Bagian kedua

The Learning University sebagai slogan baru UM mulai diaplikasikan dalam sejumlah kegiatan Ormawa UM. Pada bagian satu, Majalah Komunikasi edisi 267 telah menyinggung mengenai sebagian program Organisasi Pemerintahan Mahasiswa (OPM) dan Organisasi Nonpemerintahan Mahasiswa (ONPM) yang terkait dengan The Learning University. kali ini di bagian ke dua Komunikasi menyajikan dengan lengkap. berikut liputannya.

1. Organisasi Pemerintahan Mahasiswa
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) adalah organisasi kewamahasiswaan yang termasuk dalam Organisasi Pemerintahan Mahasiswa (OPM) yang bergerak dalam bidang legislatif di tingkat universitas. Sebagaimana statusnya sebagai legislatif, maka pengurus di dalamnya juga berasal dari jurusan yang berbeda-beda sehingga bisa menyerap aspirasi dari semua jurusan yang ada di UM.
Fungsi  utama dari MPM adalah  menampung aspirasi mahasiswa, terutama masalah kemahasiswaan. Selain itu, MPM juga berperan membuat peraturan Ormawa di UM agar bisa berjalan dengan proporsional. Misalnya pada saat pemilu raya MPM membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memerlancar proses pemilihan ketua eksekutif OPM. Tidak hanya itu, MPM juga bertugas dalam peraturan proses pemerintahan mahasiswa.
Peran dan fungsi MPM secara jelas bisa dilihat dari bentuk kepengurusan yang terdiri dari beberapa komisi. Di antaranya, Komisi A bertugas menampung aspirasi dan sekaligus melakukan advokasi untuk menindaklanjuti aspirasi tersebut. Komisi B bertugas untuk mengawasi kebijakan pemerintah (BEM). Komisi C ada pada ranah konstitusi. Komisi D ada pada tataran isu dan propaganda Komisi E bertugas membahas kesejahteraan mahasiswa UM secara keseluruhan.
Galih, ketua MPM UM menyebutkan bahwa dalam MPM beda generasi beda penafsiran, ” di MPM UM itu beda generasi beda penafsiran, tapi ya pengalaman, itulah yang dicari agar bermanfaat”. ungkapnya.
Dewan Mahasiswa Fakultas
Dewan Mahasiswa Fakultas (DMF) memiliki peran sebagai lembaga legislatif mahasiswa di tingkat fakultas. Setiap fakultas di UM memiliki DMF sebagai wadah bagi dinamika mahasiswa dalam beraktualisasi diri.
Sebagai lembaga legislatif mahasiswa, DMF memiliki susunan pengurus sebagai berikut: ketua, sekertaris, bendahara, komisi pemerintahan, komisi konstitusi, dan komisi aspirasi advokasi. Masing-masing pengurus saling bekerjasama untuk mewujudkan program kerja yang telah direncanakan dan didiskusikan bersama. DMF sendiri memiliki program kerja, di antaranya adalah revisi UU pemilu, pembuatan UU panwaslu, pengadaan kotak aspirasi DMF, penempelan proker lembaga eksekutif mahasiswa fakultas dan HMJ se-fakultas di tiap jurusan. Selain itu, DMF juga menjadi penanggung jawab tertinggi bidang pengawasan dalam PKPT fakultas.
Terkait dengan PKPT, DMF berusaha sebaik-baiknya untuk memertahankan asas pengawasan yang komprehensif sehingga mahasiswa baru mendapatkan persepsi yang baik mengenai fakultas. Untuk UU panwaslu sendiri, inisiatif ini muncul sebagai tindak lanjut atas keinginan untuk menciptakan pengawas yang benar-benar independen.Fam

Sebagai salah satu wadah untuk mengembangkan dan menyalurkan minat mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) juga memiliki sejumlah agenda yang berkaitan dengan UM The Learning University. Berikut ini beberapa programnya.

