Temu Teman Lembur adalah tema yang diusung dalam acara reuni kru Majalah Komunikasi UM pada Minggu (23/06) lalu. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Penyunting, Dr. Anselmus J. E. Toenlioe, M. Pd, Redaktur Pelaksana, Nida Anisatus Sholihah, S.pd, alumni kru Majalah Komunikasi, dan kru Majalah Komunikasi yang tengah menjabat pada periode ini. Acara ini bertempat di aula utama gedung A3 lantai 2 Universitas Negeri Malang (UM), gedung yang sempat menjadi kantor pusat Majalah Komunikasi sebelum berpindah ke Graha Rektorat. Banyak cerita yang kembali terkisah di tempat tersebut, mulai dari cerita horror yang membuat merinding, sampai cerita lembur yang penuh kenangan.
Acara reuni ini sengaja dikonsep dengan suasana santai dan bersahabat, kursi yang ada di aula utama gedung A3 ditata melingkar agar tidak terkesan terlalu formal dan kaku. Pada sesi pertama, alumni dan kru Majalah Komunikasi saling memperkenalkan diri agar lebih akrab. Setelah perkenalan, terdapat sesi games dengan dorprize yang telah disiapkan oleh panitia sebelumnya. Dalam sesi ini, tiga orang alumni dipersilahkan maju secara acak, kemudian semua undangan reuni satu sama lain dapat secara bebas menanyakan berbagai hal. It’s sharing time! Di sinilah waktu yang sangat berharga bagi alumni dan kru ketika melakukan tanya-jawab dan diskusi. Kegiatan tersebut berlangsung seru diselingi canda tawa, karena topik yang dibahas cukup dekat dengan dunia jurnalistik. Tentu saja hal ini sangat menarik, karena narasumber pertanyaan adalah para alumni kru Majalah Komunikasi yang profesional dibidangnya.
Memang tidak semua alumni menggeluti kegiatan jurnalisik, namun hal ini justru merupakan sebuah keunikan. Kini, mereka ada yang bekerja sebagai pegawai pemerintahan dan guru. Namun, mereka mengaku pengalaman menjadi kru Majalah Komunikasi sangatlah berharga. Pengalaman tersebut didapatkan oleh seluruh kru, baik yang dulu bertugas sebagai reporter, editor, designer, maupun layouter. Ilmu-ilmu yang mereka dapat dari Majalah Komunikasi membuat mereka tidak kagok saat terjun di dunia kerja, Hal ini dikarenakan di mana pun dan kapan pun, kegiatan jurnalistik, terutama keterampilan menulis akan selalu dibutuhkan.
Tidak hanya melakukan tanya jawab dan diskusi, kisah perjuangan dan kenangan pun tumpah ruah dalam acara reuni tersebut. Para alumni flashback di saat mereka berjuang bersama Nida, Redaktur Pelaksana yang selalu sabar dan setia membimbing Majalah Komunikasi menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. Dulu, komunikasi hanyalah info kampus berbentuk koran biasa, hingga pada tahun 2005 beralih menjadi bentuk majalah dan kini bahkan telah berhasil membuat versi online-nya. Tentu hal tersebut tidaklah mudah dan butuh berbagai inovasi dan kreativitas dari seluruh kru Majalah Komunikasi UM.
Tidak sampai di situ, mereka kembali mengingat cerita masa-masa ketika kerja hingga larut malam demi menyelesaikan deadline majalah. Mereka mengaku bahwa kerja lembur bukanlah suatu masalah, karena mereka mengerjakannya secara bersama-sama.“Semua teman-teman Komunikasi punya mimpi besar,” ujar Ajrul, salah satu alumni, ia mengaku bangga dapat mengenal teman-teman seperjuangannya yang selalu bersemangat. Di saat itu, mereka saling melempar canda dan berbagi cerita untuk menghilangkan kejenuhan mengejar deadline berita. Di balik itu semua, ada saja kejadian tidak diinginkan yang tiba-tiba muncul, yang bahkan hingga kini masih menjadi misteri. Tetapi hal tersebut justru membuat kenangan tersendiri bagi mereka. Nilam