Perayaan yang sebenarnya
Usia ke-58 tahun. Usia menuju senja yang tak lagi muda. UM merayakan ulang tahunnya di Graha Cakrawala pada Kamis (18/10). Dengan mengusung tema Inovasi Pembelajaran untuk Membangun Generasi Emas Indonesia 2045, UM bermaksud menjadi universitas terpercaya yang senantiasa memegang mandat dan memprospek hajat besar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam kontribusinya mewujudkan generasi emas Indonesia dalam rangka 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
“Sekarang mungkin belum seberapa terlihat. Tapi beberapa tahun ke depan, kita bisa sama-sama melihat dan membuktikan akan segemilang apa generasi Indonesia yang menjadi pemegang tonggak negeri ini nantinya,” ungkap Rektor UM, Prof. Dr. Suparno. “Tema ini juga memiliki makna yang dalam bagi universitas kita seiring dengan pencapaian cita-cita yang sudah terumuskan secara eksplisit dalam visi dan misi UM, berikut degan jati diri UM sebagai The Learning University,” lanjutnya.
Acara inti serangkaian dies natalis UM ini turut dihadiri pejabat UM, rektor dari berbagai universitas, salah satunya adalah Rektor Universitas Cendrawasih (Uncen), Drs. Festus Simbiak, M.Pd., berbagai mitra kerja UM, serta pejabat-pejabat pemerintah se-Malang Raya. Pada awal acara, tari “Galuh Pambuko” yang dibawakan tujuh  mahasiswa Prodi Seni Tari dan Musik (Fakultas Sastra) dipilih sebagai pembuka dan pemberi ucapan selamat datang kepada tamu undangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pidato rektor sekaligus peresmian empat aset baru UM, yaitu Graha Cakrawala, Stadion Cakrawala, Lapangan Tenis Cakrawala, serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bisnis (PABTI).
“Keempat fasilitas baru yang akan diresmikan terletak di Jalan Gombong. Saya malah berkeinginan untuk mengajukan penggantian nama jalan pada pemerintah kota yang berwenang. Kenapa tidak kita ganti saja dengan nama yang lebih populer? Jalan Cakrawala! Bukankah akan lebih diingat dari pada Jalan Gombong?” ungkap rektor diikuti tepuk tangan meriah para undangan. Peresmian aset-aset baru ini ditandai dengan berbunyinya sirine dan dibukanya tirai secara otomatis oleh sebuah Robot Line Tracer Microcontroller karya mahasiswa Teknik Elektro UM.
Seusai peresmian, acara disusul dengan diperdengarkannya suara merdu Paduan Suara UM, Satata Cakti yang membawakan lagu “Indonesia Raya”, “Mengheningkan Cipta”, “Hymne UM”, “Mars UM”, dan lagu daerah “Cingcangkeling” dari Sunda dan “Kerraban Sape” dari Madura. Mendekati akhir acara, rektor memberikan kesempatan kepada Rektor Uncen untuk menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Pembangunan Pendidikan Berbasis Distrik, Suatu Rancangan Revitalisasi Pembangunan Pendidikan di Daerah Terpencil, Tertinggal, dan Terluar (3T), untuk Penyelamatan Generasi Emas di Papua dan Papua Barat. “Ini adalah suatu model strategi pengembangan sistem pendidikan nasional yang sesuai dengan situasi geografi, demografi, sosial ekonomi, dan budaya daerah kami,” pungkasnya.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan penganugerahan The Learning University Awards kepada tiga dosen terpilih sesuai dengan kategori masing-masing. The Learning University Awards kategori Pendidikan dianugerahkan kepada Prof. Drs. Bambang Yudi Cahyono, M.Pd., M.A., Ph.D.; kategori Sains dan Teknologi kepada Prof. Drs. Efendi, M.Pd., Ph.D.; dan kategori Ilmu Sosial, Humaniora, Seni, dan Olahraga pada Drs. Ponimin, M.Hum. “Saya tidak tahu, apa kelebihan yang saya berikan pada universitas ini sehingga saya memperoleh penghargaan yang luar biasa. Saya tidak melakukan hal-hal istimewa yang saya rasa bisa membawa saya sebagai salah satu dari orang-orang hebat ini. Saya hanya melakukan kewajiban saya sebagai seorang pengajar yang melakukan kewajiban berpedoman pada Tridharma Perguruan Tinggi. Terima kasih atas kepercayaan yang begitu besar pada kami,” kesan Prof.  Bambang. Acara ditutup dengan doa dan disusul dengan prosesi pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur atas segala prestasi dan pencapaian UM selama ini. Atif

Pameran akademik sivitas
akademika UM
Dalam acara Dies Natalis UM, Graha Cakrawala sebagai tempat upacara juga dikelilingi oleh pameran-pameran akademik yang dimeriahkan oleh unit-unit, fakultas, atau pun kreasi mahasiswa UM.  Suasana mulai ramai, huru-hara mulai terlihat, stan-stan sudah mulai terisi, tentu saja dengan barang dan benda yang memiliki keunggulan berbeda. Beberapa mahasiswa sibuk mempersiapkan barangnya dan para pegawai juga turut merapikan produk-produk yang akan dipamerkan dalam Pameran Akademik Dies Natalis ke-58 UM ini.
