Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Alquran Study Club (ASC) menggelar Wisuda Quraniyyah di tengah kedamaian bulan suci Ramadan, (22/5). Sebelumnya, pada (11/5) UKM ini telah menyelenggarakan Alquran Camp bagi para kadernya untuk memperbaiki karakter diri. Alquran Camp diibaratkan sebagai pesantren kilat yang berlangsung selama 12 hari di Klub Bunga Regency, Batu. Dalam kegiatan tersebut ada berbagai program untuk pelatihan diri, mulai dari baca Alquran hingga pemberian ilmu-ilmu fiqih. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Hiasi Bulan Suci dengan Jiwa Qur’ani Menuju Generasi Rabbani”. Tema ini dipilih karena Ramadan adalah bulan yang spesial, apalagi jika dihiasi dengan lantunan kalam ilahi. Harapannya, kegiatan ini akan melahirkan generasi rabbani, generasi pecinta Alquran.
Salah satu program yang dilaksanakan yaitu hafalan juz 30 selama 12 hari. Selain program menghafal, peserta juga diajari ilmu tajwid. Materi ketajwidan di berikan supaya para santri tidak hanya hafal, tetapi juga mengetahui tata membaca Alquran dan makhroj huruf yang benar. Mereka juga dibiasakan lebih mencintai Alquran dan menjadikannya sebagai pedoman dalam melakukan segala aktivitas. Peserta juga diajarkan bahwa Alquran tidak hanya sebagai pegangan hidup, tapi juga bagian dari hidup mereka. “Tidak hanya bersumber dari Alquran, pedoman dalam hidup juga diajarkan melalui ilmu fiqih dan ilmu tauhid,” tutur Nurul Mufaziroh, pembina ASC.


Selain menghafal dan belajar Alquran, materi fiqih juga diajarkan agar peserta memahami ilmu-ilmu fiqih yang selama ini kurang dipahami, padahal sejatinya penting. Seperti fiqih bab salat, puasa, haji, zakat, pernikahan, dan bagi perempuan ada fiqih bab haid. Peserta juga dilatih bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai daerah. Seperti di pondok, satu kamar diisi enam hingga tujuh orang. Secara tidak langsung, kegiatan ini juga melatih pendidikan karakter karena harus jauh dari orang tua, mandiri, mampu beradaptasi, berperilaku sopan dan santun, serta dilatih untuk salat malam dan salat berjamaah setiap waktu.
Bukan hanya mahasiswa UM yang antusias dalam acara ini, beberapa dari mereka adalah mahasiswa dari luar UM dan masyarakat umum. Bahkan, dalam acara ini ada yang jauh-jauh dari Maluku, Tuban, Kediri, dan daerah lainnya. Mereka sangat antusias dan menyukai program ini. Salah satu orang tua berpendapat bahwa UM hebat bisa membuat acara seperti itu. Setelah acara ada santri yang meminta agar kegiatan seperti ini dilaksanakan lagi tahun depan. Menurut Nurul selaku koordinator BTQ, acara ini tidak hanya sekadar bagus, tapi juga memberikan pendidikan karakter kepada para peserta.
“Selama 12 hari berada di sana sangat senang bahkan sempat terharu dengan antusias para orang tua yang mengantarkan anaknya ke sana, ingin anaknya belajar Alquran dan para orang tua mempercayai pengurus dan berharap kegiatan ini bisa membuat anaknya bisa menjadi anak yang baik karakternya dan cinta Alquran. Kami selaku pengurus berusaha memberikan yang terbaik selama kegiatan ini. semangat para peserta yang luar biasa, membuat saya menjadi semangat untuk mengurusi kegiatan ini,” ungkap Nurul. Ia juga mengaku banyak pengalaman dan pelajaran yang didaptkan. “Karena kegiatan ini baru pertama kalinya kami laksanakan. Dengan tangan kosong dan hanya berbekal basmallah mari meraih jannah. Berbekal basmallah kami nekat dengan niat untuk mensyiarkan Alquran, membuat Alquran menjadi sahabat mahasiswa,” tambahnya.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan acara Wisuda Quraniyyah. Tak jarang para peserta meneteskan air matanya karena acara telah berakhir. Pendiri UKM ASC, alm. Ustadz Syafa’at pernah berkata bahwa barang siapa yang merawat Alquran maka ia akan dirawat oleh yang punya Alquran. “Insyaallah, selama kita ikhlas dalam mengerjakan urusan akhirat kita, Allah mudahkan segala urusan kita di dunia,” tutup Nurul. Cintya