Serius: Fadli saat menjelaskan Multidukasi karyanya

Setelah “Sepatu Shoeka” hasil karya Hardani dan David, mahasiswa Jurusan Manajemen, FE UM ini menyebar di berbagai wilayah Indonesia, dan bahkan pesanan melejit hingga ke Malaysia, kini usaha mahasiswa UM yang lain juga berhasil membuat produknya go international. Usaha milik Muhammad Arif Fadli berhasil dikenal hingga ke dataran Cina dan Selandia Baru. Berawal dari usaha sepatu sandal pada 2010, Fadli mencoba peruntungan. Dengan bermodal pas-pasan, ia menggeluti usaha ini. Tuntutan untuk menambah uang saku sebagai anak rantau memotivasi Fadli untuk memulai usaha. Namun Fadli berpikir untuk berganti usaha karena omzet yang diperolehnya kurang dari Rp. 300 ribu/bulan. Menyediakan materi persiapan tes bahasa Inggris akhirnya menjadi pilihannya. Sebagai mahasiswa Teknologi Pendidikan, Fadli memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi yang menjadi modalnya untuk mengembangkan usaha secara online melalui website techforedu.org.
Pada tahun 2011, Techforedu masih sebatas penyedia materi persiapan tes bahasa Inggris, yang sebenarnya bisa diperoleh dengan bantuan search enginge seperti google dan yahoo. Dengan motivasi yang kuat di sektor pendidikan, Fadli merasa perlu untuk menggandeng usaha jasa yang semakin mendukung usahanya ini. Digandenglah Teguh Arie Sandy, owner QMC yang bergerak di bidang jasa pelatihan dan software interaktif untuk bergabung. Maka pada 26 Mei 2012 kemarin, secara resmi usaha Techforedu di-rebranding menjadi Multidukasi.
Fadli dan Teguh serta dua orang rekannya berhasil merintis usaha yang fokus bergerak di sektor pendidikan. Multidukasi merupakan gabungan dari kata “multimedia” dan “edukasi”. Sesuai dengan namanya,  usaha ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan menyediakan multimedia berbasis pendidikan. Multidukasi menyediakan produk berupa DVD dan CD panduan untuk tes bahasa Inggris seperti TOEFL, IELTS, dan TOEIC, audio dan video, serta software interaktif. Usaha ini juga menyediakan buku-buku impor yang berasal dari Amazon.com.
Usaha Multidukasi memanfaatkan jasa online untuk memasarkan produknya, sebut saja forum kaskus, jejaring sosial seperti facebook dan twitter, dan web Multidukasi. Pemasaran ini membawa pengaruh yang cukup baik bagi penjualan produk. Buktinya dalam sebulan Fadli bisa memperoleh omzet 300.000-2.500.000/ bulan. Mayoritas pemesan berasal dari kalangan akademisi atau para pencari kerja yang membutuhkan panduan untuk tes kemampuan berbahasa Inggris. Setidaknya sepuluh kali dalam sebulan, Multidukasi mengirimkan produknya kepada pemesan. Pemesan kebanyakan berasal dari daerah Jabodetabek. Tak hanya merambah pasar nasional, pemesan produk  ini juga berasal dari negeri Cina. Bahkan baru-baru ini ada pemesan yang memesan langsung dari Selandia Baru. Semakin luas jaringan distribusi produk Multidukasi membulatkan tekad Fadli untuk semakin memperluas jangkauan pasarnya.
Dalam setiap usaha pasti ada kendala. Fadli menuturkan dalam menentukan segmen pasar, Ia masih mengalami kesulitan. Selain itu, yang menjadi kendala adalah kemampuan pengemasan, desain dan dana usaha yang masih terbatas. Sebelum usaha­nya seperti sekarang, Fadli sempat difitnah dan produknya di­bajak orang. Fadli bercerita bahwa ada pihak yang tidak suka dengan usaha­nya di forum kaskus,  ID di akun Kaskus milik­nya sempat di­blokir, sehingga ia terpaksa mem­buat ID baru untuk memasarkan usahanya. “Belum kelar difitnah, produk kami pun dibajak orang karena pada saat itu me­mang belum terproteksi,” akunya.
Pasar saat ini tidak hanya menuntut kualitas, tetapi juga kemudahan dengan harga yang terjangkau. Fokus dalam memberi manfaat bagi orang lain menjadi target utama usaha ini. Selain itu, faktor kelangkaan usaha yang memfasilitasi materi seperti ini menjadi faktor kuat yang mendukung produk Multidukasi diterima pasar. Multidukasi berusaha mengubah pola pikir bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan mudah. Selain itu, Multidukasi juga berupaya mengurangi pembajakan e-book dengan memfasilitasi impor langsung dari produsennya secara online dan menciptakan beberapa produk berupa video edukatif dan software interaktif. Sebesar 60% pencapaian produk hasil karyanya sendiri telah berhasil dicapai. PR selanjutnya adalah membuat seluruh produk yang dijual melalui Multidukasi bisa didominasi oleh karya sendiri.
Kini produk yang disediakan oleh Mul­tidukasi telah mencapai 45 produk yang terdiri dari materi tes bahasa Inggris, tutorial komputer, tes psikologi, video edukasi dan multimedia interaktif. Multidukasi juga menyediakan 24 produk gratis yang tersedia secara online melalui website www.multidukasi.com. Tak main-main, Multidukasi bahkan memiliki program berupa pelatihan multimedia, e-learning, dan mobile learning yang masih dalam proses merintis. Di antara sekian banyak produknya, yang menempati empat posisi teratas penjualan adalah Barron’s IELTS, Barron’s TOEFL 12th, Paket DVD TOEIC, dan TOEIC Test. Harga masing-masing produk berkisar antara 60-300 ribu.
Fadli menambahkan bahwa Multidukasi menawarkan produk dengan harga yang terjangkau. “Anda sudah bisa mendapatkan panduan untuk English test preparation dengan harga 50-70 ribu, lengkap dengan CD-nya. Begitu murah jika dibandingkan dengan kemudahan yang diberikan, bukan begitu?” ujarnya penuh semangat.Juliyatin