Namanya Isnawati Hidayah (biasa dipanggil Isna). Mahasiswa Ekonomi ini patut diacungi jempol. Ia berhasil menjadi runner-up ajang Pemilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) 2013. Gadis kelahiran Salatiga ini mengaku, salah satu kunci keberhasilannya adalah selalu menjadi diri sendiri dan melakukan yang terbaik. “Mahasiswa harus aktif,” ungkapnya. Ia membuktikan keaktifannya dengan mengikuti berbagai komunitas sejak masih SMA, dari paskibra, mading, hingga Pramuka. “Saya ikut sembilan organisasi sejak masih SMA dan memang organisasi itu sangat penting untuk mengembangkan diri,” lanjutnya.
Saat ini, Isna aktif mengikuti Kelompok Studi Pasar Modal, Paguyuban Duta Mahasiswa GenRe Jawa Timur, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, English Debate Club, dan HMJ Ekonomi.
Isna kemudian membeberkan bagaimana ia bisa menjuarai pemilihan Duta Mahasiswa GenRe 2013. Sebelumnya, Isna telah mengirim berkas-berkas data yang diminta oleh panitia. Setelah lolos seleksi berkas, ia kemudian mengikuti wawancara dan mengikuti seleksi di Hotel Bandung Permai di Jember, Jawa Timur. Kompetisi ini sekilas mirip dengan Putri Indonesia. Para peserta ditanyai tentang pelbagai masalah sosial, pergaulan remaja, dan pengetahuan mengenai budaya daerah yang diwakilinya.
Penggemar Mario Teguh dan Sri Mulyani ini mengaku, banyak pelajaran yang ia dapatkan melalui kompetisi itu. Misalnya, pentingnya pengetahuan tentang budaya daerah masing-masing. “Saya baru tahu beberapa detail-detail budaya Malang melalui kompetisi ini. Karena saya tidak begitu ambil pusing pada mulanya, saya akhinya sadar betapa banyak budaya daerah yang tidak diketahui oleh warga daerahnya sendiri,” paparnya.
“Saya juga mendapat tanggung jawab baru untuk membentuk organisasi anti NAPZA yang juga fokus pada pelatihan anti-freesex. Fokusnya ada pada anti-NAPZA, tetapi berbeda dengan unit kegiatan mahasiswa (UKM) German,” lanjutnya. Karena perbedaan visi dan misi dengan UKM German inilah, Isna kemudian harus mengajukan proposal pembentukan UKM baru demi mengemban tugasnya sebagai Duta Mahasiswa GenRe.
Meski baru 19 tahun dan masih menjalani tahun pertamanya di UM, ia memungkas, “Jadilah manusia yang berguna di mana pun kalian berada. Menjadi manusia bukan sekadar menjadi pribadi yang hanya peduli dengan urusannya sendiri. Lihatlah keluar dan mulai berpikir bagaimana saya bisa menjadi berguna bagi orang-orang di sekitar saya. Dengan pemikiran seperti ini, kita tidak akan punya waktu luang untuk melakukan hal-hal yang negatif.”Fida