Ibu Sri Rahayu

Sebagai seorang politisi, anggota DPR RI sudah sepantasnya dapat menjadi pemimpin yang dapat dicontoh. Hal ini senada dengan apa yang sudah dilakukan Sri Rahayu dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Karirnya yang diawali sebagai guru dan pernah menjabat sebagai Ketua DPRD kota Malang membuatnya yakin untuk mencalonkan diri  dalam Pilkada 2013 di kota Malang. Seperti apa perjalanan karir beliau dan kiat sukses yang diberikan bagi mahasiswa UM yang ingin mengikuti jejak karir beliau, simak wawancaranya dengan KOMUNIKASI sebagai berikut.

Nama    :   Sri Rahayu
TTL    :   Nganjuk, 3 Desember 1960
Alamat    :   Kompleks E 2/378 Kalibata, Jakarta Selatan
Email    :   sr.rahayu_dpr@yahoo.com

Pendidikan
• S1 IKIP Negeri Malang (1983)
• Short course, computer accounting Hawthorn Institute Melbourne (1990)

Pengalaman kerja
• Guru (honorer) SMEA Kosgoro Lawang (1983-1984)
• Guru Yayasan SMEA Ardjuna Malang (1984-1987)
• Guru (PNS) SMK Ardjuna Malang (1987-2001)
• Ketua DPRD Kota Malang (1999-2004)
• Anggota DPRD Kota Malang (2004-2009)
• Anggota DPR RI (2009-2014)

Jabatan di DPR
• Anggota Komisi IX (2009-sekarang)
•Anggota Komisi II BKO (Fit dan Proper Tes KPU dan Bawaslu)  (2012)
• Anggota Komisi X (2010–2011)
• Anggota Badan Legislatif (2009–2011)
• Anggota Badan Kehormatan (2011)
• Anggota Badan Musyawarah (2010-2015)
• Anggota Pansus BPJS, RUU PTKILN, Pengawasan Sediaan Farmasi dan Alkes
serta Perbekalan Kesehatan  RT
• Anggota Panja Komisi IX

