Sabtu (13/11), Universitas Negeri Malang (UM) menerima kunjungan dari salah satu pejabat negara, yaitu Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA. Kunjungan ini mengandung tiga misi, yaitu melantik rektor baru UM, dialog dengan civitas akademika UM, dan jumpa pers dengan media elektronik dan cetak se-Malang Raya. Kunjungan ini disambut hangat dan meriah oleh segenap warga UM. Berikut adalah laporan rangkaian kegiatan kunjungan Mendiknas ke UM.
Pelantikan Rektor Baru UM
Setelah berhasil mengungguli sederetan nama calon rektor, akhirnya Prof. Dr. H. Suparno berhasil menempati jabatan sebagai Rektor UM masa jabatan 2010-2014. Pejabat berstatus rektor incumbent ini sebelumnya memeroleh 818 dari total 1.602 suara pada pemilihan rektor. Jabatan tersebut resmi didapatkan pada pelantikan pada Sabtu (13/11) lalu oleh Mendiknas, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA..
Acara yang bertempat di Gedung Sasana Budaya ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Malang Raya, mulai dari pejabat pemerintahan hingga rektor beberapa universitas. Sejumlah civitas akademika UM pun turut hadir dalam pelantikan Bapak  Suparno. Serangkaian ritual pelantikan  berjalan lancar, mulai dari pidato Mendiknas, sumpah jabatan, penandatanganan kontrak, hingga pemakaian kalung.
Pada pelantikan yang berlangsung selama satu jam tersebut, Bapak Nuh menyampaikan sejumlah pesan untuk Rektor UM dalam pidatonya. Di antaranya pesan mengenai kontrak kerja yang harus dilaksanakan oleh Rektor UM dan dievaluasi secara berkala. “Pesan ini saya sampaikan bukan hanya untuk Rektor UM, tapi juga seluruh komponen yang ada di universitas. Jangan dikira saya menyampaikan ini hanya untuk Rektor UM saja, lalu yang lain tidak mau membantu,“ kelakar  Bapak Nuh yang disambut tawa seluruh hadirin. Setelah resmi dilantik menjadi rektor UM periode 2010-2014, Prof. Dr. H. Suparno mengikuti serangkaian acara berikutnya berupa dialog Bidik Misi dan konferensi pers.

Dialog Bersama Mendiknas
Sesaat setelah melakukan pelantikan Rektor di Gedung Sasana Budaya UM sekitar pukul 10.00, Bapak Nuh segera bertolak menuju Aula Utama A3 lantai II untuk menghadiri dialog bersama mahasiswa UM. Mendiknas yang didampingi oleh Rektor UM yang baru dilantik tersebut berdialog tentang beasiswa bidik misi dengan para mahasiswa yang hadir di ruangan. Mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut antara lain adalah pengurus organisasi mahasiswa, mahasiswa berprestasi, dan mahasiswa penerima beasiswa bidik misi. “Tujuan dari kegiatan ini tak lain adalah untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa dalam rangka meningkatkan martabat perguruan tinggi,” ungkap Bapak Suparno saat memberi sambutan pada awal dialog.
Dalam dialog ini, Bapak Nuh senantiasa memberikan suntikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa, khususnya kepada penerima beasiswa bidik misi agar tetap bersemangat dan berprestasi di perguruan tinggi. Beasiswa bidik misi diberikan kepada 450 orang yang dianggap kurang mampu secara ekonomi, tapi memiliki prestasi yang baik di kampus. Karena faktor ekonomi itulah, mereka seringkali merasa kurang percaya diri sehingga perlu diberi motivasi agar tetap bersemangat. Bentuk beasiswa yang diberikan adalah pembebasan semua dana pendidikan selama kuliah dan pemberian biaya hidup sebesar Rp 500.000,- tiap bulan.
“Belajar giat dengan keras, itu sudah merupakan bentuk dukungan,” ungkap Bapak Nuh. “Kalian harus tetap memiliki self-confidence, percaya diri. Jangan sampai hanya karena masalah status sosial lalu kalian jadi minder. Sekali lagi yang penting adalah self-confidence,” lanjut Bapak Nuh.
Setelah sesi pemberian motivasi oleh Mendiknas, mahasiswa yang hadir di ruangan disilahkan untuk menyampaikan pendapatnya mengenai beasiswa bidik misi. Selain itu, mahasiswa penerima beasiswa bidik misi juga disilahkan untuk berdialog mengenai apa yang dirasakan. “Saat saya menerima beasiswa bidik misi, orang tua saya tidak bisa berkata apa-apa atas anugrah yang luar biasa ini. Saya tidak pernah membayangkan bisa kuliah, apalagi di universitas sebesar ini,” ungkap salah satu mahasiswa penerima beasiswa bidik misi saat diberi kesempatan untuk berdialog. Acara dialog singkat mahasiswa bersama mendiknas ini sangat disambut baik oleh mahasiswa. ”Saya senang bisa bertemu dengan Mendiknas,” ungkap Elis, salah satu mahasiswa yang diundang dalam dialog tersebut.

Konferensi Pers
Agenda Mendiknas selanjutnya adalah konferensi pers bersama wartawan media se-Malang Raya. Sesaat setelah melakukan dialog dengan para mahasiswa, Bapak Nuh hijrah ke Ruang Sidang Senat gedung A3 lantai II. Dalam ruangan tersebut telah berkumpul wartawan dari berbagi media. Mendiknas yang masih didampingi rektor yang baru dilantik tersebut segera memulai konferensi dengan menyilahkan para wartawan untuk mengajukan pertanyaan seputar pendidikan Indonesia. Konferensi Pers tersebut dihadiri oleh wartawan, baik media elektronik maupun media cetak.
Selama berlangsungnya konferensi pers tersebut, banyak pertanyaan yang terlontar dari wartawan yang hadir. Namun, waktu yang diberikan memang relatif singkat sehingga tidak semua pertanyaan dapat dijawab. Setelah kurang lebih 15 menit, konferensi pers pun diakhiri. Dengan berakhirnya konferensi pers ini, maka selesai pula rangkaian misi Mendiknas di UM.Ris/Yas