Selasa (16/10) pukul 08.00 WIB para siswa SMA dan SMK mulai berdatangan memenuhi Graha Cakrawala. Mereka menyaksikan berbagai produk di acara Pameran Akademik ini. Para sivitas akademika UM bersemangat merapikan dan memoles barang-barang yang akan dipamerkan, mulai dari kuliner, aksesoris, hingga fesyen karya mahasiswa UM yang menarik simpati pengunjung.
“Silahkan, ini SuJa (Susis Jawa) enak sekali dan bergizi.” Makanan mirip irisan lemper dilapisi daun dan kulit tepung serta berisi sosis ini begitu menggiurkan pengunjung. Produk ini hasil olahan mahasiswa Tata Boga (Fakultas Teknik) yang tergabung dalam stan Kemahasiswaan, Online Entrepreneur (Wirausaha Berbasis Website). Tidak mau kalah, stan di sebelahnya menyajikan Na-Bok (Nasi Lombok) yang menyuguhkan nasi dan lauk pauknya dilengkapi dengan lombok (cabe) hijau yang dikemas dengan cara yang apik dan rapi. Jika dilihat dari tampilannya, sudah dapat diduga bahwa rasa NaBok tersebut sangatlah pedas. Hal inilah yang menjadi keunggulan produk tersebut.
FT mempersembahkan fesyen. Busana  karya mahasiswa ini mampu menyedot perhatian pengunjung, baik dari kalangan siswa, mahasiswa, pegawai, dan guru. Warna-warni gaun dengan gaya glamor serta corak yang terpasang eksklusif sontak mengagetkan mata, padanan warna yang dipilih serta bahan yang digunakan terlihat sangat memesona  dan menarik minat pengunjung.
Deretan kursi yang disediakan di pojok dipenuhi mahasiswa: Techforedu. Inilah produk Fadli. Mahasiswa Teknologi Pendidikan ini mampu mengembangkan kemampuannya dengan membuat multi­media dan edukasi (multidukasi) yang dikembang­kan secara online.  “Produk kami di sini adalah DVD dan CD panduan untuk tes bahasa Inggris seperti TOEFL, IELTS, dan TOEIC, audio dan video, serta software interaktif,” terang mahasiswa FT ini. Tidak heran, jika produknya ini sudah merambah ke tingkat Jabodetabek dan bahkan pemesannya dari Cina. Para mahasiswa dibuat kagum dengan produk berkualitas tersebut. Pada pameran ini, ia mempersembahkan Tes Gaya Belajar Superlink. Tidak sedikit dari pengunjung yang hadir untuk menyaksikan dan melakukan uji tes superlink ini.
“Coba saja di jalankan, Dik,” kata Yogi, mahasiswa Teknik Elektro di stan yang menyuguhkan robot dan game ini. Siswa SMK yang mengunjungi stan kala itu dengan tergesa berebut untuk menyalakan robot. Setelah salah satu tombol ditekan, dengan gagahnya robot tersebut berjalan mengikuti arah yang diciptakan. Tidak hanya takjub dengan karya itu, dalam stan ini siswa dapat memainkan game hasil buatan mahasiswa TE ini. “Kami juga menerima pesanan pembuatan game,” terang Yogi.
Inspirasi Peneguhan Insan Kompetitif menjadi kalimat pilihan yang diusung di stan Fakultas Sastra. Gambar-gambar komik tertera di dinding-dinding stan. Para siswa pun juga turut meramaikan stan ini. Sementara itu, di stan Fakultas Ilmu Sosial menyediakan benda-benda sejarah dan buku-buku. FMIPA menyediakan alat-alat eksperimen. Jurusan Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan lain-lain diwujudkan dalam bentuk nyata menjadi benda-benda canggih yang membuat peserta tertegun dengan.