2. Organisasi Non Pemerintahan Mahasiswa
Sanggar Minat
UKM Sanggar Minat (Samin) memiliki beberapa agenda yang berhubungan dengan pembelajaran. Tanggal 6-8 Agustus 2010, UKM yang berdiri sejak tahun 1994 ini akan mengadakan Pameran Simpang Seni di Jalan Simpang Ijen. Konsep dari ini adalah Art Go Public dengan mengadakan pameran di jalanan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Peserta yang terlibat pada acara ini berasal dari UM dan komunitas–komunitas seni lain di Indonesia. Peserta dari UM sendiri berasal dari Samin dan HMJ Seni dan Desain. Sedangkan dari luar UM, terdapat 14-20 komunitas seni yang diundang untuk bergabung dalam acara ini. Dalam pelaksanaannya, tiap-tiap komunitas diberi ruang sepanjang sepuluh meter untuk memajang karya. Jenis karya yang bisa dipamerkan bebas, bisa berupa karya dua dimensi atau tiga dimensi.
Kegiatan pembelajaran lain yang sudah terlaksana adalah mengadakan pelatihan batik dan lukis untuk anak-anak SD. Salah satunya pada April lalu mengadakan pelatihan batik yang sudah berlangsung sebanyak empat kali pertemuan di SD Anak Shaleh. Pelatihan pertama sampai ketiga di sekolah, sedangkan pelatihan keempat di salah satu villa di Batu. Ada pula pelatihan lukis dasar di salah satu SD di Kepanjen pada akhir April 2010. Mengenai The Learning University yang kini menjadi slogan baru UM, Samin berharap agar UM lebih meningkatkan kepekan terhadap pendidikan yang ada di dalam maupun di luar UM.

Teater Hampa
Teater Hampa memiliki sejumlah acara yang mendukung UM sebagai universitas pembelajaran. Beberapa di antaranya, pada  8-17 Februari 2010 lalu mengadakan Pentas Nusantara. Acara tersebut menghadirkan tamu dari komunitas teater dari beberapa kota, seperti Bandung, Jombang, dan Gresik. Lebih spesifik lagi, acara tersebut terdiri dari workshop keteateran bekerjasama dengan Institut Kesenia Indonesia Yogyakarta.
Selain itu, UKM yang berdiri sejak tahun 1989 ini mengadakan pentas keliling. Pentas yang diadakan di tiga kota ini dimulai pada  15 Mei 2010 di Lamongan. Pada 1 Juni 2010 diadakan di Gedung Sasana Budaya UM dan berakhir pada 19 Juni 2010 di Sidoarjo. Dalam mengadakan acara ini, Teater Hampa bekerjasama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) dan komunitas-komunitas teater  yang lain. Pada Bulan Oktober, Teater Hampa juga akan mengikuti  acara Temu Teman (temu teater mahasiswa) se-Indonesia di Bogor. Teater Hampa memiliki harapan agar dengan adanya slogan The Learning University, UM dapat menjadi universitas pembelajaran bagi semua pihak yang berada di lingkungan UM. Baik mahasiswa, maupun elemen-elemen penting lain di UM.

Sanggar Tari Asri Kusuma
Menyambut The Learning University sebagai slogan baru UM, Sanggar Tari Asri Kusuma memiliki sebuah program khusus yang terkait dengan pembelajaran. Program yang dilaksanakan pada 8-10 Juni 2010 ini berupa pelatihan tari dan karawitan. Bertempat di Sanggar Asmoro Bangun di kawasan Pakisaji, pelatihan ini diikuti oleh komponen UKM Sanggar Tari Asri Kusuma dan masyarakat umum. Selain pelatihan tari dan karawitan, pelatihan pembuatan topeng Malangan juga menjadi pilihan acara UKM ini.
Mengenai The Learning University, UKM Sanggar Tari Asri Kusuma berharap agar pembelajaran yang diterapkan di UM dapat mencakup semua aspek. Baik yang mendukung atau mengasah ketajaman berpikir otak kiri, maupun yang mengasah keterampilan otak kanan.

UKM Penulis
Dalam menyambut slogan baru UM The Learning University, UKM Penulis (UKMP) mengadakan acara pada awal bulan November  dengan  tema “Aksi Aksara Indonesia”.  Acara yang berlangsung selama seminggu ini diadakan di dua tempat yang berbeda. Dua hari di Perpustakaan Umum Kota Malang dan  empat hari di Perpustakaan UM. Kegiatan tahunan UKMP ini sedikit berbeda dengan acara sebelumnya, sebab terdapat beberapa kegiatan yang bertujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai budaya membaca dan menulis.
Acara ini terdiri dari acara utama dan pendukung. Acara utama berupa pameran karya anggota UKMP yang merupakan acara rutin dari tahun ke tahun. Pameran yang menampung karya-karya fiksi maupun nonfiksi ini merupakan ajang untuk menunjukkan eksistensi UKMP di dunia kepenulisan. Sedangkan acara pendukung adalah lomba-lomba untuk pelajar dan mahasiswa se-Jawa Timur. Jenis lomba untuk pelajar adalah membaca puisi dan menulis cerpen. Bagi mahasiswa, jenis lomba yang dapat diikuti adalam menulis cerpen dan esai dengan target keseluruhan peserta sebanyak 130 orang. Mengenai penetapan The Learning University sebagai slogan baru UM, UKMP berharap agar suasana pembelajaran tidak hanya bagi warga UM, juga berimbas bagi masyarakat luas, salah satunya dengan mengadakan acara seperti yang dilakukan UKMP. Yas

