“Jangan seperti ikan sarden yang di kaleng luar ada kepalanya, tapi ternyata isinya tidak berkepala. Jadilah ikan segar yang meskipun hidup di air asin tapi tetap segar karena tugasnya adalah memberi warna, bukan diwarnai,“ ujar DR. H. Heri Pratikto dalam seminar Quo Vadis Bank Syariah Menghadapi Krisis Global pada Kamis (29/9). Seminar yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi (FE) UM ini merupakan rangkaian dari acara Peresmian Laboratorium Perbankan Syariah.
Bertempat di Aula D4 Fakultas FE, seminar kurang lebih berlangsung selama dua jam. Seminar juga diisi dengan materi yang diberikan oleh Ir. Setiabudi selaku Area Manager Jateng, DIY, Jatim, dan Nusra Bank Muamalat. Jika Bapak Heri membahas masalah SDM Pendukung Ekonomi Syariah, Bapak Setiabudi mengawali materi dengan penjelasan singkat mengenai kondisi krisis global di beberapa negara di dunia dan di Indonesia. Selain itu, dibahas pula mengenai terbentuknya Bank Muamalat serta langkah mereka dalam mengikuti perkembangan perekonomian di Indonesia dan dunia.
Seminar yang ditutup dengan penyerahan cinderamata kepada pemateri dan pihak Bank Muamalat oleh Dekan FE ini merupakan acara kedua setelah Penandatanganan MoU antara pihak UM dengan Bank Muamalat dalam pengadaan Laboratorium Perbankan Syariah. Laboratorium ini bertempat di gedung E4-E5 yang sebelumnya digunakan sebagai GEMA. Penandatanganan MoU sekaligus peluncuran laboratorium ini juga diisi dengan pemotongan bunga dan tumpeng.
Bapak Heri selaku ketua pelaksana menyatakan bahwa latar belakang terbentuknya Laboratorium Perbankan Syariah berawal dari usulan mahasiswa FE agar mewadahi pembelajaran mengenai ekonomi syariah, kemudian diselenggarakan mata kuliah ekonomi syariah sebagai mata kuliah pilihan bagi mahasiswa FE. Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, dibuatlah Laboratorium Perbankan Syariah yang bersinergi dengan Bank Muamalat.
Aktivitas di Laboratorium Perbankan Syariah dibagi menjadi tiga, yaitu laboratorium sebagai tempat pemberian materi bersifat teori, minibank sebagai tempat simulasi, dan bank riil. Didirikannya Laboratorium Perbankan Syariah di FE diharapkan mampu menaikkan kompetensi psikomotorik mahasiswa sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui ilmu fikih muamalah saja, tetapi disiapkan menjadi banker.
Yas