Sebagai masa lalu, sejarah suatu bangsa perlu mendapatkan prioritas, khususnya bagi bangsa yang sudah merdeka seperti  Indonesia. Sayangnya, antusiasme masyarakat akan modernitas membuat mereka melupakan esensi sejarah seperti keberadaan tokoh-tokoh yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia.  Hal ini mendasari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) mengadakan bedah buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia : Jilid III.
”Sejarah adalah narasi yang disusun dengan bukti yang diulas dari beberapa sudut pandang. Untuk itu, perlu ada diskusi untuk mengungkap sebuah fakta sejarah,”  terang Prof. Dr. Hariyono M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial saat membuka acara bedah buku ini.
Acara yang digelar Senin (25/10) pukul 13.30-17.00 WIB ini menghadirkan Harry A. Poeze Ph.D., penulis buku tersebut yang berkewarganegaraan Belanda, Drs. Pi’i, M.M., selaku Ketua MGMP Sejarah se-Malang Raya, Drs. Nur Hadi, M.Pd. M.Sos. selaku dosen sejarah FIS UM, dan Dody Wisnu Pribadi sebagai moderator acara (wartawan Kompas).
Sosok pahlawan yang diangkat dalam buku ini adalah Tan Malaka. Beliau adalah pejuang nasionalis yang memiliki andil besar terhadap pertahanan kemerdekaan Indonesia.
“Tan Malaka terjun langsung dalam hegemoni politik pada kurun revolusi fisik ketika para pemimpin saat itu menyukai jalan moderat dalam perjuangan menghadapi kembalinya Belanda. Ia menentang dan membentuk kekuatan oposisi yang diberi nama Persatuan Perjuangan (PP). Kekuatan ini melakukan resistensi terhadap Kabinet Sjahrir yang dianggap terlalu lemah dalam perjuangan menghadapi kembalinya penjajah,” jelas Poeze selaku penulis buku yang menjabat Direktur KITLP Belanda ini.
Acara yang juga dihadiri oleh guru sejarah se-Malang raya ini juga menyuguhkan film pendek berdurasi 7 menit 45 detik mengenai penemuan makam Tan Malaka di Selopanggung, Kediri. Melalui penelitian yang dilakukan Poeze, riwayat Tan Malaka  dapat diketahui. Melalui analisis DNA dari makam di Selopanggung akan menjadi acuan untuk memecahkan misteri makam Tan Malaka sebenarnya.Ang