East Java Varsities English Debate (EJVED) merupakan salah satu dari serangkaian acara English Month (EM) 10 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sastra Inggris Legato UM. “Kami melakukan banyak persiapan sejak Januari lalu karena kegiatan ini memang bukan kegiatan kecil yang lingkupnya hanya di UM saja,” tutur ketua pelaksana, Ayu Utari Sindyani saat ditemui di gedung E6 lantai II, Ahad (25/11). “EJVED adalah penutup dari serangkaian EM yang diawali dengan National English Olympiad (NEO) yang telah dilaksanakan pada 13 dan 27 Oktober lalu,” lanjutnya.
Acara ini diikuti oleh 48 tim dari puluhan universitas (baik negeri maupun swasta) di Jawa Timur dan dihadiri oleh perwakilan dosen dari Jurusan Sastra Inggris, Inayatul Fariha, S.S., M.A. Pada kesempatan kali ini, panitia juga mengundang ad­judicators (dewan juri) dari ber­bagai daerah di Indonesia. “Kami meng­undang ad­judicators secara merata, tidak hanya dari Jawa Timur saja. Hal ini kami lakukan semata-mata untuk berorietasi pada keadilan dan pemerataan pengambilan nilai,” ungkap ketua HMJ Sastra Inggris, Bayu Ilham Pribadi.
Debat yang berlangsung dalam lima babak ini: penyisihan, octofinal, quarter final, semifinal, dan final dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (24-25/11) di gedung Sastra D7, D8, dan E6. Adjudicators yang berasal dari UM di antaranya The Chief of Adjudicators, Ayrton Eduardwfo (alumnus Sastra Inggris), dan The Deputy of Chief Adjudicators, Nadia Jubair (Sastra Inggris/2010).
Asian Parliamentary dipilih menjadi sistem debat yang digunakan dalam EJVED dengan mosi-mosi Perekonomian, Feminisme, Entertainmen, dan Lingkungan Hidup. Permasalahan-permasalahan yang diangkat di antaranya Dukungan Pemerintah pada Penanaman modal Asing untuk Sumber Daya Air; Pelarangan Pemerintah terhadap Segala Bentuk Tes Keperawanan; Pemberian Toleransi terhadap Adegan Seksual di Perfilman Indonesia; Peningkatan Standar Pengelolaan Limbah oleh Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan; dan permasalahan lainnya.
Kompetisi yang ditutup pada pukul 19.50 itu menghasilkan Universitas Brawijaya (Tim A) sebagai juara I, Universitas Ma Chung sebagai juara II, dan kembali Universitas Brawijaya (Tim D) sebagai juara III. Penganugerahan Best Speaker diberikan kepada Aditya Janu Perdana (pembicara utama Tim A Universitas Brawijaya) dan penganugerahan Clean Sweeper juga diberikan kepada Tim A Universitas Brawijaya. Pada kesempatan kali itu, Universitas Brawijaya berhasil membawa pulang banyak penghargaan.Atif