Hari Tari Sedunia yang jatuh pada Senin (29/04) lalu membawa nuansa yang berbeda di kota Malang, khususnya UM. Parade Seribu Topeng yang digelar di lapangan Graha Cakrawala UM itu dirintis oleh Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik (PSTM), FS UM bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kota Malang. Parade itu diikuti oleh 1.200 peserta dari 48 kontingen berbeda dengan sekitar 37 karakter topeng malangan yang dipertunjukkan.Acara yang diikuti oleh pelajar-pelajar SMP, SMA, mahasiswa, dan sanggar tari se-Malang itu dibuka oleh Walikota Malang, Drs. Peni Suparto, M.Ap. “Acara ini layak untuk digelar sebagai agenda rutin tahunan dan bisa dilaksanakan bersamaan dengan peringatan hari ulang tahun kota Malang karena dengan mempelajari dan mendalami tari-tarian ini, generasi muda akan berperan serta dalam melestarikan budaya nusantara. Topeng malangan yang lahir dari Malang untuk Indonesia merupakan salah satu kebanggaan kota Malang yang menjadi akar lahirnya Tari Topeng dan harus dilestarikan,” sambutnya.
Selain Walikota Malang, beberapa pihak yang turut hadir adalah WR IV UM, Dr. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Kepala Disbudpar beserta jajarannya, perwakilan sponsor, serta sejumlah kru dari berbagai media. “Acara ini digelar untuk memperingati dua momen sekaligus, yaitu Hari Tari Sedunia yang jatuh pada hari ini dan Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu bukti nyata institusi pendidikan yang peduli pada kelestarian topeng malangan sebagai aset budaya kota Malang. Mengangkat budaya Malang asli dengan ciri khas topeng malangannya merupakan salah satu tujuan dari festival ini. Maka UM yang memiliki Jurusan Seni dan Desain telah ikut berperan dalam melestarikan budaya asli Malang dan budaya bangsa,” jelas Dr. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed.
Juri kegiatan yang berisikan pertunjukan dari masing-masing peserta festival itu adalah tiga orang representatif, masing-masing berasal dari UM, Dinas Pariwisata Kota Malang, dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Kegiatan tersebut semakin meriah dengan sebuah persembahan tarian dari China. Sejumlah enam belas penari dari PSTM FS UM angkatan 2011 dan 2012 melenggang di depan ribuan mata dengan balutan kostum hijau dan kipas merah muda. Festival kemudian dilanjutkan dengan pawai keliling kota yang berawal dari Jalan Veteran, melalui Jalan Ijen, kemudian berakhir di Perpustakaan Kota Malang.
Festival tersebut sebenarnya telah dilaksanakan semenjak empat tahun terakhir. Kegiatan yang digagas oleh Ketua Prodi PSTM FS UM, Dra. Endang Wara Suprihatin Dyah Pratamawati, M.Pd. itu telah terlaksana dalam bentuk kegiatan yang berbeda setiap tahunnya. Mulai dari lingkungan UM sendiri, mengundang para pelajar dan sanggar seni di Malang, bekerja sama dengan Disbudpar kota Malang mengadakan pagelaran kesenian topeng dari berbagai daerah di Indonesia, dan sampai akhirnya mengadakan Parade Seribu Topeng dengan tema Topeng Malangan seperti yang terlaksana tahun ini.Atif