Sebagai pejabat pemerintahan yang sukses, tentu semua itu berproses. Bisa Ibu ceritakan awal perjalanan karier Ibu sampai sekarang menjadi pejabat sukses?
Pertama masuk dunia politik secara yuridis tahun 1984–1989 sebagai Wakil Sekretaris cabang Kota Malang PDI tahun 1987.  Pada tahun 1997, saya dicalonkan menjadi anggota DPRD Kota Malang. Namun, saya tidak bersedia. Ketika itu ada perpecahan di PDI (Suryadi) dan PDI Promeg (Megawati). Saya memilih masuk ke PDI Promeg. Tahun 1998, PDI Promeg menjadi PDI Perjuangan, saya masuk ke Departemen Wanita PDI Perjuangan dan tahun 1999 saya memutuskan menjadi caleg PDI Perjuangan dan alhamdulillah terpilih menjadi anggota legislatif di Kota Malang periode 1999-2004, bahkan terpilih menjadi Ketua DPRD. Karena saya saat itu adalah PNS sebagai guru maka saya harus mengundurkan diri dari PNS. Selanjutnya pada periode 2004-2009 saya terpilih kembali menjadi Anggota DPRD Kota Malang.
Setelah menjabat anggota DPRD selama dua periode serta mendukung adanya regenerasi, saya harus ke jenjang berikutnya, yaitu maju di tingkat nasional. Alhamdulillah, dengan kerja keras, pada tahun 2009 saya terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Kunci terpilihnya saya  tidak lain karena saya rajin turun ke konstituen dengan memberikan penjelasan tentang pendidikan politik , fungsi legislatif, dan mengupayakan tindak lanjut aspirasi masyarakat di tingkat DPR RI, provinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai anggota DPR RI, fraksi PDI Perjuangan menugaskan saya di Komisi IX, Badan Musyawarah, Wakil Sekretaris Pimpinan FPDI Perjuangan MPR RI, dan Wakil Bendahara FPDI Perjuangan  DPR RI.
Apa yang memotivasi Ibu untuk menjadi anggota DPR RI?
Yang memotivasi saya menjadi anggota DPR RI adalah keinginan untuk memperjuangkan nasib rakyat, terutama wong cilik sesuai dengan ideologi partai (Pancasila 1 Juni)  dengan  terlibat langsung secara aktif dalam pembuatan undang-undang dan turut menentukan kebijakan  publik yang prorakyat. Selain itu, faktor regenerasi dalam rangka memberikan kesempatan kepada kader-kader lain untuk terjun di legislative Kota Malang menjadi pertimbangan saya  karena menjadi anggota legislatif dua periode di tempat yang sama sudah cukup sebagai modal dan pengalaman ke jenjang berikutnya.
Apa yang menjadi tugas pokok Ibu  (jabatan saat ini) di DPR RI ?
Saya ditempatkan di Komisi IX (bidang kesehatan, tenaga kerja, pengawasan makanan dan obat-obatan,  serta KB)  pernah ditugaskan di Komisi X (bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga). Fraksi PDI Perjuangan menugaskan di Badan Musyawarah yang tugas pokoknya adalah membuat agenda sidang paripurna dan menentukan panitia yang membahas rancangan undang-undang.
Hal apa yang telah Ibu lakukan untuk memajukan lembaga tempat Ibu mengabdi?
Hal-hal yang telah saya lakukan di lembaga DPR RI terkait dengan tugas saya sebagai wakil rakyat telah terlibat secara langsung dalam penyelesaian UU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang merupakan undang-undang tentang jaminan sosial nasional,  terutama bantuan iuran kepada orang yang tidak mampu yang meliputi jaminan kesehatan, jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan pensiun.
Pengalaman dalam menyusun undang-undang ?
Pengalaman saya dalam menyusun  Undang-undang adalah Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Undang-Undang Gerakan Pramuka, Undang-Undang Cagar Budaya, RUU PTKILN, RUU Keperawatan, RUU Bantuan Hukum, RUU Pendidikan Praktik Kedokteran, RUU Lembaga Keuangan Mikro, RUU Pendidikan Tinggi, RUU Sistem Resi Gudang, RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman, RUU Fakir Miskin, RUU Zakat, RUU Komisi Yudisial, RUU Mata Uang, RUU Tembakau, RUU Kejaksaan dan RUU Revisi Penyusunan Perundang-undangan.
Suka duka Ibu selama menjadi anggota DPR RI?
Selama menjadi anggota DPR RI saya banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang tidak pernah saya peroleh dari bangku sekolah maupun kuliah. Selain itu, saya merasa senang dan bangga apabila sukses dalam memperjuangkan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil, termasuk undang-undang. Hidup ini adalah pilihan ketika kita sudah memilih politik dan harus memperjuangkan ideologi. Pasti ada yang harus dikorbankan, antara lain  waktu bersama keluarga menjadi sangat berkurang karena terpisah dengan keluarga. Di sisi lain, dari segi  kegiatan,  baik di kantor maupun konstituen juga menyita banyak waktu.
Adakah daya dukung atau rencana ke depan yang ingin diberikan DPR RI untuk mengenalkan dunia politik yang sehat kepada mahasiswa?
Rencana ke depan untuk memberikan pendidikan politik dan pembentukan karakter pada mahasiswa, kita bisa melakukan kerja sama dengan organisasi mahasiswa terkait  program-program yang ada di DPR/MPR, seperti sosialisasi empat pilar atau seminar-seminar dalam waktu reses.
Kunci kesuksesan Ibu bila dikaitkan dengan masa-masa kuliah di UM?
Suasana lingkungan di UM pada waktu itu sangat egaliter, akrab, sederhana, rapi, dan disiplin  di antara mahasiswa maupun dosennya sehingga memberikan dampak baik yang melekat kepada  kepribadian saya. Ketika kuliah, saya juga mendapatkan pelajaran berharga adalah saya telah dididik menjadi pribadi yang mandiri, sederhana, disiplin, dan peduli. Oleh karena itu, saya bangga menjadi alumni UM, telah mencetak saya menjadi seorang guru.
Apa saja strategi yang bisa Ibu berikan untuk alumni UM yang ingin mengikuti jejak karir Ibu?
Seorang mahasiswa diharapkan tidak hanya tekun dalam akademik, tetapi juga didorong untuk aktif di berbagai kegiatan di dalam organisasi intra maupun ekstra kampus. Hal ini perlu saya sampaikan karena kunci kesuksesan saya menjadi seperti sekarang adalah, antara lain aktif dalam proses belajar (selesai tepat empat tahun) di UM, juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Selain itu, saya selalu menekuni dengan  sungguh-sungguh di dalam setiap kegiatan maupun bidang pekerjaan yang digeluti dan tidak berhenti di tengah jalan. Disiplin juga menjadi salah satu faktor kesuksesan  di samping pentingnya menjalin komunikasi dengan siapa pun.
Apa pelajaran dan pengalaman berharga yang Ibu dapatkan di UM beserta kesan saat   kuliah di UM?
Ketika kuliah, saya juga mendapatkan pelajaran berharga adalah saya telah dididik menjadi pribadi yang mandiri, sederhana, disiplin, dan peduli.Aang