menyaksikan bersama dua pejabat UM.
Kebersamaan dan kekeluargaan menjadi bumbu utama untuk menumbuhkan semangat antar anggota dalam mengikuti kompetisi. Persiapannya sendiri dimulai esok hari setibanya di Bandung sejak Senin (26/01) selama delapan jam dalam sehari. Anggota yang diberangkatkan sebelumnya telah menjalani latihan rutin kurang lebih tiga bulan menjelang diadakannya kompetisi itu. Dalam ajang kali ini terdapat beberapa kendala di antaranya, perubahan jadwal dari panitia, juga peserta yang tiba-tiba mengundurkan diri sebelum tampil. “Di sela-sela latihan, kami seringkali kesulitan mengatur jadwal dengan pengiring musik karena dari kategori vokal sendiri sudah beda-beda. Sementara pengiringnya adalah orang yang sama,” tambah Ali Mudin (FPPsi/2012). “Untuk perubahan jadwal tampil memang mendadak sekali dan kami benar-benar dituntut disiplin waktu untuk menampilkan yang terbaik,” tambahnya.
Pencapaian yang diraih oleh PSM UM ini memberikan kebanggan tersendiri tentunya bagi warga UM. Rencananya tim Paduan Suara UM ini akan mengikuti kompetisi lainnya pada September mendatang yang diadakan di Semarang. Maulani