“Amerika Serikat menyediakan apa pun yang kita perlukan. Di sana tersedia segala jurusan.” ungkap Konsul Jenderal Amerika Serikat (AS), Ms. Kristen Bauer, dalam Peresmian US Reference Centre (URC) di UM pada Senin (26/03). Acara yang berlangsung selama satu setengah jam dan dimulai tepat pukul 09.07 WIB itu bertempat di aula utama gedung A3 lantai III.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan dengan khidmat sebagai pem­buka. Sekitar dua ratus orang yang se­bagian besar adalah dosen dan mahasiswa turut serta dalam peresmian itu. Acara itu juga dihadiri Prof. Thomas Weeks, Ph.D, peneliti dari Ohio States University yang merupakan senior Fulbright Scholar dan menjabat sebagai guru besar Fulbright di Qatar dan Emirat Arab. Peresmian itu dibuka langsung oleh Rektor UM, Prof. Dr. Suparno.
URC merupakan unit layanan akademik dan informasi dalam bentuk kerja sama antara Indonesia dan AS untuk menunjang kelancaran studi mahasiswa Indonesia ke luar negeri. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapatkan kemudahan mengakses informasi dan sumber belajar dari pe­merintah luar negeri, khususnya AS.
“Kesempatan untuk memperoleh pen­didikan yang lebih baik terbuka lebar di era globalisasi ini. Demikian pula dengan kemajuan teknologi. Kita dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan kita. Belajar di Amerika bisa membuka wawasan kita lebih jauh terhadap dunia global. Terlebih sekarang banyak kesempatan dan beasiswa yang ditawarkan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar ke luar negeri atau melanjutkan studi di Amerika,” jelas Ms. Bauer dalam sambutannya.
URC atau Pusat Rujukan Amerika Serikat akan memberikan banyak bantuan kepada mahasiswa Indonesia, khususnya UM, berkaitan dengan kemudahan studi ke AS. Bahkan UM akan mendapat native speakers dari AS secara berkala untuk membahas topik penanganan masalah global.
Dalam peresmian ini, Prof. Dr. H. Suparno menyampaikan bahwa dunia pendidikan harus peduli terhadap dunia global dan sebagai implikasinya URC akan menjadi unit layanan informasi penting di UM untuk menunjang dan memfasilitasi kebutuhan akademik mahasiswa. “Dunia pendidikan harus memahami perkembangan global. Seiring dengan peningkatan kapasitas program-program di UM, hal ini diharapkan mampu menjadi peluang yang lebih besar untuk mendapatkan informasi dan kesempatan belajar di AS,” tegasnya.
Pendidikan tidak bisa lepas dari teknologi. Dalam kesempatan ini, Prof. Thomas memberikan paparan ilmiah tentang masa depan energi di Indonesia (Indonesia’s Energy Future). “Indonesia, berawal dari sebuah negara eksportir energi, kini menjadi negara importir karena harus mencukupi kebutuhan penggunaan energi yang semakin meningkat,” terangnya. Indonesia termasuk negara yang berpotensi sebagai penghasil energi besar mengingat banyaknya kandungan dan kekayaan alam yang bisa diolah sebagai sumber energi. “Dibutuhkan regulasi dan keputusan yang baik dalam penggunaan energi di Indonesia,” tambahnya.
Peresmian ini ditutup dengan pemberian cinderamata dari pihak universitas yang diserahkan oleh rektor kepada pihak URC. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pita dan ramah-tamah yang dilaksanakan di perpustakaan UM.Atif