Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, Selasa (16/11), Universitas Negeri Malang (UM) memberangkatkan lima delegasi dari BEM UM untuk menjadi relawan bagi korban yang bencana meletusnya Gunung Merapi di  Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain mengirimkan delegasi relawan, UM juga menyalurkan bantuan berupa uang dan bahan-bahan pokok lainnya. Seluruh bantuan tersebut diarahkan ke Posko Bencana Gunung Merapi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Para delegasi relawan tersebut diberangkatkan bersamaan dengan penyaluran bantuan bahan pokok melalui jalur darat, sedangkan bantuan berupa uang ditransfer melalui rekening Posko UNY Peduli Merapi.
Saat pemberangkatan, rombongan dilepas langsung oleh Rektor UM dan jajaran senat di depan Gedung Rektorat. “Keikutsertaan perwakilan dari BEM UM untuk bergabung sebagai sukarelawan membantu di pengungsian UNY juga menjadi proses pembelajaran mahasiswa sesuai dengan identitas UM, yakni The Learning University,” ungkap Rektor UM saat pidato pemberangkatan tim relawan UM. Selain lima orang yang dikirim oleh UM, masih ada satu mahasiswa lagi yang bergabung dalam rombongan sehingga total relawan adalah enam orang.
Setibanya di UNY pada Selasa malam, rombongan langsung  menuju tempat pengungsian yang di Gedung Olahraga (GOR) UNY. Rombongan disambut oleh Pembantu Rektor III UNY, Herminanto Sofyan beserta jajarannya. Setelah acara penyerahan bantuan yang diwakili oleh Zulkarnain Nasution selaku Kepala Humas UM, rombongan langsung diajak ke lokasi pengungsian. “Kini UNY menampung korban bencana sebanyak kurang lebih seribu orang,” demikian ungkap PR III UNY sebagaimana dilansir dari Warta UM. Setelah melihat sepintas kondisi di pengungsian, para mahasiswa UM disilahkan untuk istirahat di tempat yang telah disiapkan untuk para relawan. Esok paginya, pada Rabu (17/11), tim relawan dari UM mulai bekerja. Kegiatan yang dilakukan antara lain memberikan pendampingan bagi para pengungsi. Para relawan tinggal selama tiga hari di pengungsian dan pulang kembali ke Malang pada Kamis berikutnya. “Prihatin juga jika ada anak-anak kecil yang menangis minta macam-macam dan relawan masih harus menyiapkan macam-macam yang tidak ada di posko sehingga permintaan anak-anak kecil tidak terpenuhi,” ungkap Matsuani, selaku koordinator relawan dari UM.Ris