Institut Karate Do Indonesia
Institut Karate Do Indonesia (Inkai) merupakan satu dari sekian banyak UKM bidang minat olahraga yang ada di UM. Beberapa program kerja yang telah dijalankan oleh UKM ini adalah kenaikan sabuk di UB yang diikuti oleh semua ranting karate di Malang pada 25/4. Pada saat itu, ada 33 atlet Inkai UM untuk kenaikan sabuk dari putih-kuning-hijau-biru. Sementara pada 26-30/5, empat orang atlet mengikuti kenaikan sabuk biru ke coklat di Pacet. Selain itu, UKM ini juga telah mengadakan latihan alam di Coban Talun, Batu, 21-22/5. Latihan alam ini meliputi latihan kihon (teknik dasar), kata (jurus), dan komite (cara pertandingan).
Prestasi terbaru yang pernah diraih oleh Inkai adalah juara II dan III dalam JURDA di Surabaya pada Desember 2009. Atlet-atlet karate UM ini juga tampil membanggakan pada kejuaraan karate FORKI di Jabung tanggal 26-28 Februari 2010. Tujuh dari sepuluh atlet yang diturunkan berhasil membawa 3 emas, 2 perak, 2 perunggu untuk UM sebagai juara I, II, dan III. Pada November mendatang, Inkai akan mengirim dua puluh orang untuk bertanding dalam Malang Open Nasional di Gor Ken Arok. Jika tidak ada halangan, Inkai juga akan mengadakan pertandingan karate UM Cup se-Malang Batu tingkat SD-Mahasiswa sekitar November atau Desember.
“Harapan saya, semoga Inkai bisa lebih maju dan berprestasi, lebih banyak meraih piala-piala pertandingan,” ujar Herman Sufiyanto, ketua Inkai. Mahasiswa Teknik Bangunan 2007 tersebut juga mengatakan bahwa komitmen UM untuk menjadi lebih baik terangkum dalam slogan The Learning University.

Lembaga Perwakilan Bela Diri
LPBD adalah singkatan dari Lembaga Perwakilan Bela Diri. Di UM sendiri, LPBD merupakan lembaga yang menaungi delapan UKM di bidang bela diri, yaitu Pencak Silat NH, Perisai Diri, PSHT, Tapak Suci, Tae Kwon Do, Inkai, Persatuan Judo (PJSI), dan Merpati Putih. Hal yang membedakan masing-masing UKM tersebut adalah teknik, jurus, dan peraturan pertandingan. Kedelapan UKM ini memiliki delegasi sebagai pengurus di LPBD dan tentunya memiliki program kerja masing-masing. Jadi, LPBD bisa dikatakan sebagai koordinator delapan UKM di atas, terutama dalam hal mengkoordininasi dan membagi kegiatan-kegiatan dari pihak rektorat pada masing-masing UKM.
Proker yang akan dijalankan oleh LPBD adalah latihan alam di Coban Rondo, Kenaikan Tingkat Sabuk (hitam-hitam pelet-merah-biru), Pekan Olahraga MABA, dan Rektor Cup yang masih dalam proses perizinan. ”Saat ini, kami masih mengurus Rektor Cup untuk bulan Sepetember. Semoga pihak atas mengizinkan, karena kami ingin melanjutkan program yang sempat terhenti setelah terakhir kali dilaksanakan tahun 2007 lalu,” terang Syafii selaku ketua LPBD. Pada Juni tahun ini, LPBD mengikuti Wali Kota Cup di Surabaya dengan mengirimkan dua atlet. Prestasi terbaru yang pernah didapat adalah menjadi Juara Umum pada Pekan Olahraga tingkat Jatim di UM tahun 2009. Disinggung mengenai The Learning University, mahasiswa Manajemen 2008 ini memberikan tanggapan positifnya. ”Saya setuju, karena memang untuk menjadi pribadi yang lebih baik salah satunya adalah menjadi pembelajar. UM memiliki simbol yang bagus untuk mencetak pribadi-pribadi yang lebih baik,” ujar Syafii yang juga memiliki harapan agar atlet-atlet di LPBD bisa memenangkan tiap pertandingan yang diikuti agar bisa maju ke tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.

