Judul Buku     : Jilbab Dalam Pelukan Uncle Sam
Penulis         : Meidya Derni, dkk
Penerbit         : PT  Salamadani Pustaka Semesta
Tahun Terbit     : 2008
Tebal         : 185 Halaman
Peresensi     : Moh. Andiyono
Kisah muslimah yang bergelut dengan berbagai tantangan di negeri orang selalu menarik. Mereka berusaha  menentang badai, memeluk akidah,  meski sakitnya terasa seperti menggenggam bara api. Kisah-kisah yang sayang jika terlewatkan dan sekedar menjadi kenangan. Rupanya itu yang tak ingin di biarkan oleh Meidya Derni beserta kawan-kawan muslimah lainnya yang ada di negeri paman sam, mereka menuangkan kisah hidup yang terlewati dalam bentuk tulisan yang kemudian menjadi buku yang berjudul Jilbab Dalam Pelukan Uncle Sam.
Membaca keseluruhan dari kisah dalam buku Jilbab dalam Pelukan Uncle Sam memiliki banyak makna. Bagi mereka yang belum pernah mengunjungi Amerika Serikat, setiap kisah dalam buku ini seperti membentangkan layar lebar dan memutar slide-slide adegan berlatar empat musim. Rasanya seperti berjalan-jalan, mengalami sambil melihat langsung sudut-sudut berbagai kota di negeri itu
Mereka mempertahankan diri untuk tetap berjilbab meski udara sangat menyengat demi sebuah ketaatan terhadap perintah Tuhan Yang Maha Esa, terkadang harus bertemu dengan tatapan sinis dan aneh setiap berpapasan dengan penduduk lokal. Di sinilah mereka mulai berjihad dengan sebuah senyum tulus untuk memetik tempat yang sama dengan penduduk lokal di hati mereka, menunjukkan bahwa perbedaan itu juga indah asalkan kita mampu saling menghargai. Bekat kegigihan dan kesabaran yang di miliki para muslimah, akhirnya mereka mampu meyakinkan bahwa islam itu indah.
Namun sayang sebuah kenyataan pahit harus di hadapi muslimah di negeri Paman Sam setelah peristiwa 11 September di gedung WTC yang mana orang-orang Amerika telah di cekoki dengan pernyataan bahwa umat islam adalah  teroris, sejak itulah banyak kegetiaran yang mesti di hadapi kaum muslimah di AS yang mana untuk keluar rumah saja mereka menghadapi ketakutan luar biasa sebab pemberitaan media yang juga beperan memojokkan umat islam. Sebuah perjuangan yang patut kita jadikan pelajaran untuk kita semua sebagai seorang yang beragama islam, kita yang hidup di negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam sepertinya tidak sepenuhnya memegang akidah, terlalu bersantai ria dengan keadaan yang terlalu nyaman untuk di nikmati. Mungkin  kita perlu hidup dalam keadaan yang serba menakutkan untuk bisa lebih ingat pada agama yang kita anut..
Kisah-kisah ajaib semacam ini yang menjejali ruang buku “banyak rasa” di tangan Anda ini. Jenaka dan mengharukan, bahkan mengundang air mata. Semangkuk penuh empati dan inspirasi yang akan mengokohkan sisi kemanusiaan kita kembali membumi.
Setiap pembaca buku ini akan memiliki tambahan energi untuk lebih berpikir objektif dalam menilai segala fenomena. Wallahua’lam.

Peresensi adalah Mahasiswa Jurusan AP