Oleh Anggraeni Widyaningsih

Dalam menjaga kesehatan, seringkali kita menggunakan suplemen berupa multivitamin sintetik yang di dalam iklan disebutkan dapat meningkatkan sistem imun. Sistem imun merupakan sistem yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kondisi tubuh dari serangan virus, bakteri, atau antigen lain, baik yang berasal dari luar maupun dalam tubuh yang membahayakan. Komponen sel imun antara lain organ limfroit, limfosit T yang, limfosit B, dan makrofag serta sitokin. Terdapat dua respon imun utama terhadap antigen yang masuk dan berada di dalam tubuh, yaitu respon imun humoral yang melibatkan sel-B dalam menghasilkan antibodi dan respon imun seluler yang melibatkan sel-T dalam eksekusi sel yang mengandung antigen. Sebenarnya terdapat hal sederhana yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan imunitas, yaitu dengan meminimalisasi stres.
Stres dalam konteks ini secara sederhana dapat diartikan sebagai tekanan luar yang mempengaruhi individu. Stresor atau hal-hal yang dapat mengakibatkan stres biasanya merupakan kondisi yang tidak terprediksi dan tidak terkontrol sehingga dapat mempengaruhi kondisi mental dan fisiologis tubuh. Banyak sekali hal di sekitar kita yang menyebabkan stres, mulai dari tugas kuliah, organisasi, pekerjaan, teman, keluarga, dan masih banyak hal dari masing-masing sisi kehidupan kita yang dapat berperan sebagai stresor.
Di sisi lain, tubuh selalu menjaga kondisi homeostasisnya. Untuk itu, dalam merespon stresor, terjadi perubahan fisiologis untuk membantu individu menanggulangi stres tersebut. Respon utama dari stres yang terjadi di dalam tubuh diatur oleh sistem saraf pusat, mengingat semua informasi stimulus yang berasal dari lingkungan akan disalurkan ke sistem saraf pusat untuk diintepretasikan. Respon stres terjadi melalui aktivasi sumbu hipotalamus–hipofisis– adrenal dan sumbu simpatetik–adrenal–medulla yang dapat meregulasi sekresi hormon glukokortikoid dan katekolamin. Sekresi berlebih dari kedua hormon tersebut dapat menyebabkan terjadinya disregulasi imun dengan mempengaruhi perubahan ekspresi gen pada saat produksi se-sel imun.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi stres. Hal yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah konsumsi obat-obatan seperti antidepresan atau obat tidur bahkan ada pula yang memilih narkoba untuk mengatasi stres. Padahal obat-obatan tersebut sebaiknya dihindari karena justru meningkatkan sensitivitas di dalam tubuh sehingga stres selanjutnya lebih mudah terjadi. Beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi stres guna mengoptimalkan imunitas kita antara lain dengan beribadah. Ibadah merupakan media relaksasi mental.
Selain itu, kita dapat mengagendakan aktivitas untuk meminimalkan stres. Dengan mengagendakan aktivitas, kita dapat memprediksi apa yang akan kita lakukan sehingga tubuh lebih siap untuk menghadapi kondisi lingkungan. Banyak orang menghabiskan waktu seharian untuk menononton TV, bermain game dan chatting pada hari aktif dengan alibi untuk menghilangkan stres. Padahal dengan melakukan aktivitas tersebut, aktivitas lain yang seharusnya dilakukan tidak dilakukan. Akibatnya, terjadi kondisi yang tidak terkontrol dan justru memicu stres. Hal lain yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi stres adalah dengan menjadwalkan liburan di akhir pekan. Liburan dapat me-refresh tubuh dan pikiran kita setelah menjalani aktivitas padat pemicu stres.

Penulis adalah mahasiswa Biologi