Satuan Resimen Mahasiswa 805
Untuk menampung mahasiswa yang menyukai dunia kemiliteran, UM memiliki UKM Satuan Resimen Mahasiswa (Satmenwa) 805. UKM ini memiliki dua jenis proker, yaitu proker satuan yang mengurusi kegiatan-kegiatan eksternal seperti lomba dan proker staf yang mengurusi kegiatan-kergiatan internal, seperti jasmani militer yang diadakan setiap minggu serta pembinaan mental atau pemberdayaan anggota setiap tiga minggu sekali. Beberapa prestasi pernah ditorehkan oleh Satmenwa 805. Tahun 2008, Satmenwa UM berhasil menjadi Juara Favorit dan Juara Regu Terapi Lomba Lintas Wisata di Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Pada 2009, anggota-anggota Satmenwa yang ingin membentuk karakter disiplin pada dirinya ini mendapat Juara Favorit pada Napak Tilas ke-11 yang diadakan oleh Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon IX Sunan Gunung Djati, Kompi A Universitas Swadaya Gunung Djati, Cirebon.
Proker yang selanjutnya akan dilaksanakan adalah mengikuti Pelatihan Kemenwaan Nasional bulan Juli dan mengikuti Lomba Halang Rintang dari UIN Maliki-Coban Rondo. ”Harapan ke depannya, mungkin tambah lebih maju dan berprestasi untuk mengangkat nama baik UM,” ucap Mahbuby selaku Komandan Satmenwa 805 Wira Cendikia UM. Mahasiswa FT 2006 ini juga mengungkapkan dukungannya pada semboyan baru UM sebagai The Learning University. ”Kalau masalah itu saya mendukung saja. Apa yang dicita-citakan UM pasti untuk kebaikan kita semua ke depannya,” tegasnya.

Pramuka
UKM yang satu ini memiliki kegiatan andalan, yaitu drumband. Korp musik Pramuka ini acap kali tampil di lapangan ketika upacara, terutama upacara dengan rektor. Tahun 2008 lalu, drumband Pramuka dipercaya untuk mengisi upacara peresmian gedung perumahan di Mergan. Beberapa waktu lalu, tepatnya 18 April 2010, Pramuka berhasil mengadakan Seminar Pendidikan Pramuka di gedung A3 lantai II dengan mendatangkan pembicara dari Kwartir Daerah Jawa Timur dan praktisi pendidikan. Seminar ini sukses mengumpulkan sekitar 150 peserta yang terdiri dari guru, pembina Pramuka, dan anggota Pramuka dari Perguruan Tinggi se-Malang Raya. Program kerja besar yang tahun ini siap dijalankan adalah mengadakan Lomba Perkemahan Pramuka Penggalang untuk siswa SMP/MTs/sederajat se-Jatim selama tiga hari. Lomba ini merupakan proker yang rutin dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Tahun ini, UKM yang memiliki 12 SD, 2 SMP, dan 2 SMA binaan se-Malang ini akan mengadakan perlombaan tersebut di Batalyon Zeni Tempur 5 Kepanjen dan akan dihadiri oleh tamu undangan dari SMPN 3 Balikpapan.
Mengenai semboyan The Learning University, Zakia Palufi selaku ketua Gerakan Pramuka UM gudep 04271-04272 ini memiliki tanggapannya sendiri. ”Semboyan baru UM tersebut bisa menjadi penyemangat akan tercapainya kampus UM sebagai kampus pembelajaran. Ketika kelak lulus dari kampus ini, kita tidak hanya memiliki ilmu tetapi juga memiliki jiwa pendidik,” ujarnya mantap.

MPA Jonggring Salaka
Mahasiswa Pencinta Alam (MPA) Jongging Salaka adalah UKM bidang minat khusus yang mewadahi minat mahasiswa di bidang lingkungan dan olahraga alam bebas. Kegiatan-kegiatan berbau petualangan yang mereka jalankan di antaranya adalah Penjelajahan Gunung dan Hutan (GH), penelusuran gua (caving), arus deras (ORAD), dan Rock and Wall Climbing (RC). UKM ini sangat concern terhadap lingkungan. Hal tersebut dibuktikan dengan keikutsertaan MPA Jongging Salaka pada Seminar Ruang Terbuka Hijau 2007. Selain itu, anggota-anggotanya seringkali menjadi sukarelawan untuk penghijauan. Program kerja besar yang baru saja dilewati oleh UKM ini adalah mengadakan Malang Climbing Competition (Maco) pada 14-17 Mei 2010.
The Learning University dimaknai secara unik dan berbeda oleh ketua Jongging Salaka, Hendra Hermawan. ”Kalau merujuk pada konsep pendidikan, belajar itu tidak harus di bangku kuliah. Kuliah bisa dilakukan di alam bebas sebagai bentuk pengalaman dan kami sudah melakukan itu. Pendidikan itu tidak melulu akademik. Contohnya saja pendidikan karakter yang bisa didapat mahasiswa di UKM,” jelas mahasiswa Sejarah 2006 ini.Nur

