Car Free Day (CFD) adalah salah satu kegiatan yang melarang kendaraan bermotor melintas di area tersebut. Kegiatan tersebut bukan tidak mungkin dapat dilakukan di kampus kita tercinta. Bertepatan dengan serangkaian perayaan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, UKM Jonggring Salaka UM mewujudkan CFD di area kampus. Serangkaian acara Hari Bumi diawali dengan orasi yang bertajuk Earth Day. Orasi yang menyuarakan penanaman pohon dan menjaga lingkungan itu diadakan Senin (22/04). Dalam orasi tersebut tidak hanya menggelar aksi teatrikal dengan melukis tubuh, tetapi Jonggring Salaka juga mem­bagikan stiker dan bibit pohon kepada setiap orang yang mereka temui di sekitar kampus.
“Kami membagikan bibit pohon trembesi sebanyak kurang lebih delapan puluh buah. Beberapa bibit kami tanam bersama-sama di sekitar gedung Sasana Budaya,” ungkap Etika, salah satu anggota Jonggring Salaka.
Usai melakukan orasi di sekitar kampus, Jonggring Salaka meneruskan aksinya dengan mengadakan lomba kreasi tempat sampah antar-UKM. Lomba tanpa biaya itu pun menjadi serangkaian kegiatan yang menarik karena menggunakan bahan dasar tong plastik bekas cat tembok.
Dalam wawancaranya dengan Ko­munikasi, Etika juga menambahkan bahwa kegiatan itu merupakan salah satu tindakan kecil untuk membuat area sekitar UKM terlihat bersih. Di akhir lomba itu UKM IPRI berhasil menjadi juara. Meskipun hadiah yang diberikan hanya sebuah semangka, tetapi hal itu tidak sedikit pun mengurangi kemeriahan dari kegiatan tersebut.
Serangkaian kegiatan Hari Bumi ternyata tidak berhenti sampai di sana. Pada hari Kamis (25/04), agenda kegiatan Hari Bumi diakhiri dengan diadakannya CFD di area kampus. Dengan kerja sama dari hampir seluruh UKM, CFD pun terlaksana secara resmi dengan izin Rektor. Hal tersebut ditunjukkan dengan keluarnya Surat Keterangan Rektor yang berisi tentang imbauan kepada seluruh sivitas akademika UM untuk tidak membawa kendaraan bermotor di dalam kampus, pada gerakan bersama satu hari bebas asap kendaraan.
Setelah turunnya SK Rektor tersebut, pada hari Kamis Jonggring Salaka bersama panitia dari beberapa UKM dan dibantu oleh pihak keamanan kampus segera berkumpul di pos-pos yang telah ditentukan. Pos-pos tersebut, antara lain gerbang masuk jalan Semarang, jalan Surabaya, jalan Cakrawala, dan gerbang masuk jalan Ambarawa. Semua orang hanya dapat parkir kendaraannya sebatas pos-pos tersebut.
Meskipun telah dipasang banner pengumuman terkait hal itu, masih banyak beberapa mahasiswa, penduduk sekitar, bahkan dosen yang melanggar dengan membawa kendaraan mereka masuk ke dalam kampus. Beberapa tanggapan miring kerap dilontarkan para pengguna kendaraan bermotor. Namun, kegiatan itu disambut baik dan positif oleh sebagian besar masyarakat UM, termasuk sebagian besar dosen.
“Saya berharap kegiatan serupa juga dapat diteruskan. Tentu tindak lanjut kemarin ada, tetapi untuk saat ini belum ada koordinasi tentang hal tersebut, dan yang jelas hal ini akan kami bahas untuk keberlanjutannya,” tandas Wishnu, Ketua UKM Jonggring Salaka.Lailil