Judul                   : The Lost Symbol
Penulis                : Dan Brown
Penerbit             : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun                  : 2010
Peresensi            : Novi Eka Susilowati

Setelah sukses dengan novelnya The Da Vinci Code, Angel and Demon, Digital Fortles, dan The Deception Point, kini Dan Brown hadir dengan novel terbarunya, The Lost Symbol. The Lost Symbol bercerita tentang pemecahan kode-kode oleh tokoh utamanya, Robert Langdong. Cerita diawali dengan adanya undangan bagi Langdon untuk menjadi pembicara pada sebuah acara yang diadakan di gedung US Capitol, Washington DC. Namun, setelah sampai di tempat acara, Robert Langdon tidak menemukan adanya acara seperti yang ada pada undangan. Ternyata, undangan tersebut adalah pemberitahuan penculikan sahabat Langdon, Peter Solomon. Melalui undangan kematian tersebut, penculik meminta Langdon memecahkan kode-kode rahasia kelompok Mason Bebas (Freemasonry) yang ada di Washington DC. Konon, rahasia tersebut dapat membuat pemegangnya menguasai dunia.
Cerita dilanjutkan dengan petualangan semalaman Langdon dalam menyusuri terowongan-terowongan gedung Perpustakaan Kongres, kuil-kuil Mason, dan Monumen Washington untuk dapat memecahkan kode rahasia yang terdapat pada kubus yang ia temukan di ruang bawah tanah gedung US Capitol dan piramida kecil yang dititipkan Peter Solomon kepada  Langdon beberapa tahun yang lalu. Bersama Katherine Solomon, adik Peter Solomon,  Langdon berusaha keras memecahkan kode-kode rahasia yang ada pada piramida tersebut.  Di tengah kerja kerasnya tersebut,  Langdon juga harus berpacu  untuk menghindari kejaran CIA yang ingin menangkapnya.
Cerita ditutup dengan terungkapnya identitas penculik yang mengejutkan  Langdon, Peter Solomon, dan Katherine Solomon karena ternyata sang penculik adalah Zachrazy, anak kandung Peter Solomon sendiri. Zachrazy dendam kepada Peter Solomon karena pernah meninggalkannya di penjara mengerikan di Turki. Dengan menculik dan menyiksa Peter Solomon, Zachrazy yang berganti nama menjadi Mal’akh ingin membalas dendam kepada ayahnya sekaligus ingin merebut harta paling berharga ayahnya, rahasia  Freemason.
Sama halnya dengan novel-novel Brown yang lain, The Lost Symbol adalah novel yang bagus untuk para pecinta novel-novel misteri dan teka-teki. Pada novel ini, Brown banyak memberi pengetahuan mengenai kode-kode rahasia kelompok Freemason. Banyak istilah dan anagram Freemason muncul dalam novel tersebut sehingga kita bisa mengetahui simbol-simbol kelompok tersebut yang selama ini ternyata dekat  dengan kehidupan kita.
Pada novel ini, Brown juga menyelipkan pengetahuan-pengetahuan lainnya, misalnya pengetahuan tentang neotic, matematika rekreasional, sejarah, dan seni.  Brown sungguh cerdas dalam menyelipkan pengetahuan-pengetahuan tersebut di dalam cerita dan kejadian-kejadian yang dialami tokoh. Dengan demikian, pembaca tidak hanya disuguhi dengan pengetahuan-pengetahuan mengenai simbol-simbol Freemason, tetapi dapat memeroleh pengetahuan lain.
Novel ini cukup bagus dan menegangkan karena menyingkap berbagai misteri mengenai Freemason dan Washington DC. Dalam novel ini, Brown banyak bercerita tentang sejarah dan pendirian Washington DC. Bahkan, Brown juga mengungkap beberapa rahasia tentang keterlibatan petinggi Washington DC pada organisasi Freemason. Novel-novel Brown sama-sama menceritakan tentang pengalaman semalaman Langdon yang diburu waktu dan dikejar-kejar pihak lain dalam memecahkan kode-kode rahasia untuk menyelamatkan seseorang.

Peresensi adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia  PPs UM angkatan 2009