Persaudaraan Setia Hati Teratai
Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), merupakan salah satu UKM UM yang berkiprah di bidang ilmu bela diri. UKM yang di ketuai oleh Ratna Fajar ini memiliki berbagai program yang tidak kalah menarik dengan UKM lainnya. Selain program rutin seperti latihan dan mengikuti berbagai kejuaraan bela diri, PSHT juga berencana menggelar workshop pencak silat se-Jawa Timur. Workshop tersebut merupakan program kerja terbesar PSHT tahun ini.
Berbagai program kerja di atas sebetulnya ditujukan sebagai wujud usaha untuk mendukung UM dalam mencapai prestasi dan mengambangkan kualitas UM sebagai The Learning University sekaligus menjadikannya sebagai ruh Ormawa UM. “Saya berharap Ormawa bisa menggunakan universitas sebagai ajang pembelajaran dalam membentuk jati diri Ormawa tersebut karena dalam Ormawa itu sendiri, kita bertemu dan bersosialisasi dengan berbagai orang. Jadi, kita pasti bisa menemukan hal yang baru yang bisa dipelajari,“ papar Ratna selaku ketua umum UKM PSHT saat diwawancara.

PJSI
The Learning University sebagai ruh Ormawa UM merupakan hal yang seharusnya ada dan tertananam dalam jiwa setiap Ormawa UM. “Menurut saya, hal ini sangat bagus. Dengan begitu, universitas bisa memayungi dan menaungi semua UKM. Secara otomatis, UKM akan lebih mudah menggali potensi dan karakter sehingga mudah berkembang, terutama di bidang keorganisasian, prestasi, dan pola pikir anggotanya,” ungkap Alex selaku wakil dari  PJSI saat memberikan pendapatnya tentang The Learning University sebagai ruh Ormawa UM.
PJSI merupakan UKM yang konsisten memberikan prestasi gemilang untuk mengharumkan nama kampus ini. UKM bela diri ini telah berhasil menyumbangkan banyak medali emas untuk UM. Beberapa waktu lalu, UKM ini mengusung medali emas dalam event Ganesha Cup, Kejurda, dan lain-lain. Hal tersebut membuat PJSI semakin bersemangat untuk mengembangkan potensi para anggotanya. Salah satu upaya yang ditempuh adalah membuat program rutin, seperti latihan dan musyawarah anggota untuk tiap minggunya serta mengikuti pertandingan bela diri di berbagai event besar.

Tae kwon do
Sebagai salah satu UKM yang menekuni bidang bela diri, beberapa program kerja telah disusun Tae kwon do guna meningkatkan mutu dan kualitasnya. Bebrapa dari program kerja tersebut antara lain adalah diklat tahunan, try out, latihan alam, demo UKM, serta pembelajaran dan pelatihan untuk SMA. Program kerja terbesar untuk tahun ini dari Tae kwon do adalah Kejurnas Mahasiswa. Berbagai program ini selain untuk meningkatkan mutu, juga ditujukan untuk melakukan inovasi guna menarik massa agar lebih banyak lagi mahasiswa yang bergabung dengan UKM Tae kwon do.
Joko, selaku ketua umum UKM ini menegaskan bahwa program kerja ini akan diusahakan semaksimal mungkin agar dapat terealisasi. Hal ini sebetulnya juga tidak terlepas dari wujud dukungan terhadap kampus.
Saat ditanyai pendapat tentang The Lerning Universirty sebagai ruh Ormawa UM, Joko dengan tegas menjawab, “Secara tidak langsung, UKM merupakan media pembelajaran juga. UKM banyak menyumbang prestasi dan mengadakan kegiatan-kegiatan menarik. Untuk itu, sangat bagus jika dikatakan The Learning University sebagai ruh Ormawa UM.”

Merpati Putih
“Sebagai ruh, tentu saja merupakan sesuatu yang sangta urgen. The Learning University  harus mencerminkan keintelektualannya, berjiwa sehat, dan mampu mengayomi Ormawa UM.” Demikian paparan Teguh selaku ketua umum UKM Merpati Putih.
Merpati putih merupakan UKM pencak silat yang cukup aktif dan berprestasi. Dalam usaha meningkatkan mutu dan daya saing secara optimal, UKM ini juga mempunyai beberapa program kerja, di antaranya mengadakan latihan gabungan, Kejuaraan Merpati Putih, pameran, Tradisi Parang Kusuma, reorganisasi, dan lainnya. Berbagai program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas UKM Merpati Putih. “Untuk merealisasikan semua itu, antara The Learning University dan Ormawa harus ada koordinasi agar dapat membentuk badan yang kuat dan dapat diarahkan sesuai visi dan misi,” tegas ketua umum UKM ini saat diwawancara.Wid

Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma
Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (UKM KMHD), seperti namanya, UKM ini menjadi wadah berkumpul mahasiswa UM yang beragama Hindu. Walaupun secara kuantitas bisa dibilang minoritas, tapi semangat para pengurusnya tidak pernah luntur untuk tetap menjaga konsistensi KMHD di kampus UM. Hal ini tercermin dari beberapa kegiatan yang masih dijalankan dengan antusias, misalnya bakti sosial yang dilakukan dengan berkunjung ke pura yang biasa dipakai untuk sembahyang dengan membantu membersihkan, mengecat, dan memperindah pura Goa Wijaya di daerah Sukun. Selain itu, KMHD juga mengadakan Forum Dharma Santi sebagai tempat seluruh warga UM untuk berkumpul dan sharing. Yang paling penting untuk memerkenalkan KMHD pada mahasiswa baru adalah kegiatan yang bernama Dharma Bakti yang dilakukan dengan menyemarakkan desa yang umat Hindunya sedikit dan kurang kegiatan agamanya. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan dengan bekerjasama dengan KMHD se-Malang raya. Sejalan dengan brand baru UM sebagai The Learning University ini, ketua KMHD 2010, Hesti Yussanti berharap KMHD bisa lebih berkembang di masa mendatang dan bisa menjadi tempat belajar bagi mahasiswa UM seperti yang terpancar dari brand baru UM, sehingga walapun UKM KMHD kecil, tapi memiliki daya yang besar.

UKM Sepak Bola
UKM Sepak Bola, salah satu UKM bidang olahraga ini mengkhususkan kegiatannya pada kegiatan olahraga yang banyak digandrungi oleh masyarakat, yakni sepakbola. UKM yang diketuai oleh Didib Riwayadi, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan ini memiliki sedikitnya 35 anggota. Tahun ini, program kerja yang dicanangkan oleh UKM Sepak Bola di antaranya adalah mengikuti Kejuaraan Divisi Persema dan Unniversary UASW.
Banyak prestasi yang berhasil diraih oleh UKM Sepak Bola, salah satu di antaranya adalah juara II Divisi 2 Persema dan masuk di klasemen sementara Divisi 1.
“Tahun ini saya berharap tim dari UKM Sepak Bola dapat menjuarai Divisi 1 Persema dan untuk ke depannya dapat menjuarai Divisi utama,” ujar Didib mengakhiri pembicaraan.

Nur Harias
Nur Harias merupakan UKM bidang minat olahraga yang mewadahi minat dan bakat mahasiswa di bidang bela diri pencak silat. Beny, anggota Nur Harias bidang Pelatihan, menyebutkan bahwa Nur Harias merupakan bela diri yang bersifat kekeluargaan yang memiliki ciri khusus dibandingkan bela diri lain. Tahun ini terdapat beberapa kegiatan Nur Harias, di antaranya Latam (Latihan Alam) yang dilaksanakan pada Maret dan LKMO (Latihan Kepempimpinan dan Manajemen Organisasi) pada April. Saat ini Nur Harias sedang fokus latihan untuk demo UKM pada PKPT mendatang.
“Ke depannya saya berharap Nur Harias lebih eksis dan berprestasi di jenjang kejuaraan yang lebih tinggi,” sambung Beny lagi.

Perisai Diri
UKM bidang minat olahraga lain yang eksis di Universitas Negeri Malang adalah Perisai Diri . Perisai diri adalah bela diri silat yang merupakan perpaduan antara kung fu Cina yang diaplikasikan dengan anatomi orang pribumi. Bela Diri yang memiliki motto “pandai silat tanpa cedera” ini memiliki banyak prestasi, antara lain menyabet 3 emas, 1 perak, dan 6 perunggu pada Unair Cup, dan 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu pada Unesa Cup. Untuk program kerja mendatang, Perisai Diri menjadwalkan demo UKM pada PKPT dan  pameran foto dan artikel di joglo Perpustakaan UM.
“Harapan saya, Perisai Diri dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi. Saya juga berharap pihak universitas lebih menaruh perhatian pada UKM-UKM yang berprestasi,” kata salah satu tim kepelatihan Perisai Diri.

