Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Tim Paduan Suara Mahasiswa Swara Satata Çakti Universitas Negeri Malang (PSM SSÇ UM) lewat ajang 9th Brawijaya Choir Festival (BCF) 2019 pada (6-10/2). Dalam kompetisi yang diselenggarakan Universitas Brawijaya (UB), tim PSM SSÇ UM sukses menggondol 3 prestasi sekaligus, yakni 1st place mixed category, 2nd place pop/jazz category, dan best conductor oleh Ageng Pujarachman.
PSM SSÇ UM meraih juara pada dua kategori, yakni pop/jazz dan mixed . Tidak hanya menyabet juara dalam kategori masing-masing, tetapi juga membawa pulang gold medal. Tim kategori pop/jazz berhasil meraih juara kedua dengan perolehan nilai 84.35. Tak ingin kalah dari tim sebelumnya, tim kategori mixed berhasil meraih juara pertama dengan nilai tertinggi 85.88. Sang pelatih, Ageng Pujarachman juga menyabet gelar “ Best Conductor ” dalam kompetisi tersebut. Tentunya hal ini menjadi nilai tambah bagi tim PSM SSÇ UM.
Pada saat kompetisi digelar tim kategori pop/jazz membawakan 2 lagu yakni Aku Melangkah Lagi arr. (Aransemen, red.) Bagus Gangsar Wibisono dan Bahagia arr. Yustinus Hendri yang dulunya adalah alumni PSM SSÇ UM. Berbeda dengan tim sebelumnya, tim kategori Mixed membawakan tiga lagu yaitu There Rolls The Deep karya komponis Charles Hubbert Hastings Parry, Izar Ederrak karya komponis Josu Elberdin serta Fajar dan Senja II karya komponis Ken Steven.
Kekompakan dan jerih payah tim dalam membangun tujuan mampu menghantarkan tim PSM SSÇ UM menampilkan yang terbaik. “Kompetisi kali ini banyak hal yang berkesan. Mengajarkan setiap individu menahan dan menyatukan ego. Menyelaraskan kesibukan dan menyatukan ide-ide menjadi satu tujuan. Slogan be the champion cause we are the champion selalu kita ucapkan bersama-sama di setiap latihan dan selama kompetisi,” ujar Nadia Aprinia Berlianti, selaku Divisi Sponsorship PSM SSÇ UM.
Tidak langsung berpuas diri, PSM SSÇ UM berharap terus membumikan prestasi untuk membawa nama baik almamater UM. “Harapannya tim PSM SSÇ UM, dapat berprestasi tidak hanya di kalangan regional dan nasional saja, tetapi juga kancah Internasional,” ungkap Nadia.
Pewarta: Karina Okta Bella