Oleh Sri Rahayu
Salam hangat pada seluruh pembaca majalah Komunikasi. Edisi majalah kita kali ini akan menurunkan berbagai tulisan yang menarik berkaitan dengan makna pendidikan berkelanjutan bagi semua warga Indonesia untuk memperingati hari Kartini dan hari Pendidikan Nasional. Bagi Kartini, kebangkitan seseorang ditandai dengan kebangkitan cara berpikir. Kartini mengupayakan pengajaran dan pendidikan bagi perempuan semata-mata demi kebangkitan berpikir kaumnya agar lebih cakap menjalankan kewajibannya sebagai perempuan. Pendidikan merupakan aspek paling utama dalam membangun peradaban. Menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan tangguh merupakan misi suci pendidikan.
Salah satu dari delapan poin Millenium Development Goals (MDGs) di bidang pendidikan adalah pemerataan pendidikan dasar untuk perempuan dan laki-laki di mana pun berada (universal education). Ada tiga cara mengukur keberhasilan tercapainya universal education, antara lain: jumlah anak yang dapat bersekolah di SD; proporsi anak yang lulus SD; angka kemampuan membaca dan menulis masyarakat usia 15-24 tahun, baik perempuan maupun laki-laki. Jika ketiga poin tersebut dapat menunjukan pencapaian yang optimal, universal education dapat dinyatakan berhasil. Indonesia adalah salah satu negara yang berkomitmen untuk menjalankan MDGs tersebut.
Hal tersebut sejalan dengan program yang saat ini dijalankan UM sebagai pelaksana Program Sertifikasi Guru-Sarjana Mendidik pada Daerah Terluar, Terjauh, dan Tertinggal (PPG-SM3T). UM sebagai perguruan tinggi dengan basis pendidikan mendapat mandat untuk melaksanakan PPG-SM3T dari seluruh wilayah Indonesia. Guru-guru muda yang telah mengabdikan diri di daerah terluar, tertinggal, dan terjauh ini mendapat kesempatan untuk mengikuti PPG sebagai reward atas kerja kerasnya. Para pendidik SM3T akan memperoleh sertifikat PPG dan diprioritaskan dalam pengangkatan CPNS. Guru adalah ujung tombak pendidikan. Gurulah yang akan berhadapan dengan murid setiap harinya. Gurulah yang akan menjadi contoh bagi murid-muridnya. Guru yang berpengetahuan dan berwawasan luas, berdedikasi tinggi, serta berkarakter, sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Inilah wujud nyata komitmen pemerintah dan bentuk pengabdian UM dalam memajukan masyarakat di pelosok-pelosok tanah air.
Kami juga menampilkan tulisan yang mengenalkan kurikulum 2013 yang akan segera dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia yang diangkat dalam rubrik laporan khusus. Di rubrik Profil, Komunikasi mengangkat seorang komikus alumnus UM yang karyanya menginternasional dan seorang mahasiswa Jurusan Sejarah yang telah memperoleh berbagai prestasi dalam bidang penulisan sastra. Keteladanan yang mereka berikan semoga dapat menginspirasi kita, para pembaca untuk berbuat yang lebih baik untuk diri sendiri, universitas tercinta, dan bangsa Indonesia. Akhirnya, kami segenap kru Komunikasi mengharapkan para pembaca dapat belajar dari semua rubrik yang telah kami hadirkan pada edisi kali ini. Salam hangat.
Penyunting dan dosen Biologi