Begitu banyak buku yang terpajang di toko untuk dilihat,
dibeli, dan dibaca tentunya. Begitu banyak pula penerbit
dan percetakan yang menghasilkan buku tersebut. Sebut
saja Gramedia, Grasindo, Erlangga, dan masih banyak
lagi. Tak kalah dengan penerbit-penerbit tersebut,
Universitas Negeri Malang (UM) pun punya UM Press. Penerbit dan
percetakan UM yang sudah menemani selama hampir 31 tahun ini
berdiri pada tanggal 18 Desember 1988 dengan nama Penerbit IKIP,
ketika nama IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Malang
masih melekat. Seiring perkembangan masa, nama Penerbit IKIP
berganti menjadi UM Press, mengiringi pergantian nama IKIP
Malang menjadi UM. UM Press berada di bawah naungan Pusat
Bisnis UM. Lokasinya di depan Gedung Graha Cakrawala.
Berjalannya waktu ketika pengaruh internet semakin meluas
mengakibatkan begitu banyak penerbit yang beralih ke jalur online.
Tak ketinggalan, UM Press juga melakukan hal yang sama. “Kita
juga maunya ke depan ini mengangkat Penerbit Universitas Negeri
Malang (UM, red.) ikut berkompetisi di website sehingga dapat
diakses secara online,” ujar Sugeng Johaini Santosa, S.AB., Kepala
Sub Divisi Penerbit ketika ditemui di Kantor UM Press (16/07).
Tak perlu diragukan lagi UM Press sudah diakui secara nasional
terbukti dengan sertifikat keanggotaan UM Press oleh IKAPI (Ikatan
Penerbit Indonesia). Hal ini merupakan suatu keistimewaan,
karena tidak semua penerbit merupakan anggota IKAPI. Sudah
menerbitkan total hampir 500 judul buku. UM Press menerima
naskah siap cetak untuk diterbitkan menjadi buku. Naskah siap
cetak yang dimaksud yakni sudah melalui proses editing dan
layout. Berdasarkan penuturan Sugeng hal ini dilakukan untuk
mempercepat proses cetak. Pihak UM Press akan mengembalikan
naskah apabila masih terdapat kejanggalan atau kesalahan kepada
pengirim untuk direvisi ulang. Hal ini merupakan profesionalisme
yang dijunjung tinggi oleh UM Press supaya naskah yang tercetak
tidak ada kekurangan yang mendasar.
UM Press mampu melayani percetakan hingga 3000 eksemplar.
Hampir semua administrasi UM dicetak di sini. Mulai dari amplop,
kalender, notebook, map, dan masih banyak lagi. Pengirim naskah
tidak dibatasi wilayah maupun jabatan. Tidak hanya dosen,
mahasiswa pun juga diberi kesempatan untuk mengirimkan
naskahnya dan dicetak di UM Press. Pengirim pun tidak hanya
berasal dari lingkup UM saja. “Penulis dari luar Brawijaya juga,”
ungkap H. Subagyo, S.E., S.H., M.M, kepala perlengkapan. Sugeng
juga menuturkan UM Press melayani naskah dari berbagai wilayah,
bahkan luar Jawa seperti Kupang dan Manado. Pengirim naskah
sudah dilakukan secara online melalui email. Buku yang tercetak
pun sudah memiliki ISBN (International Standard Book Number)
yang membuat bobot buku semakin tinggi. Dosen maupun
mahasiswa dapat mengirimkan naskahnya dengan rekomendasi
dari Fakultas masing-masing, namun apabila naskah dari luar UM
dapat dikirimkan langsung ke email UM Press.
Berbagai peralatan dan perlengkapan percetakan lengkap,
sehingga menunjang kecepatan percetakan dari naskah yang
masuk. Terdapat tiga mesin cetak dengan kapasitas yang berbedabeda,
mesin laminating, mesin jilid, mesin potong, dan masih
banyak lagi. Terdapat 18 staf yang bertugas di bagian berbeda.
Terdapat bagian penerimaan naskah yang akan dicetak, sie desain
dan setting, sie cetak, dan bagian keuangan. Bagian cetak terbagi
menjadi lima bidang antara lain finishing, mesin offset digital, mesin
offset besar manual, mesin potong, dan bagian layout. Untuk setiap
tugas produksi ada yang dipegang oleh dua staf dan ada juga yang
satu staf. Rosa