Mengusung tema “Satu Jiwa Seribu Budaya”, BEM Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang (UM) lagi-lagi menggelar acara besar dan menarik berupa malam budaya pada Rabu (8/12). Acara yang digelar di Sasana Budaya tersebut merupakan puncak program kerja kepengurusan BEM FIS tahun 2009-2010. Sebetulnya, pagelaran tersebut merupakan acara inaugurasi mahasiswa baru (maba), tetapi dengan pertimbangan ingin mengemas inaugurasi dalam bentuk dan tatanan yang berbeda, BEM FIS akhirnya mengubah acara inaugurasi menjadi malam budaya.
Pagelaran tesebut menyuguhkan penampilan dari masing-masing jurusan oleh maba. Bintang tamu yang mengisi acara tersebut antara lain perwakilan dari Sanggar Tari Karawitan Asri Kusuma (STK-AK) yang memersembahkan tari kontemporer. Selain STK-AK, Paduan Suara Mahasiswa UM tidak kalah menariknya. Mereka memersembahkan lagu “Rambe Yamko” dan “Indonesia Jaya”.
Sajian budaya unik lainnya adalah “Tari Seribu Topeng” oleh Bapak Jopo dari Sanggar Simarah Purbo Kota Batu yang berjudul “Sintren Topeng bertajuk Seni Tayub Jawa Timur”. Tari tayub sendiri merupakan tarian sakral yang biasanya dipersembahan untuk upacara adat di desa-desa pada zaman dulu. Tarian itu mengisahkan tentang kehidupan dunia gaib yang penuh keanekaragaman. Keanekaragaman tersebut dideskripsikan penari melalui topeng-topeng yang dikenakan secara bergantian. “Tarian ini mengemas berbagai tingkah laku makhluk gaib di dunianya. Mereka ada yang genit, seram, bahkan yang lucu,” tegas Pak Jopo saat ditemui di sela acara berlangsung. Selain menari sendiri, Pak Jopo mengajak beberapa penonton, bahkan Dekan FIS, untuk berdansa dan menari di atas panggung sehingga suasana dalam pagelaran itu menjadi hangat dan akrab.
Malam budaya tersebut kemudian ditutup oleh penampilan memukau dari Nusantara Etnik. Grup musik yang membawakan beberapa lagu modern seperti “Keong Racun” dan “Sweet Child of Mind” dengan sentuhan musik etnik Indonesia tersebut membuat acara malam budaya yang diselenggarakan BEM FIS menjadi semakin meriah.
“Dalam acara ini, kami ingin mengeksplorasi berbagai macam budaya. Kami ingin menyatukan budaya tersebut dalam satu wadah yang dikemas menarik dan meriah, yaitu dalam wadah malam budaya ini,” tegas Sofa selaku koordinator malam budaya saat ditemui usai acara terselenggara.Dha