Sambil menyelam minum air. Itulah kiranya peribahasa yang pas untuk para guru yang mendampingi muridnya mengikuti final Olimpiade Ekonomi pada (14/11). Selagi murid-muridnya menyelesaikan tahap final, pada hari yang sama, tapi dalam gedung yang berbeda, guru-guru pendampimg Olimpiade Ekonomi SMA/sederajat se-Indonesia ini mengikuti Seminar Nasioanal Pendidikan (Semnaspen) bertajuk “Sukses di Era Global dengan Pemantapan Strategi Pembelajaran”.
Semnaspen yang merupakan rangkaian Olimpiade Ekonomi ini salah satu tujuannya adalah untuk memfasilitasi guru pendampimg olimpiade. Selain itu, ada pula kalangan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dan luar UM serta guru umum yang ikut hadir dalam acara yang dihelat di aula Fakultas Ekonomi (FE) gedung D4 lantai IV ini.
Dua dosen FE dihadirkan menjadi pemateri. Pertama adalah Bapak M. Ihsan yang fokus bahasannya adalah pada model pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa kecenderungan guru adalah meninggalkan siswa untuk mengerjakan LKS yang kemudian dikumpulkan di ruang guru. Guru seharusnya bisa fokus pada belajar siswa, karena efektivitas ditentukan oleh proses dan hasil belajar. Tiga langkah yang bisa diterapkan guru adalah plan (membuat RPP), do (mempraktekkan), dan see (merefleksi dan mendiskusikan).
Pemateri kedua hadir dengan humor–humor segar yang selalu mengundang tawa para peserta. Beliau adalah Ibu Sri Umi Mintarti W. yang mengawali materi dengan penjelasan mengenai konsep globalisasi dan imbasnya. Dosen FE ini mengatakan bahwa salah satu cara untuk mengendalikan dampak globalisasi adalah lewat pendidikan melalui strategi pembelajaran. Para guru bisa menciptakan strategi pembelajaran sendiri, tanpa menghapusakan strategi yang sudah ada. Cara yang lebih ampuh lagi adalah lewat pendidikan karakter.
”Kita harus menyentuh hati para siswa seperti dalam manajemen emosional agar mereka tidak ikut arus. Terutama diberikan pada siswa atau mahasiswa baru karena mereka rentan terhadap pengaruh,” ucap beliau.
Sementara itu, pemateri terakhir yang didatangkan adalah Prof. Dr. I Nyoman S. Degeng (konsulat pendidikan, dosen UM). Beliau memberikan tips mengenai strategi pembelajaran yang seharusnya diaplikasikan. ”Pengetahuan bukan lagi mentransfer ilmu, tapi memberi makna pada ilmu,” tukas beliau mengakhiri materi.
Tujuan inti dari acara ini disampaikan oleh Rian Twin Santoso selaku ketua pelaksana. ”Tujuannya memotivasi guru untuk mengembangkan strategi pembelajaran, terutama guru setelah sertifikasi supaya tidak berhenti belajar, tapi terus mengasah kemampuannya,” terang mahasiswa EKP 2009 ini.Nur