Kepedulian terhadap dunia pendidikan mengantarkan HMJ PLS-FIP UM, EO NAMS, Perhumas Malang Raya, dan JTV Malang bekerjasama untuk menyelenggarakan seminar nasional bertajuk, “Humor sebagai Media Komunikasi Efektif” pada Minggu (08/04). Acara yang di­selenggarakan di Gedung Sasana Budaya UM ini dihadiri mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Sebagai pembicara, dihadirkan Ucup Kelik Pelipur Lara “The Kingdom of Plesetan”, Drs. Ach. Muwafik Saleh S.Sos selaku pakar komunikasi, dan Drs. Sakban Rosidi S.Pd, M.Si selaku pakar sosiologi.
Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk mengefektifkan komunikasi antar pendidik dan peserta didiknya. Komunikasi antar keduanya selama ini terkesan kaku sehingga apa yang di­sampaikan oleh pendidik tidak dapat ditangkap dengan baik oleh siswa. Peng­efektifan komunikasi yang dimaksud adalah dengan humor.
Menurut Muwafik Saleh, dengan komunikasi yang efektif, pendidik dapat memberikan informasi, kritik, hiburan, serta persuasi bagi peserta didik. Komunikasi yang efektif dapat dilakukan, salah satunya dengan humor melalui plesetan. Berbeda de­ngan Kelik, Sakban Rosidi lebih menekan­kan pada manajemen emosi seorang guru. “Guru itu harus me­miliki Emotional Flexi­belity yang bagus,” ung­kapnya. Kelik ju­ga menambahkan bah­wa humor itu serius. Oleh karena itu, agar hasilnya optimal, per­siapan dan materi pem­bahasannya juga harus dikaji dengan serius.
Banyak alasan me­ngapa humor dapat menjadi salah satu me­dia komunikasi yang efektif. Bagi para civitas akademika, humor adalah senjata pamungkas untuk menembak kebijakan. Humor lebih efektif daripada berbuat anarki. Humor mengajarkan pada kita untuk tidak berlarut-larut dalam masalah, mengingat semua orang juga memiliki masalah. Humor juga dapat digunakan sebagai media mengkritisi masalah-masalah di sekitar kita. Istilahnya, “Guyon Pari Keno” atau mencubit tapi tidak sakit.
Dengan humor pula, pesan yang kita tuju akan tersampaikan dengan rapi dan cerdas sehingga membangun kesadaran yang pada akhirnya bisa menjadi gerakan perubahan.Iin