Inilah bentuk partisipasi, inovasi, kreasi, dan motivasi tinggi para insan akademik UM untuk mempersembahkan produk akademik hasil karya terbaik bagi kampus tercinta dan terlebih karya terbaik persembahan anak negeri untuk negeri. Nida

Semakin akrab dalam Malam Keakraban dies natalis UM
Lantunan merdu alunan simfoni dan gerak gemulai para penari serta meriahnya opera disajikan menjadi satu wadah dalam Malam Keakraban UM. Acara yang dikemas dalam bentuk pentas seni ini dimulai pada Jumat (19/10) di Graha Cakrawala dan dihadiri oleh Rektor UM, para wakil rektor, para dekan, pejabat, pegawai, mahasiswa, dan tamu undangan. Kuota  Graha Cakrawala, yang berjumlah tiga ribu orang hampir terisi penuh oleh warga UM yang hadir.
Dalam sambutannya, Rektor  menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya malam keakraban yang sangat meriah ini. “Malam keakraban ini sebagai bukti representasi pagelaran yang harmonis sekaligus menunjukkan identitas UM sebagai perguruan tinggi yang berkarakter The Learning University,” ungkapnya. Pada malam keakraban kali ini, Rektor UM juga menyanyikan sebuah lagu berjudul “Can’t Help Falling in Love” yang  dipopulerkan oleh salah satu divo pop dunia, Elvis Presley.
Berbagai penampilan disuguhkan dalam acara yang dimulai sejak pukul 19.00 ini. Semua elemen warga UM dilibatkan untuk berpartisipasi dalam karya, mulai dari yang junior hingga senior. Hal ini sesuai dengan slogan UM, yakni berkarya dan terus berkarya. Pengisi acara dalam malam keakraban ini adalah Paduan Suara Satata Cakti, tari kreasi baru dari Prodi Seni dan Tari, peragaan busana Siluet Model, lantunan musik Stardust, keroncong Korpri, drama komedi berjudul Malin Kundang dari UKM Blero,  dangdut Firanada, karawitan UPP 3 Blitar, dan penampilan musik dari UKM Opus. Acara diakhiri dengan Penobatan Duta Kampus UM, hingga penyerahan hadiah untuk lomba vokal dan lomba paduan suara UM.Ardi

JJS tutup dies natalis UM
Perayaan dies natalis UM ditutup dengan jalan pagi bersama, yaitu Jalan Jantung Sehat (JJS). JJS ini dilaksanakan pada Ahad (21/10) bertempat di lapangan parkir selatan Graha Cakrawala. Peserta dalam acara ini adalah seluruh warga UM beserta keluarga. Sebelum dimulai, para peserta melakukan senam aerobik terlebih dahulu.
Sembari mengangkat bendera, Rektor UM membuka  JJS. Rute JJS sepanjang 5,5 km dimulai dari lapangan parkir selatan Graha Cakrawala, kemudian melewati Jalan Jombang, Jalan Wilis, Jalan Ijen, Jalan Veteran, dan  kembali berakhir di lapangan parkir selatan Graha Cakrawala.
Setelah mengikuti JJS, Rektor UM beserta para staf dan jajarannya melakukan pertandingan sepak bola mini antara UM dengan pimpinan bank mitra UM. “Apa pun hasilnya, pertandingan ini adalah bentuk persahabatan antara UM dengan mitranya,” ungkap rektor usai bermain bola.
Setelah pertandingan sepak bola mini, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah, doorprize, dan bazar. Hadiah utama adalah 3 unit sepedah motor dari mitra bank (BRI, BNI, dan BTN). Hadiah hiburan lainya, yaitu notebook, laptop, PC, 14 sepeda, kulkas dua pintu, mesin cuci, dan TV. Sementara itu, hadiah hiburan lainnya berupa kompor gas, dispenser, mixer, blender, speaker multimedia, setrika, kipas angin, payung, jam dinding, rice box, magic com, panci presto, dan panggangan roti. Hadiah ini diperoleh dari partisipasi rektor, para dekan, Direktur PPs, ketua lembaga, kepala biro, alumni, dan sponsor. Alunan lagu dari grup band Tani Maju menutup acara JJS.Ardi