Aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahan Alam (FMIPA) UM, Sabtu (09/03) lalu tampak ramai sejak pukul delapan pagi. FMIPA UM bekerja sama dengan Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (KIPD-AIPI) meng­gelar Seminar Ilmiah. Seminar yang bertema “Pengembangan Budaya Ilmiah melalui Penyadaran Sains” itu menarik minat para pendidik, baik dalam tingkat menengah maupun perguruan tinggi se-Indonesia. Tercatat sebanyak 171 peserta hadir dari kalangan pendidik, kementerian atau lembaga terkait, baik pusat maupun daerah, mahasiswa, pegiat, dan pemerhati pengembangan sains dasar.
Acara yang dibuka oleh Wakil Rektor I, Bapak Hendiyat Soetopo  menegaskan bahwa aktivitas ilmiah di dunia pendidikan masih kurang sehingga perlu pengawalan pada tiap-tiap instansi pendidikan di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan per­masalahan di dunia, pembahasan mengenai ilmu antarbidang dikerucutkan pada dua hal, yakni mengenai perubahan cuaca dan keanekaragaman hayati. Selain itu, juga dibahas Pengintegrasian Azas Etika dan Bioetika dalam Pengembangan dan Pembelajaran Sains dan Pembelajaran yang Membudayakan Sains.
Berdasarkan beberapa pembahasan tersebut, dihadirkan empat pembicara dalam Seminar itu, antara lain Prof. Dr. Kurniatun Hairiah (Universitas Brawijaya), Prof. Dr. Jatna Supriatna (anggota KIPD–AIPI), Prof. Dr. Iwan Pranoto (matematikawan FMIPA ITB), dan Prof. Dr. Umar A. Jenie, (anggota KIPD–AIPI).
Dari seluruh rangkaian pembahasan tersebut, dihasilkan beberapa rekomendasi bagi para penggerak dan pelaksana kegiatan sains, salah satunya adalah anjuran agar pengembangan sains tidak berhenti di kelas atau ruang kuliah. Harapannya adalah perlu adanya penentuan sikap para peserta didik agar pengembangan sains tetap berkelanjutan dan membentuk masyarakat yang Ilmiah.Lailil