Organisasi Pencinta Musik 275
Organisasi Pencinta Musik (Opus) 275 yang didirikan pada 27 Mei ini merupakan UKM bidang seni yang mewadahi bakat dan minat mahasiswa di bidang seni. Pada kegiatannya, Opus 275 memiliki bidang-bidang tersendiri, yaitu seni musik dan bakat-bakat lain. Pada bidang seni musik, terdapat spesifikasi-spesifikasi, yakni bidang vokal, gitar, bass, drum, dan lain-lain. Sedangkan bakat lain di antaranya adalah  MC, dancer, event organiser, desain, dan teknisi. Proker nonintern yang telah maupun sedang dijalankan oleh Opus 275 antara lain, pembuatan Indie Opus Kompilasi, yaitu pembuatan album lagu dari anggota Opus 275 sendiri. Opus 275 juga telah melaksanakan perayaan ulang tahunnya pada 1 Juni lalu. Acara itu sendiri dilaksanakan meriah di lapangan A2.
“Saya berharap Opus 275 ke depannya tidak hanya mengembangkan bakat anggota, tapi juga dapat mengembangkan musik di Kota Malang dan dapat men-support semua bakat, ” ungkap Ryan Makhrus Arif, ketua umum Opus 275.Jeng

Tapak Suci
Tapak Suci adalah UKM yang mendalami seni bela diri yang mengarah pada pencak silat bernuansa Islam. Tapak Suci merupakan Pencak Silat murni tradisional karena menghimpun berbagai ilmu pencak silat dan mengungkapkan ilmu-ilmu tersebut. Ilmu beladiri Tapak Suci termasuk aliran rasional yang memanfaatkan kemampuan akal dengan memfungsikan kegunaan fisik beserta perangkatnya yang ada dalam tubuh manusia, sehingga dapat berfungsi secara tepat antarorgan yang saling berkaitan, serta saling mengisi saat dibutuhkan.
Sebagai ruh Ormawa The Learning University, Tapak Suci memiliki misi, pertama, setia menjalankan ibadah dengan ikhlas karena Allah semata. Kedua, mengabdi kepada Allah, bangsa dan negara, serta membela keadilan dan kebenaran. Ketiga, menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku yang tercela. Keempat, mencari perdamaian dan kasih sayang, serta menjauhi perselisihan dan permusuhan. Kelima, patuh dan taat pada peraturan-peraturan serta percaya kepada kebijakan pimpinan.
”Dengan iman dan akhlak, kita akan menjadi kuat. Tanpa iman dan akhlak, kita akan lemah. Intinya, tapak suci berusaha berdakwah melalui pencak silat,” papar Liskanah selaku ketua Tapak Suci UM.

Koperasi Mahasiswa
Koperasi Mahasiswa (Kopma) UM adalah Organisasi dan Badan Hukum Koperasi sekaligus merupakan UKM kesejahteraan di lingkungan kampus dengan Badan Hukum pada tahun 2001 dengan No: 478/BH/01. Sebagai ruh Ormawa The Learning University, Kopma  didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota melalui aktivitas usaha dan pembinaan anggota melalui kader koperasi yang profesional, tangguh, dan berwawasan luas. Selain itu, Kopma juga ikut membina dan mengembangkan gerakan koperasi dalam rangka membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang tangguh, handal, serta profesional.
”Dengan menyadari Kopma  UM sebagai laboratorium mahasiswa dan wadah pendidikan melatih diri dalam menjalankan organisasi, maka Kopma  UM tidak hanya melakukan pengembangan usaha saja, tetapi juga melakukan peningkatan kualitas anggota dengan mengadakan pelatihan-pelatihan seperti melakukan Diklat Dasar (Diklatsar). Kemudian pembinaan anggota dilakukan pada LSO yang ada, seperti mini market, simpan pinjam, foto kopi, rental komputer, dan  kantin,” terang Ketua Kopma, Shohih Zaki.
Ikatan Mahasiswa Kristen
Ikatan Mahasiswa Kristen (Imakris) adalah Ormawa yang didirikan dengan visi menjadi profesional yang mempresentasikan Kristus di mana pun Tuhan ditempatkan. ”Melalui wadah Imakris, mahasiswa Kristen di lingkungan UM dapat menemukan panggilan hidupnya serta mengerjakannya sesuai dengan amanat agung Tuhan,” tegas Purnamasari, ketua Imakris saat diwawancara. Untuk mencapai visi Imakris,  secara rutin anggota Imakris mengadakan persekutuan tiap Jumat, pendalaman Alkitab, doa sore, visitasi, dan latihan talenta.
Sebagai ruh Ormawa The Learning University, Imakris memiliki misi, pertama, membentuk mahasiswa Kristen untuk memiliki disiplin rohani tinggi serta mencintai firman Tuhan. Kedua, membentuk mahasiswa Kristen yang bertanggung jawab dan setia mengerjakan tanggung jawabnya. Ketiga, membentuk mahasiswa Kristen yang memiliki intelektual dan daya kreativitas tinggi dan mendalami bidangnya. Keempat, membentuk mahasiswa Kristen yang memiliki Christian wordview, kepekaan dan responsif terhadap zaman. Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa Kristen umumnya. Imakris menjadi suatu organisasi kampus dari orang-orang yang mau bertanggung jawab atas segala sesuatu mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa. Imakris bukan Gesellschaft, melainkan Gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus, Tuhannya. Dengan demikian ,ia berakar baik dalam gereja maupun dalam nusa dan bangsa. Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi, yaitu Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, Injil kehidupan, kematian dan kebangkitan.

