Sebuah organisasi teater harus berkarya. Jika teater tidak berkarya, tidak berproses, lebih baik teater tersebut berganti nama menjadi organisasi rapat. Begitulah celoteh yang sering terdengar. Oleh karena itu, Teater Hampa Indonesia terus berjibaku untuk menciptakan karya-karya baru.
Teater Hampa Indonesia adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bernaung di UM. Selama 23 tahun berdiri, Teater Hampa Indonesia telah banyak menorehkan karya.
Tahun 2012 adalah periode emas bagi Teater Hampa Indonesia. Pada 5 Desember 2012 lalu, Teater Hampa dinyatakan lolos kurasi sebagai peserta Festival Teater Mahasiswa Nasional (Festamasio) VI. Festival teater tersebut dituanrumahi oleh Teater Tiyang Alit ITS. Festival akan diselenggarakan pada tanggal 8-14 Februari 2013. Pada acara tersebut Teater Hampa mengangkat judul Semar Sowan Bumi. Judul karya Giati Anisah yang disutradarai Sefdella Afrianto itu sebelumnya telah dipentaskan di Sasana Budaya (27/11). Pementasan tersebut berhasil menggaet 400 penonton dari dalam maupun luar kampus. Gelar karya itu juga menampung banyak kritik dan saran yang berguna demi kelancaran Semar Sowan Bumi di kancah nasional.
Di luar prestasi bidang festival, Teater Hampa juga berkesempatan untuk pentas di kancah nasional. Selama satu periode kepengurusan 2012, tercatat empat kali Teater Hampa pentas di luar. Pertama, pentas Monolog Hikayat Anjing, karya Agus Noor yang disutradarai oleh Giati Anisah  di Purwokerto dalam acara Temu Teater Mahasiswa Nasional ke-10. Kedua, pentas Bencana Kursi Goyang Selalu Datang dan Pergi, karya Samuel Beckett yang disutradarai oleh Yossa Batu di Bali dalam acara Pekan Performing Art V. Terakhir, pentas Mitos, karya Yuni Kuswidarti yang disutradarai oleh Aik Vela di Padang Panjang dalam acara Pekan Apresiasi Teater V.
Pentas Monolog Hikayat Anjing menjadi salah satu kepanjangan praktik dari monolog yang dilakukan untuk seleksi Pekan Seni Mahasiswa Regional (Peksiminal) pada bulan Februari 2012. Pekan Performing Art (PPA) di Bali juga menjadi salah satu ajang Teater Hampa untuk belajar dan mengenalkan diri. Eksperimen mengenai bentuk dan artistik diusung. Aktor-aktor baru dikenalkan. Dan akhirnya sayap Hampa direntangkan ke pulau dewata Bali.
Padang menjadi kota tujuan selanjutnya. Teater Hampa juga belajar banyak di acara nasional itu. Selain belajar mengenai bentuk pementasan dan keteateran, acara tersebut juga mengenalkan Hampa pada teater di nusantara.
Acara-acara yang diikuti Hampa tersebut membuat nama Hampa dikenal di kancah nasional. Selain memperbanyak relasi, hal tersebut juga membukakan jalan untuk kegiatan di tahun 2013. Kegiatan yang direncanakan tersebut adalah Pentas Nusantara yang akan mengundang beberapa teater dari luar Malang. Kegiatan tersebut berguna untuk memperkenalkan berbagai bentuk pementasan pada pekerja seni teater di Malang, khususnya di UM.
Teater Hampa juga telah berpartisipasi di bidang pengembangan sejarah dan budaya lokal. Pada Oktober 2012, Hampa berpartisipasi dalam acara Visualisasi Fragmen Kesejarahan dengan mengangkat sebuah naskah hasil. Penelitian karya Rakai Hino, mahasiswa Jurusan Sejarah UM yang berhasil menjadi sepuluh naskah terbaik se-Jawa Timur. Dalam acara itu Hampa didaulat untuk mementaskan naskah berjudul Ontran-ontran Balingawan dengan penulis naskah Giati Anisah dan sutradara Aik Vela.
Selain itu, Hampa juga turut serta dalam pembelajaran drama dan teater di sekolah. Oktober lalu Hampa dipercaya oleh SMP Santa Maria untuk mementaskan sebuah naskah dalam rangka pembelajaran apre­siasi drama. Naskah yang diusung ber­judul Kembang Api karya Yuni Kuswidarti yang disutradarai oleh Aik Vela. Siswa SMP yang mengikuti pembelajaran menjadi lebih semangat dalam belajar drama.
Selama perjalanannya, Hampa juga me­nelurkan banyak sutradara, aktor, dan penulis muda. Hampa mencoba mandiri untuk menulis naskah, berproses, dan menyutradari pementasan sendiri. Semoga dengan demikian, terciptalah jiwa-jiwa teater yang mandiri dan membawa ide-ide yang lebih segar dalam kancah perteateran.
Demikian selayang pandang mengenai Teater Hampa Indonesia. Berkenaan dengan telah bergantinya kepengurusan ke periode 2013, program-program telah disusun dan strategi-strategi praktis telah dirancang. Semoga tahun 2013 Teater Hampa Bisa menjadi lebih berjaya dan mengharumkan nama UM!Giati (mahasiswa Sastra Indonesia)