Rabu (28/03), Dekan FIK, Dr. Roesdianto, M.Kes,meresmikanSportmart ‘M’ di salah satu gedung FIK. Diresmikannya Sportmart ‘M’ ini merupakan tanda bahwa FIK sudahmempunyai toko olahraga sendiri. Nama Sportmart ‘M’ memiliki arti bahwa toko olahraga ini dikelola oleh mahasiswa dan untuk mahasiswa, karena huruf ‘M’ dalam namanya berarti ‘mahasiswa’.
Tujuan pendirian Sportmart ‘M’ yaitu se­bagai wadah bagi mahasiswa FIK dalam berwirausaha dan mempraktikkan secara langsung matakuliah enterpreneur yang mereka peroleh dalam perkuliahan. Tujuan selanjutnya adalah menyediakan sarana dan prasarana berolahraga yang dibutuhkan FIK, warga UM, dan ma­syarakat umum. Sportmart ‘M’ juga dapat menjadi kesempatan bagi ma­hasiswa UM untuk menjalin mitra kerja dengan toko dan industri kecil yang bergerak dalam bidang olahraga di khawasan Malang Raya dan sekitarnya.
Kehadiran Sportmart ‘M’ tidak lepas dari kerja sama pihak UM dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Menpora memiliki lima deputi yang salah satunya adalah Pembudayaan dan Olahraga. Salah satu program Deputi Pembudayaan dan Olahraga adalah pendirian industri olahraga, seperti Sportmart ‘M’. UM juga memenuhi syarat pendirian Sportmart ‘M’, karena telah memiliki fakultas sendiri dalam bidang olahraga. Pengelolaan Sportmart ‘M’ sesuai mekanisme yang di­berikan Menpora, yakni terdapat ma­­­­na­­­jemen dan lem­­baga khusus yang menangani. Wa­­­lau­pun demikian ma­­ha­sis­wa dilibatkan pu­­­la secara aktif.
FIK dituntut harus mam­­­pu meng­em­bang­­kan Spor­tmart ‘M’ karena Sportmart ‘M’ merupakan hi­bah murni dari Menpora. Perkembangan ter­­se­but nantinya a­kan di­laporkan pada lem­­baga Pengem­ba­ngan dan Peng­kajian Pres­tasi Olahraga
Mahasiswa FIK juga diberi kesempatan bekerja sama mengembangkan Sportmart ‘M’. Mereka diperbolehkan untuk mendirikan jaringan toko olahraga atau menjualkan barang-barang olahraga di daerah asal­nya atau tempat mereka mengajar.
Maha­siswa sangat antusisas dalam me­nyambut Sportmart ‘M’. Sudah banyak mahasiswa yang membeli barang-barang di sini karena memang harganya murah dan terjangkau. “Semoga mahasiswa FIK nantinya tidak hanya menjadi guru saja. Namun juga bisa menjadi enterpreneur,” harap Roesdianto.Ardi