Pergantian tahun 2013 ini diiringi dengan pergantian pemimpin tingkat mahasiswa di UM. Pergantian itu, meliputi pergantian pemimpin pada tingkat fakultas dan pada tingkat universitas. Pembentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga muncul di masing-masing fakultas, sedangkan pembentukan KPU ditingkat universitas pun sudah diawali sejak pengukuhan dan sosialisasi Pemilu yang dilakukan 16 Januari lalu.
Pelaksanaan Pemilu Raya Tingkat Universitas dilakukan setelah semua Pemilu di tingkat fakultas selesai. Pesta demokrasi itu membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa UM untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Mahasiswa dan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UM.
Pesta demokrasi yang melibatkan seluruh mahasiswa UM itu diawali dengan pelaksanaan kampanye tulis yang dimulai selama dua minggu (03-17/03) dilanjutkan dengan pelaksanaan kampanye lisan di kampus III UM di kota Blitar (12/03) lalu. Kampanye lisan hari kedua dilanjutkan keesokan harinya (13/03) di kampus II UM bertempat di kecamatan Sawojajar. Kampanye lisan yang terakhir dilakukan di kampus pusat pada hari Kamis (14/02).
Kegiatan dilanjutkan dengan diadakannya diskusi panel yang diadakan hari Jumat (15/02). Bertempat di Aula A3 Lantai II, acara itu dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Dalam pelaksanaan diskusi panel itu diharapkan warga UM dapat lebih mengenal dan tidak salah dalam memilih pemimpin mereka.
Pada hari Rabu (20/03), Pemilu Raya serentak dilaksanakan di tiga kampus UM. Antusiasme warga UM yang masuk dalam Dafar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu tahun ini terhitung tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah surat suara pemilih yang masuk sebanyak 3.226 kertas suara (total DPT: 21.923).
Berdasarkan perhitungan suara pada hari Sabtu dan Minggu (23-24/03), Yuris Indria Persada (KSDP/2010) dan Afriska Yuni Anggraini (Psikologi/2010) ditetapkan sebagai Presma dan Wapresma periode 2013-2014. Dalam wawancaranya dengan Komunikasi, Yuris mengungkapkan akan membawa dasar kependidikan dari segala aspek, contohnya jika dalam aspek agama ditunjukkan dengan adanya forum komunikasi lintas agama dalam perspektif pendidikan. Selain itu, juga akan diadakan seminar, dialog, dan kajian. Dari forum tersebut diharapkan ada transfer ilmu. Hal itu tentu sesuai dengan moto UM sendiri, yakni The Learning University.Lailil