Ikatan Keluarga Katolik
Ikatan Keluarga Katolik (IKK) adalah  organisasi yang mewadahi mahasiswa UM dengan semangat kekeluargaan dan kekatolikan. IKK secara garis besar diatur dalam orientasi Katolik yang pelaksanaannya didasarkan atas musyawarah dan mufakat antarsesama warga dan pengurus.
Sebagai ruh Ormawa The Learning University, Kegiatan IKK berbeda-beda dari rukun ke rukun dan tergantung dari minat warga masing-masing. Kegiatan rutin dalam lingkungan UM meliputi beberapa bidang. Dalam bidang  kerohanian, IKK mengadakan perayaan misa bersama dan doa rosario dengan semua mahasiswa Katolik UM. Di bidang informasi, IKK juga mengadakan seminar, forum diskusi, dan pengenalan terhadap mahasiswa Katolik baru tiap tahunnya. ”Selain itu, IKK juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti kunjungan ke panti asuhan dan gereja Katolik di Malang bersama seluruh anggota,” tegas ketua IKK, Sandi Yuli saat diwawancara.Ang

Unit Aktivitas Bola Voli
Unit Aktivitas Bola Voli (UABV) merupakan salah satu unit kegiatan yang menampung bakat dan minat mahasiswa dalam bidang olahraga bola voli. UKM yang beranggotakan 65 orang ini terdiri dari empat spesifikasi, antara lain, organisator, wasit, tim putra, dan tim putri. Tahun ini cukup banyak program kerja dan kegiatan yang dilangsungkan oleh UABV. LKMI, Kejuaraan Bola Voli antar UKM dan Kejuaraan dalam rangka Dies Natalis UM merupakan beberapa di antaranya. Untuk yang akan datang, UABV berencana untuk mengadakan pelatihan bagi wasit di UKM itu sendiri.
“Kami berharap tim-tim UABV dapat meraih prestasi lebih baik lagi dan tetap solid untuk ke depannya,” ujar Windha selaku Sekretaris UABV.Jeng

Himpunan Mahasiswa Fotografi
Satu lagi UKM yang cukup eksis dari bidang minat adalah Himpunan Mahasiswa Fotografi (Himafo). UKM ini merupakan wadah bagi para mahasiswa UM yang mempunyai minat di bidang fotografi.  Program kerja rutin Himafo yakni  diklat, workshop, seminar, sarasehan dengan menghadirkan para fotografer profesional, Rally Photografy, dan lomba foto, baik untuk kalangan mahasiswa maupun pelajar. Tidak ada syarat khusus untuk menjadi anggota Himafo. Tidak mengutamakan bakat karena yang terpenting adalah mempunyai minat besar terhadap fotografi. Sudah disediakan kamera untuk para anggota sehingga tidak diharuskan memiliki kamera pribadi. Selain itu, fasilitas lainnya yakni studio dan ruang gelap untuk mencetak foto. Berbeda dengan sistem keanggotaan Ormawa lain, anggota Himafo terdiri atas anggota muda bagi mereka yang baru masuk dan dalam tahap pembelajaran selama lima bulan. Anggota muda akan dievaluasi  melalui penyelenggaraan pameran foto dengan karya para anggota tersebut. Jika lolos, mereka akan diangkat menjadi anggota penuh sekaligus pengurus. Terakhir adalah anggota warga bagi para alumni.
Menurut Ikhwanussofa, koordinator fotografi Himafo, dalam menyambut slogan baru UM The Learning University, untuk ke depan Himafo akan menyelenggarakan diklat dengan format berbeda, yakni pendidikan fotografi nonformal yang dikemas dengan konsep acara yang lebih formal. Berbeda dengan sebelumnya di mana diklat diadakan selama empat hari dengan materi full. Diklat tahun ini lebih berorientasi pada pengenalan organisasi. Sementara itu, pendidikan fotografi diberikan secara berkelanjutan selama lima bulan. Harapannya, output yang dihasilkan tidak hanya mampu memahami fotografi dan mengenal organisasi, tapi juga mampu menyampaikan pemahamannya kepada orang lain. “Mengenai penetapan The Learning University sebagai slogan baru UM, harapannya UM akan mampu menjadi contoh bagi kampus lain terutama dalam sistem pembelajaran,” ulas Ikhwanussofa.Num