Petualangan Asing
Kesunyian telah menghapusmu
dari jendela rumah yang
sepuluh tahun lalu pernah
terkunci rapat dalam
perut perkutut
Rerumput mulai tumbuh
Di atas selimut yang bergambar
Gunung tempat kita dulu
Menebang pohon berdaun
puluhan senyum senja
Aku akan menukar perkutut
dengan selimut,
Selimut dengan bulan,
bulan dengan pemakaman,
Pemakaman dengan taksi,
taksi dengan nagasari,
Nagasari dengan peta,
peta dengan balon udara,
Balon udara dengan pohon,
Pohon dengan parang majal,
Parang yang menebang akar kita
Dengan irisan paling surgawi
Dan kita tersudut,
Dengan sehelai ekor perkutut
Di atas sepucuk
surat dari laut
020713
Mahkota Sultan Siak, 1889
Tiga bunga teratai mekar
menyugu tahta sultan
dari belukar ranah Siak
terlecah gundah pengagumnya
Wahai
Delima mirah tebar
segala perigi mahkota
Emas melulu digugu
birahi tanah rempah
yang gemuk dan sehangat
daun moyang ditali cincin
lahir dari kayu-kayu musim
ditukar sekantung debu
intan adu domba dan
demam pribumi pada
air mata dan peluh sendiri
menunggu upeti seribu pagi
Mahkota mana yang lancung
ketika tandang dalam khidmat
kirap gelar Ratu Wilhemina
dalam megah kastil mereka
Sultan malu bertanya
untuk apa tiga teratai
menyugu di mahkota
kebanggaan rakyatnya?
Sungguh rikuh
090613
Perempuan
yang Membaca Sunyi
:Hanna Schmitz, 1922-1988
Dia mencari kosakata
dalam tumpukan mayat-mayat
orde kumis chaplin di perkemahan
Seribu abu cinderamata
Tamu yang selalu jenuh:
Batu bara dan gas beracun
Kosakata dalam novel-novel yang dibacakan
Pemuda tanggung itu menyepuh
soneta tak biasa
Sekian kali mereka meditasi
Koin-koin pelangi
Seumur musim panas:
Sang nyonya dengan seekor anjing kecil *
Dia tersesat dalam
Neraca kosakata usai
tiga ratus mercusuar merah
Di literasi kawat duri
Dia berdiri pada semua
Tugu kosakata dari seribu
Musim air mata
Dan salju berdebu
Yang tersisa dari
Pembantaian semu
Dia masih punya kotak teh
dari logam kosakata
untuk belia yahudi
mengais berlembar-lembar
perkamen ampunan
selama kebakaran masih bicara
dengan kosakatanya yang
tak sempurna
290613
*Judul salah satu karya Anton Chekov: “The Lady with a Little Dog”
Dialog Bambu
Pagi terindahmu pecah di
dinding sungai ibu.
Rantingmu tugir kala kami
melulu menjala malaikat.
Izinkan daun-daun dalam
mata ibu melanjutkan puisi
musim semi ini.
Oh, sekali lagi.
Sebelum ayah
mengambil sabit dari
rembulan di atas
muara harapan.
240513
Musim Bulan Sabit
Dia mulai cari
Kemarau dalam
Degup jantungnya sendiri
Sebelum ombak menelannya
Ke dalam album suci sekayu biru
Dia meniup isyarat
Di antara jeda dedaunan yang
Luruh disepuh angin
antara gravitasi sebelum bumi
juga biru sebelum laut ternganga
kami hitung kemarau sama-sama
sampai hitungan kelima
mantranya jadi celurit
Dia memainkan rindu
Dengan dedaunan kemarau
Dan bangau yang dihalau
Rawa-rawa keriput
Sejuta perdu tak menyisakan
kenangan yang sama
dengan sihir petak-petak tambak
Kami kawini kemarau
Dengan keriput sendiri
Kami kumpulkan ikan
Dari lilit dendam alam
Tapi kenapa ombak sunyi
Tak jua berhenti?
040713
Penulis adalah mahasiswa Sejarah 2010 dan Ketua UKM Penulis