Tekun: salah satu peserta KKN sedang membimbing siswa SD

Oleh Kiki Ratnaning Arimbi

Menurut wikipedia.com, KKN, dalam politik berarti korupsi, kolusi, dan nepotisme sedangkan dalam dunia pendidikan adalah Kuliah Kerja Nyata. Pembahasan KKN pada artikel ini adalah KKN dalam dunia pendidikan yaitu kuliah kerja nyata.


Kuliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti “pelajaran yang diberikan” atau “ceramah”. Namun pada umumnya kata “kuliah” dikaitkan dengan perguruan tinggi atau pendidikan tinggi yang sering diartikan sebagai proses belajar atau proses pembelajaran (http://id.wikipedia.org/wiki/kuliah). Nah, KKN  dapat diartikan sebagai bentuk aplikasi dari pelajaran di perguruan tinggi, ke dunia nyata -kehidupan masyarakat yang sesungguhnya-.
Model KKN yang terdapat di Universitas Negeri Malang ada dua yaitu, KKN regular dan KKN berbasis sekolah (KKNBS).
KKN regular, kegiatan kuliah kerja nyata berpusat pada pengembangan masyarakat di suatu desa, kemudian kegiatan yang bersasaran “sekolah” dilakukan sebagai bagian dari program pengembangan masyarakat.
KKN berbasis sekolah (KKNBS), Kegiatan kuliah kerja nyata berpusat pada pengembangan sekolah yang ada di suatu desa, kegiatan yang bersasaran “masyarakat” dilakukan untuk menunjang pengembangan sekolah.

KKN dan Peningkatan soft skill mahasiswa
KKN, merupakan program perkuliahan yang mengharuskan para mahasiswa untuk turun langsung dalam dunia nyata –masyarakat-. Melihat ada beberapa kasus dengan IPK tinggi, cum loude tetapi tidak mampu survive di dunia nyata, beberapa survei menyatakan bahwa mahasiswa dengan IPK minim, dapat survive di dunia nyata (hasil survei ini bukan berarti mengkerdilkan bahwa sebagai mahasiswa tidak perlu ber-IPK tinggi). Namun, dapat dijadikan cambuk bahwa modal untuk hidup survive di dunia nyata tidak hanya berdasarkan IPK semata, melainkan juga diperlukan ketajaman EQ  dan SQ.
Salah satu cara yang ditawarkan dalam peningkatan EQ dan SQ di perguruan tinggi adalah melalui program KKN. Pengembangan EQ dan SQ pada kegiatan KKN dapat terlihat dari pelaksanaan kegiatan KKN, yaitu program individu dan program kelompok. Program individu pada KKN berbasis sekolah (KKNBS) meliputi program yang dilakukan oleh individu peserta KKN, berupa pelatihan contohnya pelatihan berbagai media pembelajaran, misalnya flash card, point ajaib, pohon prestasi, jam kedatangan, papan motivasi, dan tumbuhan ceria (pemberian papan nama tumbuhan).
Sedangkan program kelompok, program yang dilakukan secara berkelompok berupa pelatihan, misalnya diklat RPP tematik, program 4 sehat 5 sempurna, dan pelatihan perpustakaan.

Akrab: penulis ( ke tiga dari kiri) saat foto bersama
Pelaksanaan kedua program, baik program individu maupun masyarakat beriringan sesuai jadwal. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut inilah soft skill mahasiswa diuji, karena aplikasi teori dilaksanakan secara berbarengan dengan individu di KKN (beda otak, beda pemikiran). Nah disinilah kemampuan sosialisasi diujikan, dengan memadukan soal benturan antar kepentingan, ego sampai pada soal meningkatkan kemampuan EQ cara menghadapi berbagai tipe manusia -orang tipe pejuang, tipe petualang, tipe perfeksionis, tipe pengamat – (beberapa tipe dari 8 tipe dalam enneagram).
Salah satu contoh adalah pengalaman penulis sendiri yaitu ketika KKN saat mengadakan program insidental. Dari berbagai tugas, ada beberapa kemampuan EQ berupa soft skill (keberanian, pemahaman terhadap individu yang lain, benar-benar diuji). Penulis semakin mengerti bahwa hidup di dunia ini kita tidak sendiri, ada orang lain di sekitar kita yang minta dimengerti, difahami, dan dihargai, dan pemenuhan kebutuhan diri, untuk dapat dimengerti dan dipahami pula oleh orang lain.  Saya menyadari bahwa KKN ini sangat berguna bagi pengembangan soft skill  dan sebagai ladang show on mahasiswa sebelum terjun ke dunia nyata, karena begitu banyak pengalaman di sana yang tidak akan cukup ditulis melalui dua lembar tulisan.

Penulis adalah mahasiswi KKNBS tahun 2009 Fakultas Ilmu Pendidikan  Universitas Negeri Malang