Screenshot_17Terhitung sejak Januari 2016 pihak Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK)  UM mengubah tampilan Sistem Informasi Akademik-Online (Siakad). Sebelumnya perubahan pada segi tampilan Siakad telah dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2013 berupa tampilan website, tahun 2014 pengadaan atau sistem informasi yang belum ada, serta tahun 2015 yang berfokus pada penataan website seuniversitas. “Sejak pertama launching sekitar tahun 2011/2012 hingga saat ini banyak teknologi baru. Sehingga dengan segala pertimbangan, ada beberapa desainnya yang dianggap terlalu lama dan dirasa kurang efisien dalam menyampaikan informasi. Seiring dengan hal tersebut, ada kebijakan dari bidang WR I bahwa  ada alur yang harus diubah dari sisi Kartu Rencana Studi (KRS). Jadi ya waktunya tepat untuk mengubah tampilannya juga,” jelas Muhammad Jauharul Fuadi S.T, M.T. selaku Kepala Pusat TIK.
Menurut fungsi dasar memang tidak ada yang diubah dari  tampilan Siakad lama, namun fungsi tambahannya tampak pada progress IP yang dapat menujukkan perkembangan nilai dari semester ke semester. “Dari sistem memang tidak ada yang diubah, datanya masih tetap sama namun cara penyajiannya yang diubah. Kalau yang kemarin masih berupa angka dan tabel sekarang diperkaya dengan adanya grafik dan ada beberapa bagian yang diberi sorotan. Fokusnya sekarang menampilkan IPK, berapa jumlah sks yang telah diambil dan lebih eye-catching. Berbeda dengan tampilan lama dimana angka-angka tersebut lebih tenggelam di dalam,” tambah Jauharul.
Beberapa mahasiswa pun memberikan penilaian yang positif juga negatif sesuai dengan sudut pandang masing-masing individu. Salah satunya Ikhsan (Psikologi, 2014). “Tampilan Siakad yang baru secara visual menarik, tetapi servernya untuk log in saat mengambil jatah KRS masih sulit.” Hal ini tentu mendapat tanggapan dari Kepala PTIK bahwa kecenderungan mahasiswa untuk mengambil jatah KRS pada hari pertama membuat server yang sudah dipersiapkan melebihi kapasitas awal dari yang biasanya. Misalnya dua server menjadi enam bahkan sembilan tidak dapat mengatasi jumlah akses user. Penambahan server juga tidak bisa langsung dari satu menjadi tiga puluh. Harus ada sinkronisasi dan lain-lain. Peningkatan yang semacam ini juga sedang ditangani oleh pihak PTIK sehingga akses yang sangat banyak itu dapat didistribusikan.
Sejalan dengan kebijakan universitas, terdapat sedikit modifikasi pada sistem pengambilan KRS. Mahasiswa diperbolehkan memilih kelas yang berbeda dari kelas aslinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antar mahasiswa satu angkatan. Semakin banyak relasi diharapkan akan menambah wawasan. Seperti yang dituturkan oleh Kepala PTIK, “Tidak ada lagi ini dosen ini jatah kelasku, atau sebaliknya. Adanya sistem pengambilan KRS baru ini memang untuk menambah relasi mahasiswa satu angkatan, agar tidak hanya itu-itu saja yang dikenal.”Maulani