Oleh: Denny Tulus Saputra

Usaha memerlukan energi. Di dalam suatu mata pelajaran ilmiah, kita tentu tidak asing dengan kalimat tersebut. Lantas bagaimana jika energi itu habis? Tentu saja usaha tidak dapat dilakukan. Usaha bisa diartikan sebagai aktivitas/kegiatan, sehingga tanpa energi aktivitas tidak akan berjalan.
Sekitar 2–3 tahun yang lalu, Indonesia pada khususnya, gencar menggaungkan mengenai krisis energi terutama minyak bumi. Segala alternatif energi pun dikreasikan, seperti briket batu bara, bahan bakar dari biji jarak, dan lain sebagainya, hingga terciptalah mobil dengan bahan bakar dari biji jarak oleh pertamina yang tes ridenya menempuh ratusan kilometer.
Tidak hanya di dalam negeri, di luar negeri juga sedang banyak dikembangkan alat-alat yang mengutamakan penghematan energi, terutama minyak bumi. Contohnya sepeda motor yang tidak lagi menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar, tetapi menggunakan listrik. Salah satunya pada pameran Technology, Entertainment, and Design (TED) di Long Beach, California.
Banyak orang berpendapat bahwa motor yang tidak menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakarnya, selain mempunyai kelebihan pada efisiensi dana dan bahan bakar tetapi lebih besar kekurangannya pada kecepatan yang diklaim tidak dapat melaju kencang. Namun, kali ini pendapat itu bisa ditepis. Pada pameran TED ini dipamerkan motor listrik yang mengandalkan baterai lithium dan membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk mengisi ulang baterainya pada tegangan 220 volt (tegangan listrik sama dengan tegangan listrik pada rumah tangga). Oleh desainernya, motor ini dibuat dengan konsep motor sport.
Memakai motor yang bertenaga listrik membuat motor ini menjadi motor sport tak bersuara. Untuk mengendarai motor listrik berkecepatan 150 mil/jam bukan impian lagi karena pabrikan motor listrik “Mission Motors” asal San Fransisco, California meluncurkan motor bertajuk motor sport listrik ini dengan nama “Mission One” yang mempunyai kecepatan maksimal 150 mil/jam atau setara dengan 240 km/jam. Tidak hanya itu, sebagai ajang pembuktian, motor akan diajak beraksi pada balapan motor bebas emisi TTXGP yang akan berlangsung pada 12 Juni mendatang. Mission Motors akan memproduksi produksinya dalam jumlah terbatas yakni baru 50 unit saja, itu pun rencananya akan dilempar ke pasar pada tahun 2010. Harga yang dipatok masih lumayan mahal, yakni US$ 68.995 atau sekitar Rp 758.945.000,00. Memang di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin!

Penulis adalah Mahasiswa jurusan Geografi UM