Khairukum man ta’allamal Qur’aana wa ‘allamahu (H.R. Bukhari). Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya. Hadis ini menjadi landasan utama didirikannya satu UKM baru di UM. Al Quran Study Club (ASC) yang khusus mewadahi dan mengembangkan potensi mahasiswa dalam pemahaman Kalam Allah.
Pada Rabu (03/07) Bapak Prof. Dr. H. Suparno, Rektor UM, meresmikan ASC Al-Hikmah menjadi UKM. Peresmian UKM ASC itu tak lepas dari prestasi yang diraih ASC sejak 2010 lalu yang dipuncaki dengan raihan Juara Umum MTQ MN XIII di Padang, Sumatera Barat tahun ini. ASC adalah UKM baru yang khusus membidangi kegiatan-kegiatan bertema Al-Quran. Berbeda dengan Badan Dakwah Masjid (BDM) Al-Hikmah yang membidangi kegiatan-kegiatan keagamaan, ASC hanya bergerak di bidang-bidang yang berkaitan dengan Al-Quran seperti pemahaman ilmu dan tafsir Al-Quran (Fahmul Quran), menghafal ayat-ayat Al-Quran (Hifdhul Quran), seni membaca Al-Quran (Tilawatul Quran), dan seni kaligrafi ayat-ayat Al-Quran (Khottul Quran).
Visi ASC adalah untuk mencetak generasi Qurani berjiwa Robbani, yang artinya mencetak generasi-generasi yang bisa menjadi tumpuan Islam. Misi ASC antara lain mewujudkan lembaga profesional dalam pengajaran Al-Quran berbasis mahasiswa, menjadi lembaga yang mewadahi dan memfasilitasi bakat dan minat mahasiswa dalam hal ke-Al-Quranan, menjadi perekat umat yang berdiri di atas dan untuk semua golongan, menjalin kerja sama dengan organisasi lain dalam rangka memperluas jaringan dan memaksimalkan program kerja.
Visi dan misi ASC diwujudkan dalam program harian dan program tahunannya. Misalnya saja pengadaan program Bimbingan Baca Al-Quran (BBQ) bagi mahasiswa UM. ASC bahkan telah merancang buku dan metode khusus yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Di samping itu, ASC menjadi badan persiapan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) nasional yang dihelat dua tahunan oleh Dikti. Hal tersebut tidak lepas dari prestasi yang telah diraih oleh para anggota ASC dalam MTQ sebelumnya. ASC juga menjadi badan pembinaan umum bagi para mahasiswa untuk lebih mendalami Al-Quran. Ke depannya, ASC akan bertanggung jawab dalam menghelat MTQ UM dan bazar Qurani tiap tahunnya.

Sejarah berdirinya ASC
ASC didirikan sejak tahun 2010 dengan nama Multaqo Muhibbil Quran. Nama itu kemudian diubah menjadi ASC yang merupakan singkatan dari Al-Quran Study Club. Peminat dan anggota ASC menjadi delegasi dalam MTQ regional ITS. Pada 2011, para anggota ASC yang mewakili UM dalam ajang MTQ mahasiswa nasional di Makassar memenangkan beberapa penghargaan, yakni Juara 3 Hifdul Quran, Juara Harapan 3 Khottul Quran, dan Juara 3 debat bahasa Inggris. Setahun kemudian, ASC dipercaya menjadi pelaksana kegiatan masjid Al-Hikam UM.
Puncaknya pada 18 Ramadan 1434 Hijriah, ASC diresmikan menjadi UKM. Dalam sambutannya, Bapak Suparno menyebutkan alasan diresmikannya ASC menjadi UKM tak lain karena prestasi yang diraihnya dalam MTQ mahasiswa nasional ke-13 di Padang, Sumatera Barat. “Sebagai penghargaan atas prestasi yang diraih oleh ASC dalam MTQ MN Padang, maka dengan ini ASC resmi menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa UM,” jelas Rektor UM tersebut dalam penyambutan Kafilah UM dalam MTQ MN Padang.
Dalam even tersebut, para anggota ASC berhasil membanggakan UM dengan merebut Juara I cabang Tilawah, Juara I Karya Tulis Ilmiah, Juara I Debat Ilmiah berbahasa Inggris, Juara III Debat Ilmiah berbahasa Arab, Juara harapan II Tartil, Juara Harapan II Khattil Quran, dan Juara Harapan III Fahmil Quran yang mengantarkan UM sebagai Juara Umum MTQ MN Padang.

Serba-serbi ASC
Para anggota ASC kemudian diklasifikasikan menurut minatnya. Misalnya, mahasiswa yang berminat mendalami seni membaca Al-Quran akan dimasukkan kategori Shouty. Di dalamnya terdapat cabang Tilawatul Quran (dikenal dengan qiro’ah), Tartilul Quran (murottal), Hifzhul Quran (hafalan Al-Quran), dan Tahsinul Qiro’ah (memperbaiki bacaan Al-Quran). Sementara, mahasiswa-maasiswa yang mempunyai potensi dan minat di bidang seni kaligrafi, akan mempelajari Khottul Quran. Ada juga bidang pembinaan Karya Tulis Ilmiah Al-Quran yang mempelajari seluk-beluk bagaimana menghasilkan karya tulis ilmiah yang berbasis Al-Quran dan pembinaan debat bahasa Arab bagi para mahasiswa yang ingin menjadi debater handal. Bagi mahasiswa yang berminat mempelajari seluk-beluk, sejarah, dan pengetahuan tentang Al-Quran itu sendiri akan dimasukkan dalam kategori pembinaan Ulumul Quran.
“Mari berprestasi dan menggapai masa depan bersama Al Quran. Sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka yang berprestasi adalah mereka yang meluangkan hari-harinya dengan membaca Al Quran dan memahami kandungan di dalamnya. Kami mengajak seluruh mahasiswa muslim UM dari kalangan mana pun untuk ikut membumikan Al Quran di kampus kita tercinta ini,” ungkap Ahmad Faisal, Ketua Umum ASC (Sastra Arab/2010).
“Ada perbedaan dasar dalam ASC dan BDM Al-Hikmah, ASC bergerak di bidang seputar Al Quran, sementara konsentrasi BDM ada di dakwah. Misalnya, sekarang ini Bimbingan Baca Quran (BBQ) di-handle oleh ASC karena memang bergerak di bidang Al Quran, sementara kajiannya tetap di-handle BDM Al-Hikmah,” terang Dr. Bapak Yusuf Hanafi M.Fil.I., salah seorang pembina ASC.
“Jangan terjerumus dan terjebak dalam sektarianisme, hindari berafiliasi dengan kelompok tertentu, agar tidak ada stereotyping yang nantinya akan merugikan ASC sendiri,” pungkas Bapak Yusuf.Fida