Oleh: Lutfi Fauzan

Konflik dapat terjadi dalam hubungan antar pribadi ataupun organisasi. Mengelola konflik antar pribadi perlu memperhatikan prinsip-prinsip antara lain, penanganan dengan keterampilan, menetapkan batas secara konstruktif, memulai percakapan yang bermanfaat, mengarahkan pada batas yang disepakati, tidak menyetujui tanpa menolak, menerima ketidaksetujuan tanpa merasa ditolak, melihat konflik dari sudut orang lain, mengambil pertimbangan dan memilih tindakan yang lebih baik, dan mengarahkan pada kepuasan bersama.
Pemberdayaan organisasi manajemen konflik dimaksudkan sebagai sebuah proses terpadu (intergrated) untuk menetapkan tujuan organisasi. Untuk pemberdayaan konflik secara produktif perlu memperhatikan empat hal: Pertama, manajemen konflik hendaknya dikaitkan dengan visi, strategi dan sistem nilai/kultur organisasi. Kedua, menajemen konflik bersifat proaktif dan menekankan pada usaha pencegahan. Ketiga, sistem manajemen konflik harus bersifat menyeluruh (corporate wide) dan mengingat semua jajaran dalam organisasi. Keempat, semua rencana tindakan dan program-program dalam sistem manajemen konflik juga bersifat pencegahan dan penanganan baru dilakukan bila diperlukan.adapun penanganan secara terbuka lebih bagus daripada dibiarkan mengambang atau ditutup-tutupi dengan membiarkan api di dalam sekam.

Strategies to managing conflict
Pendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada : konflik itu sendiri; karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya; keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik; pentingnya isu yang menimbulkan konflik; ketersediaan waktu dan tenaga.
Adapun strategi yang dikenal ada 5 macam, yaitu:

Avoidance (menghindar)
Menghindari konflik dapat dilakukan jika ada isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasi tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.
Accomodation (mengakomodasi)
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
Competition (kompetisi)
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
Compromise (kompromi atau negosiasi)
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Collaboration (kolaborasi)
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Untuk ini perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling mempertahankan satu sama lainnya.

Steps to managing conflict
Ada lima tahap dalam mengelola konflik, yaitu Analyze the Conflict; Determine Management Strategy; Pre-negotiation; Negotiation; Post-Negotiation.
Step 1, Analyze the Conflict:  langkah menganalisa sifat dan tipe konflik. Hal ini bermanfaat untuk menggunakan model analisis SWOT. Step 2, Determine Management Strategy: begitu konflik dipahami, selanjutnya memerlukan penetapan strategi (lihat kembali 5 strategi di atas). Dalam beberapa kasus memerlukan mediator yang netral untuk menghasilkan konsensus. Step 3, Pre-negotiation: merancang langkah-langkah apa yang diperlukan untuk negosiasi. Hal ini mencakup Initiation, Assessment, Ground Rules and Agenda, Organization, Joint fact-finding. Step 4, Negotiation: adapun hal-hal yang perlu dibahas dalam negosiasi adalah Initiation, Option, Evaluation, Writen agreement, Commitment. Step 5,Post-negotiation: setelah negosiasi, masuklah pada tahap implementasi. Jangan melakukan apapun selama belum ada kesepakatan. Komunikasi dan kolaborasi harus dibangun berlanjut selama pelaksanaan. Pihak yang terlibat perlu memantau perkembangan, mendokumentasikan keberhasilan, memecahkan masalah, dan renegosiasi untuk mengoptimalkan keberhasilan.

?Penulis adalah kepala UPT BK UM

Jika Anda memiliki masalah-masalah pribadi, sosial, akademik, dan karir, silakan Anda berkonsultasi pada kami melalui rubrik Interaktif  ini dengan menuliskan masalah Anda dan mengirimkannya pada redaksi majalah Komunikasi UM atau melalui e-mail Komunikasi:
komunikasi_um@ymail.com  atau dapat juga dimasukkan langsung pada kotak surat di UPTBK, Gedung H8 Lt 1. Rahasia Anda kami jaga.