Setelah ambruk tertiup angin kencang pada 2010, restoran UM yang akrab dengan sebutan Teaching Restaurant (TR) kembali berdiri dengan bangunan barunya sejak 2011 lalu. Restoran yang mengalami beberapa kali perubahan nama itu dikelola oleh Jurusan Tata Boga UM. “Sebelum restoran yang lama ambruk, ketika bangunannya masih terbuat dari bambu, resto ini begitu ramai dikunjungi mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus,” aku salah seorang bagian pemasaran, Eva Oktaviria Wijayanti (Tata Boga/2010) ketika ditemui di TR pada Jumat (25/01) lalu. “Tapi setelah bagunan yang baru berdiri, resto ini malah semakin jarang dikunjungi. Seakan-akan mereka beranggapan bahwa resto UM sudah tidak ada lagi,” lanjutnya.
Restoran itu bermula dari restoran yang dibangun untuk memprospek mahasiswa Tata Boga dan Tata Busana agar memahami manajemen usaha di bidangnya. Di dalam restoran ini bahkan terdapat butik mini dilengkapi dengan mesin-mesin jahit sehingga ruangan yang terbagi dua, antara resto dan butik menjadi salah satu ciri khas TR.
Teaching Restaurant and Boutique milik UM ini sejatinya merupakan rumah makan yang sasarannya tidak hanya kalangan mahasiswa, tetapi pe­jabat universitas dan masyarakat sekitar kampus. Restoran berbasis edukasi itu menerima pemesanan untuk berbagai pertemuan dalam berbagai bentuk, bahkan me­nyewakan restoran untuk kegiatan tertentu. Dengan rentang jam operasional 08.30-21.30, restoran itu meraup banyak pelanggan pada waktu makan siang dan makan malam.
Restoran yang berlokasi di Jalan Veteran 14 dan bersisian dengan Asrama Mahasiswa UM itu juga memiliki empat subbagian dalam pembuatan makanan sehingga tangan yang sama akan membuat menu yang sama. Ada bagian Indonesian Food untuk makanan khas Indonesia, Oriental Food untuk makanan oriental seperti ayam saus inggris, Continental Food untuk makanan lintas benua seperti chicken piccata, dan bagian Pantry untuk pemesanan minuman.
Pelayanan yang disediakan TR sepenuhnya dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Tata Boga yang sedang magang. Tidak hanya TR, Pujasera, Café Warna (gedung H Fakultas Teknik), dan Pusat Catering (Jalan Simpang Bogor) juga merupakan aset rumah makan yang dikelola mahasiswa Tata Boga.
“Di sinilah kami banyak belajar berwirausaha, Harga yang kami tawarkan dari produk-prok kami, masih terjangkau dibanding restoran lain yang ada di Malang. namun, kami juga berharap agar kedepan kegiatan-kegiatan di UM dapat memesan menu di restoran kami” tutur bagian pemasaran lainnya, Elok Palupi (Tata Boga/2010).Atif