UM patut berbangga memiliki Ir. Agustinus Hermino S. Putra. Pasalnya, mahasiswa S2 prodi Manajemen Pendidikan  UM angkatan 2011 yang sekaligus merangkap asisten dosen di FIK  itu tidak berhenti menorehkan prestasi. Tahun ini ia berhasil meraih lisensi pelatih cabang olahraga renang terbuka internasional.Lisensi itu berhasil didapatkannya melalui pelatihan pelatih internasional untuk renang perairan terbuka yang dihelat di Bali Sanur Beach Hotel pada 4-11 November 2012 lalu. Pelatihan itu diselenggarakan oleh Federasi Renang Dunia (Federation Internationale De Natation/FINA) dan dibimbing langsung oleh Mr. Dick Campion, pemateri asal Australia. Pesertanya pun tak sembarangan. Hanya atlet renang yang berkontribusi aktif dalam kejuaraan yang diundang dalam even itu. Sebanyak sebelas peserta asal Indonesia, satu orang asal Malaysia, dan masing-masing satu orang dari Filipina dan Singapura mengikuti pelatihan itu.
Dengan diberikannya lisensi pelatih renang terbuka internasional itu, Bapak Herry telah mengantongi tiga lisensi resmi dari FINA meliputi Ofisial Internasional Olahraga Renang Terbuka (International Official for Open Water Swimming), Pelatih Renang dalam Kolam Internasional (International Coach in Swimming Pool), dan Pelatih Olahraga Renang Terbuka Internasional (International Coach in Open Water Swimming).
“Kuncinya disiplin. Disiplin waktu, disiplin nutrisi, juga disiplin psikologi,” ungkapnya gamblang. Dengan disiplin waktu, target yang dipasang bisa terpenuhi sesuai dengan tenggat waktu yang ada. Melalui disiplin nutrisi, kebugaran tubuh bisa dijaga. Sementara dengan disiplin psikologi, stabilitas semangat bisa terkontrol. Ketiga faktor tersebut sangat penting bagi seorang atlet yang juga menekuni profesi lain seperti dirinya, sambungnya.
Jangan mengira Bapak Herry menekuni olahraga itu lantaran lahir dari keluarga kaya. Asal mula perkenalannya dengan dunia renang terbilang cukup dramatis. Awalnya, Bapak Herry hanyalah tukang bersih-bersih kolam renang. Melihat kegigihannya mencuri-curi waktu untuk berlatih berenang, pelatih renang di kolam tersebut menawarinya untuk ikut berlatih berenang cuma-cuma. Syaratnya, setelah semua murid asuhannya selesai berlatih. Dari sanalah bakatnya berkembang. Dalam kurun waktu dua tahun, Bapak Herry muda sudah berhasil menjuarai kejuaraan renang tingkat Magelang, tanah kelahirannya.
“Ber-ekspetasi-lah setinggi-tingginya. Ekspektasi itu nantinya akan membawa kita melakukan hal-hal yang hebat. Jangan ber-ekspektasi terlalu standar, itu akan membatasi kita melakukan hal-hal baru. Jangan ragu dan selalu fokus setelah menetapkan keputusan,” pungkasnya.Fida