Sebagai institusi pendidikan yang berbasis learning university, UM selalu melakukan terobosan un­tuk meningkatkan kualitas penelitian ma­ha­siswanya. Salah satu upaya tersebut ada­lah penandatangan Memorandum of Un­der­standing (MoU) antara UM dengan Pearson Foundation Amerika Serikat (AS)pada Jumat (30/09). Bertempat di Aula Utama gedung A3 lantai II, acara ini dihadiri oleh Rektor UM, Prof. Dr. Suparno, Direktur Hubungan Internasional, Prof. Siusana Kweldju, Vice President Pearson Foundation AS, Fraser Cargill, Direktur Kelembagaan dan Kerja sama Ditjen Dikti Kemdiknas RI, Megawati Santoso, dan mahasiswa UM.
Dalam sambutannya, Rektor UM mengatakan rasa senangnya karena lembaga yang dipimpinnya telah mendapatkan kepercayaan dari Pearson Foundation. Rektor UM menyampaikan apresiasi dengan rasa terima kasih atas kerja sama dan berharap adanya peningkatan program kerja sama ini.
”Dengan kerja sama semacam ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas UM sebagai institusi yang semakin maju,” ujar Bapak Suparno penuh wibawa.
Ia berharap beasiswa tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa. Mahasiswa yang akan men­dapatkan beasiswa ini adalah mahasiswa yang proposal disertasinya lolos seleksi. Penyeleksian akan dilakukan cukup ketat, yakni melibatkan UM dan Pearson Foundation.
“Penelitian yang didanai Pearson Foundation  diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam dunia pendidikan Indonesia,” tambah Juru Bicara UM, Prof. Dr. Siusana Kweldju saat diwawancara awak media, termasuk Komunikasi.
Lebih lanjut, beasiswa ini untuk pendanaan penelitian mahasiswa. Total biaya yang diserahkan adalah sebesar 8.000 USD yang diperuntukkan maksimal empat mahasiswa. ”Tidak hanya uang, mahasiswa ini juga akan mendapat bobot internasional karena penelitiannya dipublikasikan secara internasional,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ibu Megawati  menjelaskan tentang Pendidikan Tinggi Berbasis Aliansi Strategis.
“Indonesia berada di level tengah pendidikan di dunia. Jadi, kita harus bisa membangun kerja sama dengan perguruan tinggi di level atas kita untuk mendapatkan benefit quality dan perguruan tinggi di level bawah untuk memperoleh benefit social,” tegasnya sambil menunjukkan slide.
Sementara itu, Fraser Cargill mengatakan bahwa penandatanganan ini merupakan salah satu langkah untuk menguatkan kualitas pendidik dan membangun jaringan di dunia. Salah satunya adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa S3 untuk melakukan penelitian.
“Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengakuan disertasi secara internasional dan memberdayakan sumber daya manusia. Hasilnya diharapkan dapat membantu memberi masukan tentang kebijakan-kebijakan di dalam dunia pendidikan di Indonesia,” papar pria berambut putih ini mengakhiri pidatonya.

Ang