Kolaborasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)  Kesenian Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan pagelaran bertajuk “Panggung Sandiwara” yang bertempat di gedung J9 pada Senin (15/11) untuk menggalang dana korban bencana nusantara. UKM-UKM yang bergabung dalam pagelaran tersebut di antaranya STK Asri Kusuma, Opus, Sanggar Minat, Blero, Teater Hampa, dan Paduan Suara Satata Cakti. Selain beberapa UKM  tersebut, dihadirkan pula penampilan Teater Hitam Putih dan tari dari Prodi Seni Tari.
Dalam acara tersebut, ditampilkan beberapa pagelaran seni yang dikemas sederhana tapi membawa pesan moral yang luar biasa, yakni menggambarkan tentang keanekaragaman isi dunia sekaligus pluralitas watak manusia di dalamnya. Para penampil dalam acara tersebut membawakan peran mereka masing-masing dengan penuh totalitas. Diawali dari pembukaan di area jalan depan gedung perwakilan masing-masing UKM, yakni teatrikal sederhana yang menggambarkan kematian seseorang. Kemudian disusul penampilan dari STK Asri Kusuma yang menari-nari di sekitar gunungan (wayang) yang berlumuran darah. Hal ini mengisyaratkan bahwa dunia sedang menangis. Acara amal itu kemudian diisi dengan berbagai penampilan yang mengisahkan keberagaman dunia. Paduan suara yang membawakan lagu-lagu merdu, kemudian Blero menampilkan operet bertajuk demo mahasiswa, teater Hitam Putih memersembahkan pantomim, dan tari-tarian dari Prodi Seni Tari.
Ketika acara akan berakhir, UKM kesenian dan penyokong acara lainnya berkolaborasi lagi dan menggiring penonton dalam suasana haru. Penonton dan para penampil berdiri sejajar pada malam itu dalam artian mereka beraksi tidak di atas panggung. Secara bersama penonton digiring para penampil untuk menyanyikan lagu syukur. Suasana sendu kian tercipta hingga tak sedikit penonton yang menitikkan air mata.
Semua hasil pagelaran amal tersebut disumbangkan untuk korban bencana Merapi dan Mentawai. Panitia mengirimkannya melalui program amal yang diselenggarakan Radar Malang. Besar harapannya, sedikit sumbangan yang disumbangkan itu mampu meringankan beban para korban bencana.Dha

UM Peduli Bencana
Tergerak dari tindakan arif seorang petugas Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM), H. Hardoyo yang telah turut serta berpartisipasi dalam kegiatan amal untuk para korban bencana alam Merapi, Mentawai dan Wasior. Beliau menyumbangkan uang hasil penjualan dari lagu-lagu yang beliau buat dan dari hasil klinik pengobatan alternatif yang beliau miliki. Beliau adalah musisi sekaligus pegawai UM yang patut kita teladani. Panggilan jiwa untuk senantiasa membantu sesama membuat beliau selalu ikhlas Menolong sesama.Dha